FYI.

This story is over 5 years old.

Woy Udah Ngopi Belom?

IBM Patenkan Teknologi Drone Pengantar Kopi yang Bisa Tahu Kapan Kamu Butuh Ngopi

Mau ngopi doang aja jadi parno karena berasa dimata-matai teknologi. Barangkali biar kita ga kerasa serem, drone-nya perlu dibikin bisa teriak, "Woy, udah pada ngopi belom?"
Sumber gambar drone pengantar kopi dari US Patent and Trademark Office.

Malas berinteraksi dengan barista atau antre panjang buat beli kopi? Tenang, kamu tidak perlu repot-repot melakukan itu semua sebentar lagi. Perusahaan IBM dikabarkan tengah merancang drone pengantar minuman yang mengetahui kapan kamu butuh minum kopi. Bahkan sebelum kamu tahu itu.

Menurut dokumen paten yang disebarluaskan oleh US Patent and Trademark Office (USPTO), IBM diberikan hak paten untuk mengembangkan pesawat tanpa awak, atau UAV, yang bisa mengantarkan kopi atau "minuman lainnya yang mengandung kafein" kepada orang yang sudah memesannya, atau orang-orang di kerumunan yang "kondisi tubuhnya terdeteksi sensor elektronik" membutuhkan kafein. Itu berarti dronenya dapat menggunakan berbagai bentuk analisis elektronik untuk memprediksi siapa yang sedang butuh kopi.

Iklan

Alat ini memiliki sensor gerak untuk mendeteksi kepala orang yang terkulai lemah pada siang hari. Selain itu, drone pengantar kopi juga bisa membaca data Fitbit untuk mengetahui orang yang baru bangun tidur dan membutuhkan kafein. Apabila kamu mengizinkan drone untuk mengakses data rekam medismu, maka drone pengantar kopi akan melewatimu kalau sedang mengonsumsi obat yang melarang kafein.

IBM pertama kali mengajukan drone ini, yang disesuaikan untuk gedung perkantoran atau tempat umum seperti gedung konvensi atau festival, pada 2015. IBM dikenal sebagai perusahaan pencipta teknologi yang bisa mengubah dunia. Menurut Wikipedia, mereka saat ini tercatat sebagai perusahaan yang mendapatkan paten AS terbanyak selama 25 tahun berturut-turut.

IBM bukan perusahaan pertama yang mengembangkan sistem pengantar kopi pakai drone. Tahun lalu, perusahaan logistik drone bernama Matternet menguji drone pengantar kopi di Zurich, Swiss. Pada 2014, perusahaan Amsterdam bernama Coffee Copter mendemonstrasikan teknologi ciptaannya sendiri. Mereka menggunakan aplikasi sebagai user interface untuk mengantar pesanan kopi ke gedung perkantoran. Senin kemarin, Wing, perusahaan logistik drone pengantar di Australia, menguji coba dronenya untuk anggota parlemen setempat di Canberra.

Sayangnya, drone-drone tersebut tidak memiliki teknologi "pintar" yang bisa membaca kondisi tubuh manusia dan mendeteksi kebutuhan akan kafein. Tidak seperti IBM, kamu masih perlu memesan kopinya sendiri sebelum diantarkan oleh drone.

Iklan

Paten ini sangat cocok bagi perusahaan mana saja yang ingin pegawainya bekerja lebih keras dan tidak meninggalkan pekerjaannya untuk beristirahat atau membeli kopi.

Apakah kita memang memerlukan drone yang menggunakan software pendeteksi wajah untuk dapat kopi? Tidak bisakah kita jalan sendiri ke kafe untuk membelinya? Bukankah berjalan juga bisa membangunkan kita dari kantuk? Semuanya tergantung padamu.

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES