FYI.

This story is over 5 years old.

Seleb Atau Hewan?

Sedang Ngetren Temuan Spesies Baru Diberi Nama Ilmiah Mirip Seleb

Kenapa tren ini menjangkiti para ilmuwan? Mulai dari Bernie Sanders, Leonardo DiCaprio, hingga Michelle Obama jadi ilham pemberian nama latin binatang.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

Selama bertahun-tahun, manusia menamai hewan peliharaan memakai nama pesohor atau ikon budaya pop; mulai dari aktor, politikus, hingga musisi idola mereka. Wajar, nyaris di semua negara juga begitu. Malah pemberian nama macam ini juga dialami anak manusia. Di Amerika Serikat, contohnya, pada 2016 ada 370 bayi yang diberi nama Khaleesi gara-gara popularitas serial Game of Thrones. Khaleesi adalah sebutan bagi Daenerys Targaryen, karakter protagonis yang dikisahkan menjadi induk tiga naga penyembur api. Saya sendiri di masa mendatang ingin memelihara bulldog prancis, yang akan saya beri nama Wario.

Iklan

Rupanya sikap saya, dan juga banyak manusia di luar sana soal meminjam nama sosok populer, ternyata dimiliki pula para ilmuwan. Kita sering mengira ilmuwan tidak akan melakukan tindakan remeh kayak meminjam nama pesohor untuk memberi nama spesies baru. Keliru besar. Belakangan makin banyak spesies binatang yang baru ditemukan diberi nama yang terilhami sosok bintang film atau politikus kondang. Sekilas terkesan tidak ada masalah. Namun, kalau kalian sadar, nama anak masih bisa diganti. Bayi bernama Khaleesi, ketika nanti sudah dewasa dan merasa malu sama nama pemberian bapak-ibunya, bisa saja ngurus ke kecamatan buat ganti akta. Lah, binatang kan enggak bisa begitu. Nama latin yang membentuk pohon klasifikasi fauna akan terus bertahan di buku-buku sejarah serta biologi selamanya!

Bayangkan nama latin kumbang Agra schwarzeneggeri, sepertinya karena kumbang ini berotot bagaikan Arnold Schwarzenegger, bakal terus dihafalkan anak cucu kalian selama sekolah kelak. Lalu ini, Aleiodes shakirae, jenis tawon baru, entah kenapa si ilmuwan yang menemukannya merasa tawon tadi pintar bergoyang macam Shakira. Itu baru dua contoh. Beneran, ada banyak banget spesies yang nama latinnya diambil dari pesohor.

Sampai kapan tren ini akan berlangsung? Kapan ilmuwan merasa jengah banyak koleganya memberi nama ilmiah yang terkesan ngasal setelah kelamaan nonton TV? Apakah ilmuwan zaman sekarang doyan bercanda?

Iklan

Laba-laba jenis baru ini nama ilmiahnya terilhami Leonardo DiCaprio. Sumber: Agnarsson lab

Ternyata, alasan para ilmuwan tidak seremeh yang saya duga. Mereka meminjam nama-nama artis, sebab, kalau tidak begitu penemuan spesies baru tersebut mustahil dapat perhatian publik. Soalnya, hewan-hewan tadi memang kurang menarik dan di alam liar perannya minor banget.

Seperti itulah alasan para peneliti zoologi dari University of Vermont, di AS, saat pekan ini mengumumkan adanya varian 15 laba-laba baru dari wilayah Karibia. Beberapa di antara laba-laba tadi diberi nama Bernie Sanders, Leonardo DiCaprio, dan Michelle Obama.

Pakar laba-laba dari University of Vermont, Ingi Agnarsson, memimpin penelitian temuan spesies baru itu lewat artikel yang diterbitkan Zoological Journal of the Linnean Society. Di dalam artikel ini, Agnarsson memberi sedikit penjelasan, kenapa ilmuwan yang terlibat dalam timnya terkesan asal-asalan memberi nama latin. Sebetulnya, dalam dunia biologi, penemu spesies baru diizinkan memberi nama apa saja kepada binatang atau tumbuhan anyar. Sejak lama ilmuwan terbiasa menamai flora-fauna tersebut berdasarkan istri, suami, keluarga, sahabat, serta tentu saja, nama mereka sendiri.

"Jadi, memang ada kebebasan untuk penemu spesies baru. Syaratnya hanya memastikan nama genus binatang tadi tepat, selebihnya silakan diberi nama manasuka," mengutip tulisan Agnarsson. Masalah utamanya, kata guru besar zoologi ini, hanya ketika ilmuwan memberi nama spesies baru dengan harapan bisa meraih untung. Tindakan macam ini dianggap tak etis. Tapi peluang terjadinya penamaan macam itu kecil sekali. Kayaknya enggak mungkin juga kalian mendengar ada nama latin jenis burung baru walmarti atau carrefouri gitu.

Ada juga laba-laba yang diberi nama Bernie Sanders. Ilustrasi: Glynnis Fawkes

"Alasan utama [pemberian nama-nama latin unik] spesies baru adalah agar publik bisa tertarik pada temuan yang kami hasilkan. Setiap penemuan spesies anyar sebetulnya menyentuh topik konservasi dan perubahan iklim," kata Agnarsson. "Sementara saat kita beri nama diCaprio, publik jadi tertarik. Kalau kami beri nama laba-laba itu Spintharus puertorico, pasti tidak akan ada yang peduli."

Begitulah. Kalian boleh sepakat atau tidak pada alasan para ilmuwan. Toh, kalau kalian sukses menemukan spesies baru, silakan saja diberi nama Jokowia atau Trumpia. Khusus untuk Donald Trump, kapan hari redaksi Motherboard melansir berita penemuan ngengat jenis baru yang punya bulu warna emas sementara ukuran kelaminnya keciiiillll banget. Kayaknya ngengat tadi cocok deh dikasih nama Trump…