FYI.

This story is over 5 years old.

Bertanya Buat Teman

Jika Kepala Terbentur, Bagaimana Cara Kita Tahu Cederanya Serius Atau Tidak?

Berdasarkan panduan pakar gegar otak, berikut tips menilai kemungkinan bahaya yang ditimbulkan usai benturan pada kepala.
Jika Kepala Terbentur, Bagaimana Caranya Tahu Cederanya Tidak Serius?
Foto ilustrasi oleh Getty Images

Bertanya Buat Teman adalah rubrik khusus dari Tonic menjawab semua pertanyaan kalian seputar kesehatan, yang paling tolol sekalipun. Jadi, kalau ada teman yang punya masalah kesehatan tapi enggak berani tanya ke dokter, bisa kalian wakili lewat rubrik ini.


Bayangkan skenario berikut:

Sewaktu makan malam di restoran, temanmu berlutut mengikat tali sepatunya. Ketika dia berdiri kembali, kepalanya terbentur meja keras sekali. Ia sedikit pusing, tapi merasa baik-baik saja.

Iklan

Di saat bersamaan, televisi restoran sedang menyiarkan tayangan “krisis gegar otak” yang sering dialami olahragawan. Kamu parno dong. Temanmu ini tidak sampai ambruk ditabrak pemain sepakbola. Dia cuma terbentur meja sih. Apakah kamu harus khawatir kepalanya mengalami potensi gangguan kesehatan serius?

Nah, mari bertanya pada pakar kesehatan yang bisa menganalisis berbagai risiko saat kepala kita terbentur.

Mari Kita Pahami Dulu, Apa itu gegar otak?

Ada banyak keterangan penting yang tidak dibahas ketika gegar otak sering dibahas media atau muncul di adegan film. "Gegar otak" itu bukan diagnosis medis. Gegar otak tidak seperti stroke atau serangan jantung.

"Mengalami gegar otak tidak ada arti spesifiknya," kata Douglas H. Smith, Direktur Pusat Studi Cedera dan Perbaikan Otak di Fakultas Kedokteran University of Pennsylvania. "Gegar otak itu adalah cara dokter menyebut ada potensi kerusakan yang terjadi pada jaringan otak." Oleh karena itu, istilah "cedera otak traumatik" lebih masuk akal bila penyebabnya adalah benturan.

Efek trauma kepala yang mengubah kepribadian dan menimbulkan stagnasi mental yang sering tampak di berita atau cerita fiksi, sebenarnya mengacu pada gegar otak yang terjadi berulang kali. Misalnya yang dialami pegulat, petinju, dan pemain sepakbola. Satu benturan menimbulkan situasi medis yang berbeda, kata Smith. Para dokter sampai sekarang masih mempelajari cara untuk mencatat dan mengklasifikasi cedera-cedera ini. Jadi angka-angka tersebut masih tergolong cukup rendah. Efek sebagian besar cedera ini tidak terlalu parah dan cenderung berlalu dalam waktu beberapa jam.

Iklan

Apa Indikator Cedera Kepala Serius?

Ada kasus langka ketika benturan kepala menyebabkan pendarahan serebral (alias jaringan otak). Pendarahan di dalam tengkorak menimbulkan tekanan pada otak dan perlu dirawat secepat mungkin.

Temanmu yang terbentur meja, pasti tahu dia mengalami cedera serius jika mengalami cara bicara yang kurang jelas dan muntah-muntah. "Gejalanya cenderung ekstrem,” kata Richard A. Figler, direktur medis di Pusat Gegar Otak Klinik Cleveland.

Apabila temanmu mengalami rasa pusing dan sakit kepala, atau kalau dia belum yakin ingin pergi ke dokter, sebaiknya dia menunggu dan melihat apakah gejalanya memburuk. Jadi rasa pusing setelah kepala terbentur masih boleh ditunggu efeknya, tidak seperti orang yang mengalami stroke atau serangan jantung, yang harus langsung pergi ke dokter.

"Lihat dulu dalam satu jam gejalanya bagaimana," ujar Figler. "Menunggu takkan mempengaruhi hasil diagnosis." Pada sebagian besar kasus, kerusakan akibat gegar otak sudah terlanjur terjadi saat benturan terjadi. Meskipun efek sampingnya bisa mengharuskan rehabilitasi, tidak ada banyak yang bisa dilakukan dokter darurat dalam momen-momen setelah benturan kepala terjadi.


Tonton dokumenter VICE soal wabah hitam yang muncul tiba-tiba di Madagaskar setelah menghilang dari muka bumi selama ratusan tahun:


Gejala yang harus dipantau mencakup sakit kepala, rasa pusing, kelelahan, bunyi dering di kuping, kehilangan kesadaran temporer, serta amnesia mengenai kejadian sebelum mengalami cedera. Indikasi sampingan yang menentukan apakah gegar otak telah terjadi atau tidak—teknik ini sering digunakan dokter olahraga—memanfaatkan kuesioner Maddocks Score.

Iklan

Metode ini berupa pertanyaan-pertanyaan dasar buat menguji ingatan jangka pendek orang yang kepalanya habis terbentur: "Kamu berada di mana sekarang?", "Siapa yang terakhir kali menang pertandingan?", dan "Apakah timmu yang memenangkan pertandingan terakhir?"

Efek Benturan Kepala

Terkadang efek gegar otak hanya terasa beberapa hari setelah kejadian. "Meski kamu merasa baik-baik saja setelah kepalamu terbentur, gejalanya mungkin muncul beberapa hari kemudian dengan wujud lain," kata Alicia Sufrinko, psikolog saraf di Pusat Medis University of Pittsburgh.

Pada kasus-kasus tertentu, kata Sufrinko, orang yang terbentur kepalanya takkan menyadari gangguan sampai saat ia melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus, misalnya membaca atau menggunakan komputer. Gejalanya juga bisa muncul ketika orangnya masuk lingkungan yang memerlukan lebih banyak daya mental, seperti tempat kerja atau jalanan yang ramai.

Bagi yang menderita kerusakan jangka panjang disebabkan gegar otak, kamu harus bersiap untuk menghadapi rehabilitasi dan intervensi medis. Menurut Smith, karena cara kerja otak manusia itu misterius—sementara para ahli saraf baru mulai memahami efek trauma beberapa tahun terakhir—maka belum ada prognosa definitif untuk memantau secara pasti apa saja efek benturan pada kepala.

Mewaspadai 'Sindrom Bicara Lalu Mati'

Pada 2009, aktris Natasha Richardson sedang main ski di Quebec. Dia jatuh dan kepalanya terbentur. Ia merasa baik-baik saja dan dengan santai kembali ke hotelnya. Beberapa jam kemudian, Richardson mengalami sakit kepala hebat. Ia diangkut helikopter ke sebuah rumah sakit di New York. Beberapa hari kemudian, meninggal dunia karena pendarahan otak.

Kasusn Richardson membuat banyak orang berpikir jika benturan kecil sekalipun diam-diam bisa menimbulkan kematian. Berbagai liputan berita menggunakan istilah non-medis “sindrom bicara lalu mati”. Soalnya korban masih sanggup bicara normal tapi mendadak meninggal.

Iklan

Memang ada kasus unik seperti dialami mendiang Richardson. Tapi menurut pakar, pendarahan serebral biasanya tidak terjadi diam-diam. Muntah-muntah lebih sering dialami seseorang ketika darah menekan pada otak.

Kata Figler, potensi pendarahan terutama harus dipantau jika yang terbentur kepalanya adalah pasien-pasien lansia dan orang yang mengkonsumsi obat pengencer darah. Pada mayoritas gejala gegar otak, pasien pasti menyadari kok situasi yang mereka alami merupakan pendarahan serebral.

Lalu, Apa Cara Terbaik Merawat Kepala Setelah Terbentur?

Tiduran saja sebentar. Jika benar berurusan dengan gegar otak, kamu tak harus berpacu dengan waktu agar segera ditangani dokter, seperti jika mengalami gejala serangan jantung atau stroke. Syaratnya cuma satu saja.

Jika kamu masih merasa pusing beberapa jam setelah kepalamu terbentur, tidak bisa fokus, tidak bisa mengingat apa yang terjadi pada hari itu, atau kamu merasakan gejala-gejala aneh seputar kemampuan pengamantanmu, segeralah minta diantar ke ruang gawat darurat.

Artikel ini pertama kali tayang di Tonic