The VICE Guide to Right Now

Mimpi Masa Kecil Kita Terwujud, Jepang Ciptakan Mobil yang Beneran Bisa Terbang

Mobilnya terbang pada ketinggian tiga meter dan mengudara selama kira-kira satu menit. Enggak bohong kan?
Gavin Butler
Melbourne, AU
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
mobil terbang Jepang NEC
Gambar diambil dari video oleh Yuri Kageyama, via tangkapan layar YouTube.

Jepang adalah satu dari sekian banyak negara yang berambisi mewujudkan mobil terbang. Pada 5 Agustus, perusahaan Tokyo NEC Corporation menguji coba kendaraan buatannya. Mobil mereka berhasil mengudara selama kira-kira satu menit sebelum akhirnya mendarat dengan mulus. Ini pertama kalinya Jepang berhasil menerbangkan mobil tanpa kendala.

Demonstrasinya hanyalah gambaran kecil dari rencana Jepang memanfaatkan kendaraan ini. Pemerintah juga telah mendukung penuh perwujudan industri mobil terbang. Mereka bertujuan memiliki kurir tanpa awak pada 2023, dan menyediakan kendaraan untuk semua orang pada 2030.

Iklan

Mesin besar bertenaga baterai ini punya empat baling-baling dan tiga roda. Bagian dalamnya lumayan lapang, sehingga bisa diisi dua orang.

United Press International melaporkan mobilnya terbang pada ketinggian tiga meter saat diuji jalan Senin kemarin di lapangan NEC di pinggiran Tokyo. Lihat sendiri betapa gagahnya benda itu saat terbang:

EVtol—kependekan dari “pesawat elektrik lepas landas dan mendarat vertikal (electric vertical takeoff and landing aircraft)”—dirancang untuk kepentingan pengiriman tanpa awak. Kendaraan dengan panjang 3,9 meter, leber 3,7 meter, dan bobot sekitar 150 kilogram itu diterbangkan dalam wilayah berjaring. Semua yang menonton harus memakai helm sebagai tindakan keselamatan. Mobil terbangnya juga tidak ditumpangi manusia sama sekali.

Perusahaan startup Cartivator sebenarnya sudah melakukan hal serupa pada 2017. Sayangnya, mobil terbang mereka langsung jatuh setelah lepas landas. Tomohiro Fukuzawa, Kepala Eksekutif Cartivator yang menyaksikan demonstrasi NEC, mengatakan kendaraan baru mereka lebih lama mengudara.

Jepang bukan satu-satunya negara yang sukses menguji coba kendaraan terbang. Dubai dikabarkan sudah lama berurusan dengan teknologi semacam ini. Mereka belum lama mengumumkan rencana melengkapi polisi dengan sepeda motor terbang. Startup Singapura telah memamerkan mobil terbang satu penumpang mereka pada April, sedangkan co-founder Google Larry Page menguji taksi terbang di Selandia Baru tahun lalu.

Iklan

Perusahaan lain tampaknya juga semakin maju. Dilansir Guardian, Uber ingin menyediakan “taksi udara” Uber Elevate. Desain lengkapnya akan diluncurkan pada 2020, dan proyeknya diperkirakan dimulai pada 2023. Perusahaan-perusahaan seperti Airbus, Boeing, dan Volocopter pun tak mau ketinggalan.

Banyak motivasi yang mendorong Jepang untuk mengembangkan moda transportasi udara. Mereka berharap bisa menghubungkan tempat terpencil seperti Prefektur Mie, subdivisi di wilayah Kansai, ke kota-kota besar. Selain itu, Jepang juga ingin menguraikan kepadatan di jalanan dengan kendaraan terbang. Lalu lintas darat di Tokyo mungkin sudah membaik— turun 7,3 persen dari 2018—tetapi lebih dari 8 juta orang terus lalu lalang di sekitar kota setiap harinya.

“Jepang adalah negara berpenduduk padat. Itu berarti mobil terbang bisa sangat meringankan kemacetan lalu lintas,” pimpinan proyek NEC Kouji Okada memberi tahu Bloomberg. “Perusahaan kami bakalan mengawali mobilitas udara, menyediakan data lokasi dan membangun infrastruktur komunikasi untuk mobil terbang.”

Follow Meera dan Gavin di Twitter.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.