#blacklivesmatter

1.600 Karyawan Google Mendesak Manajemen Berhenti Pasok Software Buat Kepolisian

Tuntutan itu disampaikan ribuan pekerja lewat petisi dan surat terbuka. Berbagai institusi kepolisian selama ini mendapat dukungan perangkat lunak Google, tapi justru dipakai memata-matai aktivis.
1.600 Karyawan Google Mendesak Manajemen Berhenti Pasok Software Buat Kepolisian AS
Foto mobil polisi dicorat-coret demonstran Black Lives Matter di AS dari Getty Images

Tercatat sebanyak 1.666 karyawan Google ikut dalam petisi internal, mendesak manajemen untuk berhenti menjual layanan perangkat lunak mereka kepada institusi kepolisian. Desakan itu tertuang dalam surat terbuka yang salinannya diperoleh redaksi Motherboard.

"Kami kecewa setelah mengetahui bahwa Google masih terus membantu kepolisian, bahkan menjual bermacam layanan perangkat lunak untuk mendukung aktivitas institusi yang bermasalah tersebut," demikian keterangan dari perwakilan para pekerja. "Jika terus mengutamakan profit alih-alih mendukung desakan banyak elemen masyarakat yang ingin mereformasi cara kerja kepolisian, maka Google ikut membantu pelaku yang sudah menginjak leher George Floyd sampai tewas."

Iklan

Di Amerika Serikat, berbagai instansi kepolisian menggunakan layanan G Suite software. Problemnya, perangkat lunak itu justru dipakai untuk memata-matai aktivis gerakan Black Lives Matter, seperti dilakukan oleh Kepolisian Clarkston. Karyawan Google juga menyorot betapa operasi penyadapan polisi dan pengembangan riset militer di AS banyak disokong oleh GV, perusahaan kapital ventura bagian dari Google.

"Ketika Google mendulang untung dengan mendukung sistem kepolisian yang masih rasis terhadap warga kulit hitam, maka Google termasuk bagian dari masalah," demikian sikap para karyawan.

Bukan kali ini saja karyawan Google membangkang secara terbuka terhadap kebijakan perusahaan yang dianggap tidak etis. Beberapa karyawan bahkan sudah ada yang dipecat, lantaran mengkritik keras manajemen.

Tapi beberapa pembangkangan karyawan itu berhasil mengubah keadaan. Contohnya, saaat serikat pekerja berhasil menekan manajemen agar tidak lagi mendukung Project Maven, sebuah proyek sistem pertahanan kerja sama dengan Pentagon agar drone bisa menyerang target tertentu lewat bantuan kecerdasan buatan Google.

Berkat tekanan karyawan yang menolak kantor mereka mendukung pengembangan alat perang, kerja sama itu akhirnya dibatalkan. Tekanan serupa juga sukses membatalkan proyek JEDI, rencana perlindungan data militer AS ke sistem cloud milik Google.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard