FYI.

This story is over 5 years old.

Game of Thrones

Begini Cara Bohong Terbaik Supaya Kalian Kesannya Nonton 'Game of Thrones'

Season terakhir serial populer “Game of Thrones” segera tayang. Kabar buruk bagi yang enggak ngikutin dari awal. Supaya ga dianggap kuper pas nongkrong, mending pura-pura paham aja.
Syarafina  Vidyadhana
Diterjemahkan oleh Syarafina Vidyadhana
https://www.vice.com/id_id/article/8xa77v/begini-cara-bohong-terbaik-supaya-kalian-kesannya-nonton-game-of-thrones
Arya Stark diperankan Maisie Williams. (Foto oleh Helen Sloan/HBO)

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.

Iya, iya. Semua orang harus banget nonton Game of Thrones. Sori deh. Aku udah nonton episode pertamanya beberapa bulan lalu. Mau gimana lagi, emang enggak nyantol aja sama seleraku. Seiring meningkatnya popularitas serial televisi ini, keinginanku menyaksikan berpuluh-puluh adegan adu pedang dan inses antar karakternya semakin menurun. Makin enggak ada alasan buatku nyempet-nyempetin nonton Game of Thrones, sementara rekorku sejauh ini baru bisa ngelarin dua musim The Americans, enggak tamat nonton Show Me a Hero, males ngelanjutin Insecure, dan belum selesai baca satu novel selama berbulan-bulan. Kalau kamu mengaku enggak nonton GoT ke teman tongkrongan dan rekan sekantor, mereka kemungkinan besar akan memandangmu pakai tatapan heran; seakan-akan kamu sengaja ga nyoblos saat Pemilu, atau enggak tahu caranya nyetir mobil. Kesannya, ada kolom kosong di "rapor kebudayaanmu" dan kamu terlihat seperti orang udik yang enggak bisa membedakan soppressata dan capicollo. Kalau mood teman-temanmu lagi oke, mungkin mereka sekadar mengasihanimu karena enggak ikut merayakan momen kebudayaan populer terpenting dekade ini. Yang berat kalau sobat-sobatmu penggemar GoT itu lagi berprasangka buruk. Mereka bisa menyangka kamu sok intelek, nyastra, keren, karena anti acara TV.

Iklan

Solusi atas dilema ini sebetulnya sederhana kok: Bohong aja. Bilang aja kamu udah nonton GoT, seperti dulu saat kamu ngaku suka banget Lost dan novel-novel Elena Ferrante, padahal ga ngerti ceritanya soal apaan. Orang-orang berhenti ngomongin Lost dan novel-novel Elena Ferrante setelah beberapa saat. Tentu saja, bisa kita asumsikan mereka akan berhenti ngomongin GoT setelah season ini berakhir. Tenang, kamu enggak sendirian, kita bisa merancang kebohongan ini bersama-sama. Berikut kiat-kiatnya:

Ingat Terus Plot Utamanya

Kamu enggak bisa berpura-pura mengetahui sesuatu tanpa menghafal hal-hal mendasar. Ini adalah ringkasan yang sudah saya comot dari obrolan orang-orang di medsos: GoT adalah cerita pertarungan memperebutkan tahta di sebuah tempat dengan pergantian musim yang tidak umum. (Itulah mengapa mereka enggak berhenti-henti ngomong "winter is coming", karena musim dingin jarang datang.) Dulu, tokoh-tokoh utama ceritanya adalah keluarga Stark. Mereka satu-satunya klan yang berintegritas dan dihormati. Tapi kebanyakan anggota keluarga Stark udah dibunuh semua. Jon Snow salah satu yang tersisa. Dia memimpin pasukan yang isinya orang-orang baik (kayaknya gitu lah). Nah, tokoh penting lainnya bernama Daenerys. Dia tuh semacam putri di pengasingan, yang punya naga-naga, dan bisa bikin siapapun berani melawannya sengsara. Ada banyak tokoh lain sih, tapi yang paling kejam dan ditakuti namanya White Walkers, bentuknya mirip zombie beku dari Kutub Utara. Pertanyaannya sekarang, apakah Jon Snow dan Daenerys akan bekerja sama melawan White Walkers. Jawabannya? Mungkin aja. Kata penggemar GoT di medsos sih begitu.

Ini Tokoh-Tokoh Utamanya

Tidak seperti serial televisi legendaris zaman dulu, misalnya Seinfeld, yang karakternya itu-itu aja, GoT punya 400 karakter. Mereka mati, hidup lagi, dan hhhhhhhh naik kapal entah ke mana lagi kali ini. Tapi sepertinya ada sedikit tokoh yang muncul melulu dan disukai hampir semua penonton. Berikut daftarnya:

Jon Snow (dia mati terus hidup lagi), Tyrion Lannister (diperankan Peter Dinklage), Arya Stark (dia kayak ninja gitu lah), dan Daenerys (yang beberapa kali telanjang). Mereka itulah tokoh-tokoh protagonis yang sebaiknya pura-pura kamu dukung. "Gue belain Arya Stark, dia badass banget". Nah, kalimat macam itu pantas kamu katakan di hadapan penggemar GoT betulan. Kalau engga, bilang aja, "Aku berharap banget Tyrion enggak mati ya Gusti." Nah, kalau soal Jon Snow, beberapa orang mikir dia blo'on banget. Tapi jangan sampai keserempet lidah bilang "Si Jon Snow tuh kepala batu banget deh". Kenapa? Karena kalau ngomong begitu sangat mungkin kamu akan ditanya alasannya. Jangan sampai terjebak, OK!!!

Iklan

PENTING: Jangan Coba-Coba Melafalkan Nama Daenerys. Pokoknya Jangan.

Jangan ya. Karena kamu bakal ketahuan kalau belum pernah nonton GoT. Atau, solusinya lainnya mungkin kamu perlu nonton video-video di youtube tentang cara menyebutkan nama-nama karakter GoT yang ribet banget itu

Kalau dipikir-pikir, aku juga enggak tahu cara melafalkan "Tyrion."

Cari Ringkasan Cerita Terbaru

Berkat popularitas serial GoT, banyak web menerbitkan artikel review sehari setelah satu episode baru tayang. Isinya menjelaskan plot sepanjang episode tersebut. Karena ditulis untuk orang-orang yang tidak bisa mengikuti plot serial TV tentang naga-naga, artikel-artikel ini gampang banget dibaca kurang dari lima menit. Dengan begitu, kamu bakal tahu siapa yang telah mati dan siapa pernah nidurin siapa. Sebetulnya asyik banget sih baca beginian karena kita enggak peduli sama spoiler (wong peduli sama serialnya aja enggak). Ingat, enggak, pas Red Lady telanjang dan tiba-tiba jadi tua? Atau ketika anunya Theon Grayjoy dipotong? Enggak? Jujur, serial ini emang kacau banget sih ceritanya.

Selalu Alihkan Pembicaraan Pas Nongkrong

Kalau kamu kepepet harus banget ngobrolin GoT, kemungkinannya, kamu dikelilingi oleh fans berat serial itu. Mereka bakal seru ngobrolin pertempuran terakhir atau apapun lah, dan kamu tinggal sesekali mengangguk sambil menimpali, "Bener tuh, parah banget!" Kuncinya, jangan pernah bilang ke orang-orang dalam kelompok ini kalau kamu enggak nonton GoT. Mereka akan menjadikanmu pusat perhatian (apes-apes malah kamu dicemooh). Lebih parah lagi kalau kawanmu yang maniak GoT engga berhenti nyerocos tentang kehebatan serial ini sampai kamu puyeng. Tahu apa yang terjadi kalau itu terjadi, kamu bakal mengumbar janji palsu mulai ikutan nonton sambil bilang, "besok deh." Kalau memang kepepet banget, bilang aja, "wah, aku belum ngikutin lagi nih setelah season 2" (namanya juga bohong). Kalau bisa, coba alihkan obrolan ke serial atau sinetron yang beneran sudah kamu tonton—itupun kalau ada.

Emang Kita Harus Segitunya Bohong Demi GoT?

Enggak lah.

Sabar Aja Berarti Ya

Katanya sih, tinggal ada satu season tersisa sebelum serial ini tamat. Artinya, ga sampai 20 episode lah. Fans GoT pasti akan fokus banget untuk beberapa waktu—orang-orang akan mengadakan acara nobar lengkap pakai kostum dan bakal kebawa emosi setiap apapun yang terjadi di episode baru, lalu internet dipenuhi artikel serba-serbi GoT. Tenang. Fase menjengkelkan ini bakal berlalu. Katakanlah, dua tahun lagi tidak ada yang peduli apakah kamu udah nonton GoT atau belum. Kita semua bakal move on ke serial televisi "keren" selanjutnya, yang boleh jadi adalah Westworld. Omong-omong, jangan bilang kalian belum nonton Westworld?!

Ikuti Harry Cheadle di Twitter. Jangan ajak dia ngobrol soal GoT