FYI.

This story is over 5 years old.

Pemberantasan Korupsi

Arab Saudi Tahan Para Elit yang Terjerat Korupsi di Hotel Ritz-Carlton

Enak bener...
Foto dari VICE news

Sebuah hotel bintang lima di Riyadh yang pernah disinggahi Presiden Donald Trump dalam lawatan resminya ke Arab Saudi Mei lalu dijadikan tempat penyekapan dadakan bagi beberapa tersangka kasus korupsi yang dicokok akhir pekan lalu. Penangkapan besar-besaran beberapa petinggi Kerajaaan Arab—termasuk di dalamya 11 pangeran, menteri-menteri, dan salah satu pebisnis paling berkuasa di Arab Saudi—dilakukan atas perintah putra favorit Raja Salman, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman. Kabarnya, penangkapan ini baru "permulaan" dari kampanye anti korupsi pangeran berusia 32 tahun itu pasca diangkat menjadi kepala Komite Anti Korupsi Arab Saudi. Yang menarik, MbS, begitu Putra Mahkota Kerajaan Arab itu kerap dipanggil, justru menyekap para tahanannya tak jauh dari rumahnya, tepatnya di hotel Ritz Carlton yang terletak di kawasan diplomatik Riyadh.

Iklan

Rekaman yang diduga menunjukkan kondisi tahanan di hotel mewah itu sudah banyak beredar di media sosial.

Tamu yang kebetulan tengah menginap di hotel bintang lima itu mendadak dievakuasil Sabtu malam lalu, seperti yang dilansir Guardian. Mereka digiring masuk ke dalam beberapa bus dan diantar menuju hotel-hotel terdekat di Riyadh.

Marriott International, yang memayungi Ritz-Carlton, menyatakan dalam sebuah siaran pers yang dikirimkan pada kantor berita internasional Associated Press bahwa mereka tengah menyelidiki situasi hotel. Namun, mereka menolak membeberkan detail siapa saja yang disekap di Ritz-Carlton dan sampai kapan hotel itu ditutup untuk umum.

"Menyangkut privasi tamu yang menginap, kami tak membeberkan siapa tamu yang menginap di hotel kami," ujar pihak Marriott Internasional dalam pernyataan yang sama. Beberapa aktivitas mencurigakan, seperti pemutusan sambungan telepon, menambah kekhawatiran tentang apa yang sebenarnya terjadi di dalam Ritz-Carlton.

"Karena kondisi darurat, kami melakukan pemutusan sambungan telepon dan internet," demikian tertera di laman website hotel Senin lalu, seperti yang diberitakan CNN Money. Seorang pejabat Pemerintahan Arab Saudi yang menolak menyebutkan namanya mengatakan pada Associated Press bahwa beberapa hotel mewah di Riyadh selain Ritz-Carlton juga dijadikan fasilitas penyekapan tersangka.