FYI.

This story is over 5 years old.

emoji

Pengguna Rutin Emoji Diperkirakan Lebih Baik Hati Daripada Manusia Kebanyakan :)

Penelitian di AS ini menunjukkan teman yang sering pakai emoji saat chatting tidak bisa kita sebut alay lho.
Sumber gambar: Intel Free Press

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

Coba bayangkan: seorang kawan membatalkan janji mimik-mimik chantique. Kalau insting pertamamu adalah membalas dengan emoji sakit dan sop dan zzzs, boleh jadi kamu lebih baik hati dibandingkan orang yang hanya membalas "OK"—apalagi yang membalas dengan "K" doang. Amit-amit dah.

Emoji adalah bentuk komunikasi yang sama rilnya dengan kata-kata, menurut sebuah riset terbaru. Peneliti berargumen, berdasarkan pilihan "smiles" kita dapat menerka kepribadian seseorang—dan orang yang baik hati, ternyata, cenderung lebih sering menggunakan emoji.

Pada sebuah penelitian yang diterbitkan di Trends in Cognitive Sciences, para psikolog dalam tim peneliti itu berkata emoji semakin mirip dengan isyarat tubuh seperti ekspresi wajah dan gerakan tangan. Sebuah emoji kedipan atau perempuan joget boleh jadi sama pentingnya dengan isyarat menaikkan sebelah alis dan senyum malu-malu, dalam memahami maksud lawan bicara—dan kepribadian mereka. Emoji dan isyarat tersebut sama-sama menyiratkan keramahan.

"Ciri-ciri kepribadian seperti seberapa woles dan akrabnya kita dengan lawan bicara, ternyata memiliki kaitan dengan apakah kamu menggunakan emoji," ujar penulis-kolaborator Linda Kaye, cyberpsikologis di Edge Hill University, dilansir lewat keterangan tertulis.

Meski emoji terkadang digunakan mengurangi ambiguitas pengiriman pesan, contohnya agar seseorang paham ketika lagi disepik atau di-friendzone, emoji justru bisa digunakan untuk menyampaikan nada bicara yang hilang pada era komunikasi digital. Percakapan dengan emoji cenderung lebih hati-hati dirangkai daripada saat tatap muka, di mana ekspresi wajah sangat cair dan spontan.

Penulis penelitian tersebut mengatakan bahwa para peneliti dapat memanfaatkan emosi implisit yang terkandung pada emoji ketika melakukan riset psikologi. Bahkan mungkin saja mereka mempertimbangkan emoji sebagai "wujud emosi paling akurat."