FYI.

This story is over 5 years old.

Kuliner Jepang

Koki-Koki Jepang Kini Mulai Mementingkan Makanan Halal

Jepang, yang dulunya menutup diri dari pengaruh asing, kini mulai menerima makanan bersertifikasi halal. Banyaknya negara tetangga yang berpenduduk muslim jadi salah satu alasannya.
Photo via Flickr user Japanexperterna.se

Kamu mungkin akan sulit menemukan makanan Jepang yang halal. Apalagi Jepang hampir tidak pernah menggabungkan unsur kebudayaan lain dalam masakannya.

Namun, situasinya sudah mulai berubah sekarang. Jepang, yang dulunya menutup diri dari bangsa asing, kini mulai menerima makanan bersertifikasi halal. Ini langkah yang tepat buat Jepang, mengingat negara ini berdekatan dengan beberapa negara mayoritas Muslim, seperti Malaysia dan Indonesia. Diharapkan ini bisa menarik turis Muslim untuk berkunjung ke Jepang dan mencicipi makanannya. World Halal Forum menyatakan bahwa perdagangan global makanan dan minuman halal yaitu sekitar $1,4 triliun setiap tahunnya.

Iklan

Sushi Ken yang ada di Taito, Tokyo ialah salah satu restoran di Jepang yang menjual makanan halal. Bagi mereka, menerapkan standar halal bukanlah perkara mudah. Selain harus menghindari alkohol dan babi, mereka juga harus mencari orang Muslim untuk menyembelih hewan. Ditambah lagi, selera orang Muslim berbeda. Masao Ito, manajer Sushi Ken, memberi tahu Channel News Asia bahwa “bumbu halal sangat terbatas di Jepang. Saya sulit menemukannya. Makanan olahannya juga jadi rintangan.” Karena itu, Sushi Ken meracik bumbunya sendiri.

Dulunya, restoran bersertifikat halal di Taito hanyalah restoran India. Tapi sekarang sudah ada 17 restoran halal di sana. Pemerintah kota setempat telah menawarkan subsidi hingga $820 atau Rp11 juta kepada restoran yang memperoleh sertifikasi halal.

Bahkan acara Halal Expo juga diadakan di Jepang. Peserta pameran tahun ini mencapai 120 dari 80. “Jepang memang bukan negara Islam jadi pasarnya sangat kecil. Sekarang sudah mulai bertambah, tapi semuanya tergantung pada turis Muslim yang mengunjungi Jepang. Saya harap makin banyak pemasok dan eksportir makanan yang mendatangi kota-kota lain untuk menemukan pasar baru mereka, pasar Muslim,” kata Yoshichika Terasawa, ketua Komite Eksekutif Halal Expo Jepang.

Restoran-restoran ini sadar kalau memperoleh sertifikasi halal barulah langkah awal. Mereka juga harus mulai memikirkan masakan yang bisa menarik turis dari negara-negara seperti Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Untuk itu, bisnis makanan halal di Tokyo, Tsutau Co., telah meminta bantuan dosen kesehatan dan ilmu gizi di Bunkyo University untuk membuat resep untuk situs web masakan halal baru. Dosen bernama Seiichi Kasaoka dan mahasiswanya telah membuat situs web resep masakan Jepang halal yang menggunakan bahan-bahan seperti kecap tanpa alkohol dan daging bersertifikasi halal.

Berhubung Olimpiade 2020 di Tokyo sudah semakin dekat, maka Jepang akan mencari berbagai cara untuk menarik turis dari berbagai belahan dunia datang berkunjung ke Jepang. Jadi kamu tidak perlu bingung kalau lagi di Osaka dan ingin makan masakan halal.

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES