Percintaan

Ikuti Saran Ini Bila Kamu Ingin Berhenti Jadi Fuckboy

Kalian cowok yang dekat sama beberapa orang bersamaan dan merasa bersalah, lalu pengin tobat dari jalan hidup 'fakboi'? Ikuti nasehat kolomnis VICE berikut.
Ilustrasi foto lelaki dengan chat bertuliskan "H
Foto Ilustrasi: VICE

Curhatan pembaca: Jadi ceritanya aku pacaran sama beberapa cewek. Sebenarnya mau minta putus, tapi enggak tega. Aku sadar ini salah dan enggak baik untuk ke depannya, tapi aku sulit menghentikan kebiasaan ini. Apa yang sebaiknya aku lakukan? Bagaimana caranya berhenti jadi “fuckboy”?


Kebanyakan laki-laki enggak bisa serius menjalani hubungan. Mereka kerap main serong dengan perempuan lain hingga menemukan orang yang tepat untuknya. Namun, sikap ini tidaklah adil bagi pasangan dan orang yang diajak main-main. Terlebih lagi, ada perasaan bersalah yang menghantui (kalau masih tahu diri).

Iklan

Kamu benar bahwa menjadi fuckboy enggak bagus jika berlanjut dalam jangka panjang. Akan ada konsekuensi yang harus dihadapi suatu saat nanti. Karenanya penting bagimu dan para laki-laki lainnya di luar sana untuk segera meninggalkan kebiasaan ini. Tapi bagaimana caranya?

Istilah “fuckboy” pada umumnya menggambarkan individu yang suka bikin orang baper tapi akhirnya malah ditinggalin. Dalam kasus lain, fuckboy sering mendekati seseorang hanya untuk menidurinya, padahal enggak ada niatan berhubungan serius dengan mereka. Intinya, orang-orang seperti ini cenderung menebar harapan palsu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Enggak masalah kalau kamu cuma kepengin main-main, tapi pastikan orang yang kamu ajak main-main itu tahu kamu hanya menginginkan kencan kasual. Jangan sampai mereka berharap lebih, tapi kamu enggak cinta dengan mereka. Itulah pentingnya mempertimbangkan baik-baik apa yang kamu inginkan sebelum bertindak. Jangan kebiasaan senang-senang dulu baru mikir kemudian.

Kamu bilang kamu enggak tega mutusin mereka. Apa sebenarnya yang bikin kamu enggak tega? Rasa enggak enakan ini memang bagus, tapi bisa menyesatkan. Dating coach Kate Mansfield menyarankan untuk memikirkan apa alasanmu minta putus. “Kamu hanya akan menghalangi mereka bertemu dengan orang yang benar-benar menyukainya. Mengakhiri hubungan berarti kamu telah membebaskan mereka untuk mencari cinta sejatinya,” tuturnya.

Iklan

Kamu bisa mengikuti saran Kate ketika ingin putus dengan orang yang kurang disukai. Kepedihan yang dirasakan setelah putus hampir selalu disebabkan oleh cara mereka diputusin. Jika kamu enggak menyukai seseorang, akhiri hubungannya baik-baik. Katakan yang sejujurnya.

Beri tahu mereka kalau kamu tak lagi menyukainya. Kamu enggak perlu menjelaskan apa yang bikin kamu enggak suka karena itu bukan kesalahan mereka. Ketidaktertarikan itu berasal dari dalam dirimu sendiri. Maka dari itu, pikirkan lagi kenapa hubungannya enggak cocok. Mungkin kamu ingin fokus berhubungan dengan yang lain, atau kamu enggak bisa mengikuti gaya hidup mereka.

Ajak mereka ngobrol begitu kamu menemukan alasan ingin move on. Menurut Kate, mengakhiri hubungan lewat SMS atau telepon enggak ada salahnya kalau hubungan kalian baru dimulai. “Sudah saatnya kita menghentikan sifat mudah tersinggung. Misalkan kamu belum pernah bertemu mereka, tak perlulah membesar-besarkan masalah jika ditolak olehnya.”

Kamu melakukan hal yang benar jika kamu jujur kepada mereka dan mengakhiri hubungan secara baik-baik. Begitu pula halnya jika kamu yang diputusin. Terima saja kenyataannya. Berterimakasihlah kepada mereka karena sudah terus terang.

Lelaki hetero biasanya sulit memahami ini. Mereka lebih memilih bersikap ambigu dan diam saja ketika sudah bosan. Entah untuk menghindari konflik atau enggak mau mengecewakan orang lain, kebiasaan ini hanya akan mempersulit mereka untuk mengakhiri hubungan. Tapi aku tanya lagi… Lebih baik mana: memberi tahu mereka yang sesungguhnya tentang perasaanmu atau hidup penuh rasa bersalah karena sering main ke lain hati?

Follow penulis kolom ini di akun @rhysthomas