Black Lives Matter

Pemain 'Animal Crossing' dan 'Splatoon' Ikut Demo Buat George Floyd Dalam Game

Meski tidak besar, demo virtual ini sangat berarti untuk solidaritas pada gerakan #BlackLivesMatter yang menggema di seluruh dunia.
karakter Animal Crossing sedang berpose
Gambar: Nintendo

Akhir pekan lalu, para pemain Animal Crossing dan Splatoon menunjukkan dukungan mereka terhadap Black Lives Matter yang menggerakkan aksi protes besar-besaran untuk menuntut keadilan bagi George Floyd. Mereka membuat karya seni dalam game dan menyebarkan sumber daya terkait demo virtual dengan sesama pemain. Meski sempat menuai kontroversi, bentuk solidaritas ini sangat kontras dengan komunitas game lain yang memilih bungkam.

Iklan

Pemain akan melihat karya seni terkait Black Lives Matter bertebaran di mana-mana ketika masuk lobi Splatoon 2. Tak sedikit juga yang melayang di atas kepala pemain.

Warga AS turun ke jalan untuk memprotes aksi brutal polisi yang menewaskan lelaki kulit hitam asal Minneapolis itu. Demonstrasi meletus di Los Angeles, New York, Atlanta, Washington DC, Philadelphia dan kota-kota lainnya. Rakyat Iran, Palestina, Israel dan Tokyo juga menggelar unjuk rasa di akhir pekan untuk melawan kekerasan polisi di negara mereka masing-masing, sambil menunjukkan solidaritas kepada warga Minnesota.

Seperti itulah fandom jika mereka sudah bersatu. Sama kayak penggemar K-Pop yang merusak tagar sayap kanan dengan fancam, komunitas gamer memobilisasi dukungan baik lewat forum maupun dari dalam game. Meski banyak menerima penolakan, komunitas Animal Crossing dan Splatoon sepakat untuk berdiri bersama George Floyd dan komunitas kulit hitam lainnya. Pernyataan dukungan dalam game bahkan telah di-retweet ribuan kali.

Para pemain Splatoon dan Animal Crossing sebelumnya tidak pernah memasukkan politik ke dalam dunia virtual mereka yang indah dan menyenangkan. Namun, kali ini berbeda. Kedua komunitas tidak mau diam saja. Dalam Animal Crossing, pemain mendesain karakter untuk mengucapkan “black lives matter”. Untuk langkah yang lebih besar, mereka saling mengingatkan tempat mana saja yang menyensor pesan berisi dukungan. Ada juga pemain Animal Crossing yang menggelar aksi seperti demo virtual Hong Kong beberapa waktu lalu.

Iklan

Nookazon awalnya menyensor semua pesan bernada protes, tetapi situs jual beli Animal Crossing itu kemudian merilis pernyataan dukungan setelah dikritik habis-habisan oleh komunitas.

Memang, orang-orang sering menjadikan game sebagai pelarian dari dunia nyata. Beberapa pemain Splatoon 2 keberatan dengan konten Black Lives Matter juga karena alasan itu. “Aku setuju black lives matter! Beneran!” bunyi twit seorang pemain. “Tapi orang lain ada benarnya juga… Kita sepertinya tidak perlu memasukkan itu ke dalam game anak-anak. Kayak Splatoon. Kita juga harus memikirkan siapa saja yang melihat postingannya.”

Akan tetapi, kedua game ini sangat inklusif. Animal Crossing sangat menekankan poin itu, sedangkan inklusivitas adalah ciri khas game Splatoon. Jadi, tidak ada alasan pesan BLM atau anti-rasis tidak bisa masuk ke dalam game. Lagi pula, apa sih yang membuat kalian keberatan dengan ide ini? Bukankah penting bagi kita mengakui keberadaan komunitas kulit hitam dalam dunia game? Apakah salah jika kita mengajarkan anak-anak soal keberagaman sejak dini?

Aku pribadi akan lebih senang mengunjungi dunia imajinasi yang seisinya menyambutku dengan hangat, di mana tidak ada orang rasis seperti yang biasa aku temui di dunia nyata. Menyinggung Black Lives Matter dalam game adalah langkah awal membuat pemain kulit hitam merasa lebih diterima. Aku harap dari sini orang-orang bisa belajar bahwa bungkam terhadap kasus rasisme bukanlah pilihan yang tepat.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US