The VICE Guide to Right Now

Pemerintah Tiongkok Melarang Peredaran Camilan Pedas yang Amat Populer

Camilannya sudah digemari sejak 1990-an, tetapi baru sekarang dipermasalahkan oleh petinggi Partai Komunis. Hmm, sama makaroni pedes lebih parah mana ya?
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
Camilan pedas Latiao dari Tiongkok
Foto ilustrasi camilan pedas latiao diambil dari Wikimedia Commons.

Camilan latiao paling enak dinikmati bareng bir atau saat bosan. Latiao telah menjadi makanan ringan kesukaan orang Tionghoa sejak dulu kala. Saking populernya, penjualan camilan menembus angka 60 miliar yuan (Rp119 triliun) pada 2016. Latiao kembali menjadi pemberitaan utama media, tetapi kali ini karena pejabat negara dan dinas kesehatan menyinggung masalah kesehatan yang melibatkan camilan pedas tersebut.

Iklan

Otoritas Tiongkok menemukan adanya zat aditif dalam latiao yang bisa membahayakan kesehatan konsumen. Tak hanya itu, mereka juga mendapati sejumlah pabrik memiliki standar kebersihan rendah. Temuan ini memicu pembicaraan lebih besar tentang peraturan dan standar keamanan pangan Tiongkok yang berbeda-beda di setiap provinsi.

Latiao adalah “stik pedas” kenyal yang terbuat dari tepung terigu dan minyak cabai. Camilannya dibuat pada 1990-an dan berasal dari provinsi Henan.

Pada Mei 2018, badan keamanan pangan Provinsi Shanxi mengatakan bahwa Wei Long, merek latiao paling terkenal, tidak memenuhi standar keamanan. Camilan ini mengandung asam sorbat dan asam dehidroasetat, yang dapat digunakan dalam beberapa produk makanan selain tepung perisa.

Pada Maret 2019, acara TV 315 Gala—yang mengekspos produk dan perusahaan problematik—melaporkan ada produsen latiao di provinsi Henan dan Hunan yang menggunakan bahan tambahan pangan dan pabriknya tidak bersih, seperti berdebu, ditemukan noda hitam, dan keran karatan. Sejumlah konsumen melaporkan sakit perut dan diare setelah makan camilan itu.

Provinsi lain mulai memeriksa produsen utama latiao di daerah mereka masing-masing, yang kemudian membuat seluruh penjualan Wei Long di provinsi Hubei dihentikan pada September lalu. Badan Pengawas Obat dan Makanan Hubei menyatakan merek latiao ini tak layak dikonsumsi.

Bulan ini, Wei Long mengeluarkan pernyataan bahwa produk mereka legal dan telah mematuhi standar keamanan pangan di Henan dan Hunan. Komisi Kesehatan Provinsi Henan sebelumnya menyatakan pada Agustus akan menghapus standar keamanan camilan tepung (seperti latiao) 1 Oktober nanti. Mereka akan “menunggu perkembangan standar nasional.”

Iklan

Kebijakan anyar ini merupakan salah satu upaya Tiongkok membuat standar kesehatan dan keamanan pangan konsisten di seluruh penjuru negeri. Pada 2015, Dewan Negara Tiongkok mengumumkan program yang menyatukan standar keamanan dengan reformasi nasional.

Pemerintah setempat masih mengupayakan penerapan secara nasional. Pada Mei, Komisi Kesehatan Nasional menyusun standar nasional bahan tambahan pangan, tetapi belum diberlakukan secara resmi.

Kejayaan latiao mungkin tak akan berakhir, tapi tentu saja peredarannya akan terhalang regulasi ketat.

Follow Meera di Twitter dan Instagram .

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.