The VICE Guide to Right Now

Peretas Isengi Layar Etalase Toko di Selandia Baru, Jadi Menayangkan Bokep

Layar toko Asics di Auckland menayangkan film dewasa akhir pekan lalu. Jadi ingat kasus peretasan baliho digital di dekat Kantor walikota Jaksel dulu....
Gavin Butler
Melbourne, AU
Peretas Isengi Layar di Etalase Toko Selandia Baru, Jadi Menayangkan Bokep
Tangkapan layar via Google Maps.

Akhir pekan lalu, video porno dimainkan sejak dini hari selama beberapa jam pada layar iklan sebuah toko di pusat kota Auckland. Adegan dewasa itu terus berjalan sampai staf toko pakaian Asics mematikannya pukul 10 pagi, lapor NZ Herald. Juru bicara toko mengonfirmasi layarnya habis diretas, meski belum jelas apa yang memotivasi tindakan ini.

“Toko kami di Shortland Street menjadi korban peretasan,” juru bicara memberi tahu Reuters. “Kami masih menyelidiki situasinya dan berusaha keras agar tidak terulang kembali.”

Iklan

Laporan dari saksi mata cukup beragam. “Videonya diputar sangat lama. Kayaknya dua jam, dari pukul 8 pagi sampai staf toko datang pukul 10 pagi,” kata seorang warga kepada NZ Herald. “Beberapa kaget melihatnya, tapi ada juga yang asyik menonton.”

Namun, saksi lain mengklaim film bokep itu sudah dimainkan sejak pukul 1 pagi.

“Saya sampai mengecek kembali karena tidak percaya dengan apa yang saya lihat,” kata perempuan yang sedang cari sarapan bareng putranya yang masih 7 tahun. “Videonya sangat tidak pantas diputar di publik, karena bisa ditonton anak-anak. Kejadian ini juga merendahkan reputasi Auckland sebagai tempat wisata.”

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada semua pihak yang melihat videonya,” kata Manajer Asics, menurut Stuff.

Peristiwa serupa pernah terjadi di Perth, Australia setahun lalu. Peretas berhasil mengakses layar publik di pusat kota, dan menampilkan beranda situs PornHub.

“Kami dengan menyesal memberitahukan layarnya diretas sore ini, dan memajang konten tak pantas pada salah satu layarnya,” juru bicara Metropolitan Redevelopment Authority (MRA) memberi tahu ABC waktu itu. “Kami segera mematikan layar dan listrik unit tersebut agar tidak terulang kembali.”

Follow Gavin di Twitter atau Instagram .

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Asia