Opini

Wiranto, Moeldoko, dkk Bikin Klip Musik 'Ra Mudik Rapopo', Kalian Pasti Jadi Ogah Mudik

Nyanyian jenderal, pejabat, dan tokoh masyarakat ini juga cocok didengarkan untuk membuat tubuh kalian menggelinjang.
Lagu 'Ra Mudik Ra Popo' dinyanyikan Wiranto Moeldoko imbah masyarakat tidak mudik
Screenshot video klip 'Ra Mudik Ra Popo' dari akun Tvlinkstreaming

Ada boyband baru di Indonesia. Personelnya beranggotakan para elit, meski enggak global-global banget, baru saja merilis klip lagu baru berjudul "Ra Mudik Rapopo".

Jumlahnya sembilan orang, yakni Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Ketua Umum Komite Seni Budaya Nasional Hendardji Supandji, Bupati Pati Haryanto, Bupati Karanganyar Yuliatmono, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Ketum Paguyuban Jawa Tengah Leles Sudarmanto, dan Sekjen Paguyuban Jawa Tengah Frahma Alimiyarso. Bisa dipastikan inilah boyband dengan gabungan kekuasaan politik cukup besar di Indonesia saat ini.

Iklan

Videonya bisa kalian lihat di tautan berikut, namun ingat, kalian harus menonton selama siap merasakan akibatnya:

"Kalau dilarang mudik dengan tegas susah, sekarang saya ajak kesadarannya lewat lagu. Apa masih mau ngotot pulang?" kata Moeldoko lewat keterangan tertulis, dilansir Tempo. Siap pak!

"Ra Mudik Rapopo" diciptakan oleh Harry Yamba, musisi keroncong yang pernah masuk nominasi AMI Awards 2015 untuk kategori Produser Lagu Keroncong/Langgam/Stambul Terbaik. Lagu ini sebelumnya udah dinyanyikan Harry dan teman-temannya di kanal YouTube pribadinya April lalu. Ide membesarkan proyek muncul dari Leles Sudarmanto demi membantu kampanye larangan mudik Lebaran mengikuti arahan Presiden Joko Widodo. Leles juga kemudian bertindak sebagai produser proyek ambisius ini.

"Kami sengaja mengajak para pejabat dan tokoh masyarakat karena nama mereka sudah dikenal masyarakat. Dengan begitu, harapannya masyarakat mau mengikuti pesan dari lagu ini," kata Leles dilansir Merdeka. Lagu berbahasa Jawa dipilih karena mereka menilai mayoritas pemudik yang berada di Jabodetabek adalah masyarakat berbahasa Jawa.

Kalau Anda tonton videonya, Leles sebagai produser emang keliatan paling niat. Sepanjang video, terlihat doi empat kali ganti baju, empat kali ganti latar tempat, dan tiga kali ganti kacamata. Ada pula satu adegan doi main gitar dan satu adegan memegang ayam jago (si ayam juga kelihatan bingung apa maksud keterlibatannya).

Iklan

Apresiasi patut kita berikan kepada Moeldoko. Jenderal kita satu ini merekam terlebih dahulu suaranya, lantas melakukan lipsync saat pengambilan video. Perekaman dilakukan dengan latar Monas, menandakan kemungkinan besar syuting terjadi di kantornya. Yang epic, doi menggunakan jasa dua penari latar berbaju adat jawa dengan masker untuk mendukung penampilannya di video ini.

Kalau yang paling enggak niat itu Budi Setiyadi dan Wiranto, deh. Budi cuma ngerekam nyanyiannya dengan sinematografi genre webinar Zoom. Sedangkan Wiranto cuma ngerekam video dan audio secara simultan menggunakan mic e arphone-nya di pekarangan rumah. Tapi, kemunculan jenderal abadi ini berhasil bikin netizen ceria karena kangen melihat sosoknya.

Tambah lagi Wiranto-lah satu-satunya orang dalam nonet ini yang pernah mendapat pengakuan media sebagai penyanyi dengan olah vokal mumpuni.

Sampai hari ini, performa video belum bagus-bagus banget (belum nembus lima ribu views). Tapi, bukan berarti enggak ada yang nonton karena reaksi netizen Twitter udah mulai lucu-lucu. Walaupun semi-nyindir, kami yakin dalam hati para netizen yang sudah mendengar lagu ini sepertinya berikrar tidak akan mudik. Seperti dibilang Pak Moeldoko, "Apa masih mau ngotot pulang?"

Kalau nekat, nanti dinyanyiin lagi lho, kan lebih berabe.

Akhir kata, berikan tepuk tangan yang meriah kepada kepercayaan diri bapak-bapak ini! Yah, walaupun saat dipikir-pikir lagi, siapa sih yang bakal minder kalau punya kekuasaan sebesar mereka?