malaysia

Istri Mantan PM Malaysia Tersangkut Korupsi Minta Ganti Tas Hermes yang Disita Polisi

Rosmah Mansor yang diejek 'Nyonya Tas Mahal' oleh warga Malaysia tidak sadar kasus korupsi menjerat keluarganya jauh lebih serius dibanding tasnya yang rusak di tangan polisi.
rosmah mansor, hermes, Najib Razak, 1MDB, korupsi Malaysia, tas mewah, Hermes Birkins
Rosmah Mansor, istri mantan PM Malaysia yang tersandung skandal megakorupsi, difoto saat meninggalkan Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur pada 10 April lalu. Foto oleh Sadiq Asyraf/AFP

Rosmah Mansor, istri mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak yang sampai sekarang masih diadili karena diduga terlibat skandal megakorupsi, kembali berulah. Melalui pengacaranya, dia menggugat polisi karena beberapa tas Hermes dan merek branded lain berharga jutaan dollar miliknya diduga rusak selama disita aparat.

Tak cuma itu, dia pun menuntut Polis Diraja Malaysia agar sepenuhnya mengganti tas-tas mewah tersebut dengan barang yang baru. Permintaan Rosmah, yang selama dua tahun terakhir rutin diejek netizen Malaysia, segera memicu kecaman baru di Internet.

Iklan

Tan Sri Muhammad Shafee Abdullah selaku pengacara Rosmah, dalam momen persidangan Rabu (10/6) lalu, menyatakan polisi telah bertindak serampangan saat menyimpan barang sitaan milik kliennya. "Mereka tidak menunjukkan sikap hormat yang sepantasnya terhadap barang pribadi seseorang," ujarnya. Berdasar keterangan Rosmah kepadanya, polisi dituding mencoret beberapa tas pakai spidol saat ditandai sebagai barang bukti. "Aparat sembarangan sekali memperlakukan tas-tas yang harganya jutaan dollar tersebut," imbuh Shafee.

Karenanya, pengacara Rosmah menuntut pemerintah Malaysia mengganti tas yang rusak dengan yang baru, atau membayar ganti rugi sesuai harga pasar. Gugatan ini mengejutkan, mengingat Najib dan Rosmah sama-sama sedang dituntut lantaran terlibat skandal megakorupsi 1MDB, yang disebut media lokal sebagai penggelapan dana publik terbesar sepanjang sejarah Negeri Jiran. Rosmah sendiri dikenai 20 dakwaan berbeda, mencakup pengemplangan pajak, suap tender, serta memerintahkan pencucian uang.

Rosmah semasa masih jadi istri PM dikenal sebagai sosialita penggemar tas mahal. Tas favoritnya adalah Hermes Birkins, yang harga satuannya bisa mencapai US$300 ribu. Hakim Muhammad Jamil Hussin sejauh ini mengabulkan permintaan Rosmah dan Najib untuk memeriksa kondisi barang-barang pribadi mereka yang disita aparat di brankas Bank Negara.

Rosmah memiliki lebih dari 500 tas mewah, nyaris semuanya diangkut aparat saat menggeledah rumah mereka setelah Najib dituntut dakwaan korupsi dua tahun lalu. Temuan itu yang membuat netizen Malaysia menjuluki Rosmah sebagai "Nyonya Tas Mahal". Kepemilikan tas-tas branded ini membuat kecurigaan masyarakat membesar, karena mustahil gaji PM Malaysia cukup untuk memenuhi gaya hidup jor-joran semacam itu.

Iklan

Bukan cuma tas saja barang mewah yang dimiliki Rosmah. Polisi menyita total perhiasan dan aksesoris fashion lain senilai US$270 juta. Sebanyak 12 ribu jenis perhiasan di beberapa rumah pribadi Najib dan Rosmah dinilai jaksa terkait dengan uang hasil korupsi lembaga 1MDB.

Permintaan Rosmah lewat pengacara, agar negara mengganti rugi tas-tas yang rusak, memicu kritikan pedas baru dari pengguna internet di Malaysia. "Judul berita ini harusnya diganti: Rosmah minta pembayar pajak untuk mengganti koleksi tas mewahnya, yang dulu dibeli dengan mencuri uang pembayar pajak," kata akun Twitter @sarawaklaksa97.

Netizen lain secara sarkastis menyesalkan tindakan polisi mencoret beberapa tas mewah tersebut, yang otomatis membuat harga jualnya turun. Tentu, komen ini bukan untuk membela Rosmah.

"Sayang banget lho, padahal tasnya bagus. Tas-tas itu layak diperlakukan lebih baik. Kalau Rosmah bodo amat."

"Rosmah katanya marah tas Birkin-nya rusak," kata pengguna Twitter lainnnya. "Semoga masih bisa dijual dengan harga lumayan, karena kalau tas-tas itu dijual uang pajak yang mereka korupsi minimal bisa balik sebagian."

Pengadilan atas kasus megakorupsi 1MDB sudah dijalani Najib sejak April 2019. Pembacaan vonis dijadwalkan berlangsung pada 28 Juli mendatang. Sementara Rosmah yang disidang terpisah, terutama karena diduga mengusulkan suap senilai US$50 juta agar perusahaan miliknya menang tender pemerintah, akan menjalani sidang lanjutan pada 13 Juli 2020.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News