FYI.

This story is over 5 years old.

sains ketertarikan

Saran Buat Pengguna Tinder, Pakailah Foto Pas Ramai-Ramai daripada Selfie Biar Lebih Cakep

Mungkin “efek cheerleader” penyebabnya. Sesuai teori, efek psikologis itu bikin kalian lebih cakep pas foto bareng daripada sendirian.
Guille Faingold/Stocksy

Waktu kamu ingin ganti foto Facebook atau Tinder, foto macam apa yang biasanya kamu pilih? Selfie yang sudah kamu atur semenarik mungkin, atau malah foto bareng teman yang menampilkan momen kebersamaan kalian meskipun fotonya kurang oke?

Percaya atau tidak, foto grup bisa membuat kita lebih menarik, dan semua ini ada kaitannya dengan “efek cheerleader.”

Kamu mungkin mengira saya bercanda, tapi “efek cheerleader” ini benar-benar ada. Alasannya bukan karena kamu tampak ramah dan mudah bergaul, tapi berdasarkan pada cara kerja otak manusia mencerna informasi.

Iklan

Istilah “efek cheerleader” dipopulerkan pertama kali oleh tokoh Barney Stinson dalam sitkom How I Met Your Mother. “Efek cheerleader” digunakan untuk menggambarkan perempuan yang tampak lebih menarik saat sedang bersama teman-temannya. Kamu mungkin mengira penafsirannya hanya akal-akalan khas sitkom Amerika belaka, tapi ucapan Barney sebenarnya didasarkan pada penelitian.

Pada 2003, bukti ilmiah efek cheerleader diterbitkan dalam penelitian yang, dari lima studi, menilai keatraktifan laki-laki dan perempuan dari foto sendiri dan grup. Penulis, Drew Walker dan Edward Vul, memberikan foto grup yang menampilkan tiga wajah laki-laki dan perempuan kepada 130 peserta. Masing-masing wajah di-crop dari foto dan ditunjukkan satu per satu.


Tonton dokumenter VICE mengenai aksi ekstrem anak muda Mandan yang menggantung tubuh untuk memperoleh peningkatan spiritualitas:


Setelah itu, peserta diminta untuk menilai seberapa menarik wajahnya yang ada di foto grup dan sendiri. Terlepas dari jenis kelaminnya, tingkat daya tarik wajah seseorang di foto grup lebih tinggi dibandingkan foto sendiri. Akan tetapi, bukan berarti kamu akan semakin menarik kalau ada banyak orang di foto grup tersebut. Peneliti menemukan bahwa jumlah orang dalam foto, baik itu 4, 9, atau 16 orang, tidak berpengaruh pada tingkat daya tarik. Itu artinya, foto bareng dua atau tiga teman saja bisa membuatmu lebih menarik.

Yang terpenting, berbagai penelitian menunjukkan bahwa efek cheerleader sangat bisa diandalkan. Penelitian lain yang diterbitkan pada 2015 dan 2018 semakin memperkuat bukti bahwa tingkat keatraktifan seseorang jauh lebih tinggi saat foto bareng.

Iklan

Keampuhan efek cheerleader lebih mudah dijelaskan pakai cara kerja otak dan pemahaman persepsi. Manusia cenderung tidak dapat memproses setiap detail perseorangan yang mereka tangkap dalam lingkungan mereka. Bukannya mencurahkan perhatian lebih pada semua karakteristik individual, otak kita lebih cepat merangkum informasi sebagai kelompok. Bukti juga menunjukkan bahwa otak kita bisa saja terhubung dengan kategorisasi semacam itu.

Mengelompokkan pemahaman informasi memiliki keunggulan tersendiri, yaitu meningkatkan kelangsungan hidup dengan mengurangi beban pemahaman (beban menafsirkan objek dari informasi visual). Efek pemahaman ini digambarkan dengan Ilusi Ebbinghaus.

Dalam ilusi ini, lingkarannya berukuran sama, tapi informasi di sekitarnya (yaitu, lingkaran di sekitarnya) mengubah persepsi kita. Di sini, bukannya berfokus pada karakteristik setiap lingkaran, persepsi kita diubah oleh informasi kelompok. Ini diketahui sebagai pemrosesan dari atas ke bawah, yang mana elemen keseluruhannya lebih dulu ditangkap. Cara ini bertolak belakang dengan pemrosesan dari bawah ke atas, yang mana karakteristik pribadi dicerna terlebih dulu.

Karakteristik yang sama di ilusi ini lalu digunakan untuk menjelaskan efek cheerleader. Dalam efek ini, alih-alih memerhatikan karakteristik per orang, kita malah fokus pada karakteristik kelompok. Efek ini juga bisa digunakan untuk menjelaskan bias sosial. Kategorisasi sosial adalah proses mengkategorisasikan individual menjadi kelompok secara mental berdasarkan karakteristik seperti usia, jenis kelamin dan etnis. Pengkategorisasian informasi sosial ini mendorong interaksi sosial yang cepat, tapi punya konsekuensi yang lebih serius dan luas.

Iklan

Bukti menunjukkan bahwa foto bareng cenderung meratakan karakteristik per orang yang “tidak menarik.”

Lalu, apa bisa kita mengandalkan informasi ini supaya bisa tampil lebih menarik? Tentu saja. Kamu bisa mengingat-ingat lagi informasi ini saat sedang memilih foto profil yang bagus. Siapa tahu gebetanmu iseng nge-stalk akun Facebook atau Instagrammu.

Pakai foto bareng teman supaya kamu bisa tampak lebih menarik. Lagipula, foto grup juga menunjukkan kalau kamu mudah bergaul. Bawa teman pas lagi bareng gebetan ada bagusnya juga. Empat orang saja sudah cukup.

Silakan saja kalau kamu tidak setuju dengan omongan Barney Stinson di How I Met Your Mother, tapi untuk efek cheerleader ini, kamu tidak perlu meragukannya.

Evita March adalah dosen psikologi di Federation University Australia. Artikel ini pertama kali tayang di The Conversation . Sila baca artikel aslinya di sini .