Vice News Tonight

Di Banyak Negara Mulai Muncul Seruan 'Stop Beri Anggaran ke Polisi', Ini Maksudnya

'Defund the Police' tak seradikal kesan yang muncul sekilas. Konteks seruan ini muncul karena polisi di AS tak berhenti mengedepankan kekerasan.

Penulis Alex Vitale membahas pentingnya memangkas anggaran polisi dalam buku berjudul The End of Policing. Menurutnya, kita harus terlebih dulu memahami tujuan dibentuknya satuan polisi untuk mengerti apa yang diperjuangkan Defund the Police.

“Bahkan jika dilakukan dengan benar, polisi berfungsi sebagai alat kekerasan dan kendali sosial suatu negara. Kepolisian akan selalu dipandang sebagai instansi yang problematik atau bermasalah,” Alex memberi tahu VICE News. “Setiap kali mereka menangani masalah, maka timbul juga kekerasan.”

Iklan

‘Defund the Police’ meraih momentum setelah dua warga kulit hitam, George Floyd dan Breonna Taylor, tewas di tangan polisi. Sejumlah pemerintah kota AS, seperti di Seattle, Minneapolis dan Los Angeles, bersedia memenuhi tuntutan ini. Hanya saja mereka belum paham betul bagaimana cara melakukannya. Alex mengusulkan pemberdayaan warga yang bisa mengurangi kejahatan. Peran polisi dalam menjaga ketertiban dan keamanan dialihkan ke orang-orang yang mampu melakukan tugasnya dengan baik tanpa memerlukan senjata. Anggaran polisi dapat dialokasikan untuk meningkatkan pelayanan publik.

“Adakah masalah yang harus diatasi? Seperti krisis opioid, kekerasan anak muda, atau masalah kesehatan mental misalnya?” ujar Alex. “Apapun itu, kita bisa mulai mengatasinya.”

Gambar sampul: )

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US