FYI.

This story is over 5 years old.

Keliling Dunia

Kunci Sukses Finlandia Jadi Salah Satu Bangsa Paling Bahagia di Dunia

Bangsa Finlandia patut kita contoh dalam menyeimbangkan kebebasan, bersenang-senang, dan memaknai hidup. Budaya sauna adalah salah satu faktor pentingnya.
A
oleh Amuse
Foto oleh Joe Gilbert

Ditulis oleh: Bre Graham

Bangsa manapun yang memiliki kata khusus menggambarkan “nongkrong di rumah pakai kolor doang sambil mabuk-mabukan” (kalsarikännit) sudah pasti ingin saya kunjungi. Finlandia juga sebuah negara yang memprioritaskan kebahagiaan warganya. Jadi tidak heran kalau Finlandia menduduki puncak Laporan Kebahagiaan Dunia 2018 setelah bertahun-tahun secara konsisten menempati urutan sepuluh terbesar, bersama dengan tetangga-tetangga Nordiknya.

Iklan

Selain alasan-alasan yang konkret menjelaskan penyebab penduduk Finlandia bahagia—sekolah gratis, universitas gratis, layanan kesehatan gratis, dan juga menjadi pelopor kesetaraan gender dan desain rumah ataupun ruang publik yang bagus—Saya merasa ada yang unik dari cara orang Finlandia memandang konsep kesejahteraan. Saya juga tertarik sama kemauan mereka keluar sesaat dari kesibukan kehidupan modern. Saya menyambangi ibu kota Finlandia, Helsinki, untuk menemukan jawabannya.

Suasana santai di area terbuka Löyly Sauna. Foto oleh: Joe Gilbert

“Saya tidak heran Finlandia berada di nomor satu tahun ini,” ujar Meik Wiking, CEO dari Institusi Penelitian Kebahagiaan ketika saya mintai komentar tentang keberhasilan Finlandia. “Semua negara-negara Nordik selalu berada di sepuluh besar, tapi Finlandia memang yang paling unggul tahun ini,” ujarnya sambil tertawa.

“Bangsa kami ada di peringkat teratas masuk akal karena orang Finlandia memprioritaskan agar bisa berada di alam bebas. Ketika orang menghabiskan lebih banyak waktu terhubung dengan alam dan tanah di sekitar mereka, mereka merasa lebih bahagia. Kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan—semua konsep itu saling terhubung."

Papan informasi di dalam Sauna. Foto oleh Joe Gilbert

Kecintaan orang Finlandia akan alam bebas kentara betul begitu saya melangkah keluar hotel tempat saya menginap di Helsinki. Namun, jalan-jalan ke luar rumah di musim panas bukanlah kebiasaan ekslusif orang Finlandia. Semua penduduk di negara-negara Skandinavia biasa melakukannya. Jadi, apa yang bikin Finlandia jadi negara paling bahagia di dunia tahun ini?

Iklan

Setelah bolak-balik bertanya pada penduduk lokal apa yang bikin negeri mereka unik, saya memperoleh dua jawaban utama: berenang dan sauna. Alhasil, saya segera pergi ke tempat sauna kondang Löyly Sauna guna ngobrol dengan pakar sauna di sana.

“Kebanyakan keluarga di Finlandia punya sauna di rumah mereka. Tak biasa dipungkiri, sauna adalah salah satu aspek paling penting dalam budaya Finlandia,” kata Matti Markkanen, pakar sauna yang saya temui di Distrik Löyly. “Dalam tradisi kami, sauna berfungsi sebagai tempat perempuan melahirkan. Terus, jika kami meninggal, jasad kami akan dimandikan di sauna. Siklusnya cantik ya, dari lahir sampai mati di sauna. Intinya, sauna bisa membuat kita tetap bahagia.”

Selayang pandang arsitektur sauna yang inovatif berlatar bebatuan. Foto oleh: Joe Gilbert

Matti mengajak saya berkeliling. Löyly Sauna didirikan oleh Jasper Pääkkönen dan Antero Vartia, dua anggota Parlemen Finlandia, di bibir pantai. Hingga kini, Löyly Sauna adalah satu-satunya sauna umum di kota itu.

“Mayoritas orang Finlandia punya sauna di rumah musim panas mereka yang dibangun di sisi danau. Makanya, Löyly dirancang sebagai sauna untuk kota ini. Sauna ini terbuka untuk umum, jadi pengunjung bisa berenang setelah menikmati sauna seperti yang dilakukan penduduk Finlandia di danau dekat rumah musim panasnya.”

“Sensasi yang dirasakan luar biasa karena kita merasakan panas dan dingin secara bergantian. Berenang di air dingin setelah mandi keringat bisa melancarkan aliran darah dan menyegarkan pikiran. Nongkrong di Sauna adalah sebuah aktivitas sosial dan merekatkan keluarga dan sebuah komunitas. Tak ada pantangan saat anda berada di sauna, kecuali larangan ngomongin agama dan politik."

Iklan

Penulis menikmati suasana setelah mandi sauna. Foto oleh Joe Gilbert

Baiklah, giliran saya mencobanya dan membuktikan apakah aktivitas mandi keringat betulan membawa kebahagiaan. Selama dua jam saya nongkrong dipenuhi uap—yang sukses bikin pipi saya memerah dan pikiran saya tenang—lalu berenang di air sungai yang dingin, yang membuat kulit saya geli dan darah mengalir deras ke otak.

Setelah itu, saya mengerjakan apa yang umumnya dilakukan penduduk setempat: duduk-duduk di kursi kayu indah, memandangi Laut Baltik yang biru ditemani sebotol bir Lapin Kulta dingin. Bau pohon birch yang dibakar lamat-lamat sampai ke hidung saya. Suara Billy Joel mengalir jernih dari speaker di belakang saya. Akhirnya, saya mengerti kenapa kegiatan macam ini bisa menerbitkan senyum setelah kita susah payah bekerja di kantor.

Penduduk Helsinki berenang di kolam umum pusat kota. Foto oleh Joe Gilbert

Patut dicatatm bagi penduduk Finlandia, sauna dan berenang bukanlah sekadar aktivitas menyenangkan di sore hari. Esoknya, saya memulai hari seperti kebanyakan orang Finlandia, dengan sarapan roti gandum hitam dan berenang di Allas Sea Pool yang menawan.

Terdapat dua hingga tiga kolam air hangat yang suhu stabil di angka 27 derajat celcius dan satu kolam es yang suhunya dijaga agar tetap sama dengan temperatur Laut Baltik. Selain kolam renang, pengunjung juga dapat menemukan kafe, bar, restoran serta studio yoga, dan tentunya sauna.

Dalam perjalanan saya menuju hotel dari Allas Sea Pool melewati Market Square, saya sudah merasa kembali segar bugar dan kepalang bahagia. Jelas, ada yang istimewa di Helsinki dan gaya hidup penduduknya. Saya bahkan belum mencoba kalsarikännit untuk menikmati gaya hidup paripurna ini.


Bre Graham adalah seorang jurnalis lepas yang tinggal di London. Perjalanannya ke Finlandia dibiayai oleh Visit Finland. Ikuti terus petualangannya lewat Twitter.

Artikel ini pertama kali tayang di AMUSE