FYI.

This story is over 5 years old.

Fotografi

Kisah Fotografer Yang Terobsesi Memotret Tanaman Eksotis Seluruh Dunia

Koleksi karya fotografer asal Rusia, Dina Lun, tampaknya bisa mengisi kebun botani di surga sana.
Semua foto adalah karya Dina Lun. Diunggah seizin fotografer bersangkutan.

Artikel ini pertama kali tayang di Amuse.

Sepanjang pengembaraannya, fotografer asal Rusia Dina Lun rasanya cukup banyak memotret tanaman eksotis untuk memenuhi kebun botani surga. Dina telah menjelajahi kawasan Asia Tenggara lebih dari lima tahun, lalu jatuh cinta dengan rupa-rupa flora liar di kawasan ini.

"Beberapa tempat favorit saya di antaranya adalah desa Pai yang sunyi di utara Thailand, Nepal dengan dupa dari cemaranya serta Bali yang aku jelajahi habis-habisan selama enam bulan," ujarnya. "Saya mendapatkan banyak inspirasi dari beragam tanaman yang hidup bersisian dengan realita kehidupan metropolis yang keras. Tempat-tempat terbaik untuk merasakan pertemuan keduanya adalah Bangkok, Kuala Lumpur Singapora," imbuh Lun.

Iklan

Ketertarikan Dina pada tanaman tak terbatas pada sisi estetiknya belaka. Dina adalah sarjana botani yang punya impian menyusun eksiklopedia tumbuhan dari berbagai penjuru dunia. Jika tak sedang bertualang memburu tanaman unik, Dina menyibukkan diri mengurus majalah online Organica yang membahas serba-serbi alam dan flora dalam lingkup fotografi kontemporer. Intinya, tanaman dan fotografi adalah dua hal yang menurut Dina tak bisa dipisahkan.

"Dunia tanaman selalu menarik diamati. Bagi saya, bunga dan tanaman adalah model bagi mereka yang senang membuat potret atau fotografer fesyen. Tumbuhan bersifat temporer dan punya karakteristik maing-masing. Karenanya, saya memandang tumbuhan adalah subyek alih-alih obyek, model yang asik untuk di foto selama dalam perjalanan," ujarnya.

Kadang, dedikasi Dina mengabadikan tumbuhan yang menurutnya eksotis, membawa dia ke petualangan-petualangan tak terduga. "Kadang memotret buah atau tumbuhan tertentu bukan perkara mudah," kata Dina. "Suatu kali saat sedang bersepeda, saya menemukan bunga buah naga yang tengah mekar tapi saya terlalu malas turun dari sepeda dan memotretnya. Esoknya, ketika saya lewat di tempat yang sama, bunga itu raib. Ternyata, bunga buah naga cuma mekar beberapa jam di malam hari. Akhirnya, kami harus berkendara dalam gelap selama beberapa jam cuma untuk memotret keindangan bunga buah naga di lain kesempatan."