Sembilan tahun setelah tokoh yang diperankan Gwyneth Paltrow terjangkit virus dalam Contagion, pesan-pesan yang disampaikan oleh film bertema wabah penyakit itu terasa seperti ramalan akurat—membuat segelintir orang percaya pandemi corona adalah konspirasi yang sengaja diciptakan sejak lama.Akan tetapi, pembuat film pandemi bukan peramal. Mereka hanya melakukan riset langsung pada pakarnya."Saya sedih akun Instagram dipenuhi komentar menuduh kalau saya nabi atau anggota Illuminati," kata penulis film Contagion Scott Z. Burns. "Padahal saya ngobrol dengan pakar yang kalian lihat di TV. Kalian tak bisa memercayai film jika tidak percaya dengan mereka. Saya memperoleh informasinya dari sana, dan mengubahnya jadi skenario film."Contagion dan berbagai film bertema penyakit lainnya meraih popularitas sejak awal penyebaran Covid-19. Banyak yang menonton ulang karena cerita di film sangat relevan dengan kondisi saat ini. Namun rupanya, bertahun-tahun membuat film atau buku tentang pandemik bukan berarti kreator lebih siap menghadapi virus corona. VICE News menanyakan pendapat beberapa pembuat film dan penulis novel untuk lebih memahami bagaimana imajinasi mereka sangat sesuai dengan situasi terkini.
Iklan
Beberapa berujar emosi yang ditimbulkan pandemik sudah bisa ditebak, sedangkan lainnya kaget dengan jalanan bersih, insiden tisu gulung, dan lambannya pemerintah dalam menangani krisis kesehatan. Selain itu, corona mengubah harapan mereka akan karya fiksi ilmiah (sci-fi) di masa depan.Justin Cronin, penulis trilogi The Passage, mengaku akan memikirkan kembali unsur-unsur dalam cerita baru yang sedang ditulis."Pertanyaannya, apa sih yang pantas diselamatkan?" tutur Cronin. "Kalau kalian disuruh memilih, apa saja pilihannya? Siapa yang berhak membuat pilihan itu? Pertanyaan tersebut tak terhindarkan, sehingga saya akan menekankannya dalam buku baru."Simak video wawancara kami dengan sutradara dan penulis film bertema wabah penyakit lewat tautan di awal artikel.Artikel ini pertama kali tayang di VICE News