Seni Tato

Kami Ngobrol Sama Orang yang Impulsif Menato Diri Sendiri Pakai Alat Manual

Berikut contoh-contoh poke tato yang dihasilkan orang untuk mengisi waktu luang selama di rumah saja.
Daisy Jones
London, GB
Jenis tato manual Stick n Poke makin ngetren akibat pandemi corona
Semua foto dari narasumber

Banyak yang punya hobi baru (dan kadang aneh) selama lockdown. Ada yang mewarnai rambutnya sendiri, ada yang tiba-tiba jadi ahli memasak dan membuat kue. Ada juga yang beralih ke tanaman dan mulai menanam sendiri bayam di halaman rumah. Kini, ada satu lagi tren lockdown yang perlahan-lahan mulai semakin populer: tato DIY (do-it-yourself, alias bikinan sendiri).

Aku di sini bukan untuk menghakimi poke tattoo (tato yang dibuat secara manual dengan tangan, tanpa mesin) yang bersifat impulsif. Bahkan kakiku sendiri penuh dengan gambar seperti habis dicoret-coret bocah berumur 6 tahun yang kalap dengan pulpen.

Iklan

Nah sebetulnya, tato stick ‘n’ poke seperti ini sudah lama populer, tapi nampaknya mereka seperti hidup kembali di era lockdown (cari saja #sticknpoke di TikTok, hasilnya ratusan video hanya dalam satu minggu terakhir). Ya ini masuk akal juga: kita punya lebih banyak waktu di dalam rumah, dan impuls untuk berkarya, melakukan sesuatu yang berbeda dan merasakan sensasi baru, bahkan ketika itu adalah sebuah jarum kecil yang menusuk-nusuk kulit.

Maka dari itu, kami bertanya ke beberapa orang untuk bercerita tentang tato stick ‘n’ poke mereka yang dibuat secara impulsif ketika lockdown. Berikut kisah mereka.

"DARI AWAL NIATKU ANTARA BIKIN TATO SENDIRI ATAU BELAJAR HIDROPONIK"

Lockdown Stick and Poke Tattoo DIY Homemade

Aku memang tukang menggambar dan suka sekali menggambar mata manusia — dan lipatan lengan nampaknya lokasi yang bagus buat gambar ini. Aku sudah pernah menato orang lain beberapa kali sebelumnya dan merasa “makna” tato sangatlah penting. Tapi ketika hendak menato diri sendiri, aku harus menerima fakta bahwa hasil akhirnya mungkin akan jelek dan aku harus belajar untuk cuek akan itu.

Sebetulnya bukan karena bosan sih, tapi lebih kombinasi frustasi karena enggak bisa menyelesaikan beberapa tato yang sudah kurencanakan dan memiliki banyak waktu di rumah untuk menyelesaikan proyek-proyek yang tadinya bukan prioritas. Pilihannya antara membuat petak tanaman dan tato stick ‘n’ poke dan kayaknya pilihan yang ini akan mendapatkan lebih banyak likes di Instagram. — Matt, 35 tahun.

Iklan

"GARA-GARA PANDEMI AKU MIKIR 'BODO AMAT, HARUS BIKIN TATO'"

Lockdown Stick and Poke Tattoo DIY Homemade

Tatoku enggak ada maknanya sih. Aku cuman suka lemon aja. Aku sudah punya cukup banyak tato dan merasa enggak ada salahnya menato tubuh sebagai dekorasi seru-seruan saja. Aku sudah beli peralatan tato DIY beberapa tahun yang lalu, tapi enggak pernah cukup berani untuk melakukannya, tapi ketika pandemi dimulai, aku jadi bodo amat. Aku pikir kalau nanti tatonya jelek, ya bisa jadi cerita yang lucu, atau nanti bisa aku tutupi dengan tato lain, gampang. Sepertinya lockdown telah membuatku berani mengambil lebih banyak resiko di kehidupan pribadi karena ternyata hidup itu singkat dan berat.— Kelsey, 28 tahun.

"SEMUA TATO JELEK INI AKAN JADI KENANGAN BAGUS BETAPA ANEHNYA HIDUP KITA SELAMA PANDEMI"

Lockdown Stick and Poke Tattoo DIY Homemade

SemuaSemua tatoku tidak punya banyak makna. Namun, aku suka fakta bahwa aku sudah berumur 50 tahun dan punya banyak pengingat tentang masa mudaku yang cuek… Saking bosannya selama lockdown.

Aku mulai menusuk diri dengan jarum untuk mengingatkanku bahwa aku masih hidup dan semua tato jelek ini akan menjadi kenangan yang bagus akan betapa anehnya kehidupan kita saat ini.— Tegan, 26 tahun.

"SEMOGA AKU JADI PUNYA TAMPANG KAYAK RAPPER SOUNDCLOUD"

Lockdown DIY Tattoo Stick and Poke Homemade

Aku suka estetika hati kudus yesus dan desainnya yang sederhana cocok dengan tato bintangku. Aku sebetulnya cuman meniru Florence Welch saja sih. Memang kebosanan juga jadi salah satu motivatornya. Aku dari dulu memang pengin membeli peralatan tato, dan akhirnya lockdown lah yang mendorongku untuk nekat. Semoga nanti setelah pandemi, aku dikira rapper Soundcloud. — Ellen, 25 tahun.

Iklan

"KALAU BUKAN KARENA LOCKDOWN, MANA MUNGKIN AKU PUNYA TATO KAYAK GINI"

Lockdown Stick and Poke DIY Tattoo Homemade

Enggak ada makna khusus sih, aku sebetulnya cuman pengin punya tato soot sprite (karakter dari anime Studio Ghibli). Aku menonton banyak karya Studio Ghibli dan selalu menyukai karakter soot sprite. Dan kerennya lagi, mereka muncul di beberapa film Ghibli yang berbeda.

Seratus persen kalau bukan karena lockdown, aku enggak akan punya tato ini. Aku mulai melakukan tato stick ‘n’ poke ketika berumur 16 tahun dan sempat kalap di minggu-minggu pertama. Kayaknya lockdown membuatku seperti berumur 16 tahun lagi. Saking bosennya, sekalian saja nato diri sendiri. —Chandler, 20 tahun.

"PUNYA TATO BARU ITU RASANYA SEPERTI MEMULAI BABAK KEHIDUPAN BARU"

Lockdown Stick and Poke Tattoo DIY Homemade

‘Venus’ adalah sebuah kata yang mengingatkanku akan kekuatan feminitas. Sebagai seseorang yang single dan tinggal sendiri di apartemen selama lockdown, aku jadi kangen dengan kasih sayang dan kecantikan. Langit juga lebih cerah dan bersih selama beberapa bulan terakhir, dan lebih mudah untuk meneropong planet venus di atas sana. Perihal tato stick ‘n’ poke, aku enggak kebanyakan berpikir.

Aku hanya mengambil inspirasi dari sekitar dan menerapkannya. Kata venus sendiri memang keren — dan buatku memang ada beberapa kata yang terlihat seksi. Huruf ‘X’ nya adalah sesuatu yang aku dan teman-teman dekat sama-sama miliki di tubuh dan itu membuat kami merasa lebih dekat.

Tidak bisa keluar rumah dan mendapatkan tato baru memang menjadi bensin bagiku untuk menato diri sendiri. Punya tato baru itu rasanya seperti memulai babak baru. Dan ada semacam perasaan intens yang muncul, seperti tekanan untuk keluar dari lockdown dan menjadi orang yang lebih baik. Kebanyakan orang berusaha menjadi lebih bugar dan mempelajari ilmu baru, tapi karena aku orangnya gampang cemas dan malas, aku berlari ke sebuah hal yang membuatku merasa lebih baik tentang diri sendiri dan tubuh: tato. — Jessica, 27 tahun.

Iklan

"LOCKDOWN BIKIN AKU JADI PUNYA ALASAN BIKIN TATO, SESUATU YANG DARI DULU BIKIN PENASARAN"

Lockdown Stick and Poke Tattoo DIY Homemade

Enggak ada makna khusus sih dari tatoku ini—aku sudah punya delapan tato, jadi rasany sudah enggak spesial lagi. Aku membeli peralatan tato stick ‘n’ poke di minggu kedua lockdown, sebagian karena aku mencari cara baru agar tetap sibuk, karena aku karantina sendirian. Tapi alasan lain adalah karena aku jadi punya alasan bagus untuk mencoba melakukan sesuatu yang dari dulu bikin penasaran. Tato pertamaku juga dibuat ketika aku berumur 18 oleh seorang teman yang mabuk menggunakan peniti, dan hasilnya jelek bukan main, jadi aku tahu enggak mungkin tatoku nanti lebih jelek dari itu.

Aku berencana berlatih dulu beberapa kali sebelum menato diri sendiri, tapi di minggu keempat lockdown, setelah menonton Birds of Prey dan minum beberapa botol bir, aku memutuskan pada pukul 10 malam bahwa itu waktu yang tepat untuk memulai. Aku memilih bentuk yang sederhana, dan biarpun aku enggak bisa menggambar, hasilnya lumayanlah, biarpun aku harus menato ulang bagian pinggirnya beberapa minggu kemudian. — Marie, 28.

@daisythejones

Artikel ini pertama kali tayang di VICE UK.