Foto ilustrasu oleh Cory Doctorow via Flickr
.
Pada 2020, Tiongkok diprediksi akan memiliki 626 juta kamera CCTV. Itu setara satu kamera untuk setiap dua penduduknya. Tiongkok memang rajin mengamati warganya dengan cermat.Namun, prediksi ini tidak mengherankan. Laporan baru yang dirilis pada 15 Agustus oleh Comparitech, firma riset berbasis di Britania Raya, menemukan bahwa Tiongkok adalah bangsa paling diawasi CCTV di dunia. Menurut Business Insider, Tiongkok menyumbang delapan kota kepada dafter sepuluh besar kota dengan pantauan CCTV paling intensif di dunia.
Iklan
Kota Chongqing menduduki peringkat pertama, yang dikabarkan memiliki 2,5 juta kamera untuk 15,3 juta warganya. Itu setara dengan 168,03 kamera per 1.000 orang.Shenzhen dan Shanghai menyusuli Chongqing dengan 159,09 dan 113,46 kamera per 1.000 orang. Shenzhen berencana meningkatkan jumlah CCTV sebanyak 1.145 persen.Apabila rencana Shenzhen diterapkan di seluruh Tiongkok, jumlah kamera total “berpotensi mencapai 2,29 miliar,” lapor Comparitech.Kota-kota Tiongkok lainnya termasuk Tianjin, Ji’nan, Wuhan, Guangzhou, dan Beijing.Tiongkok sudah akrab dengan penggunaan CCTV untuk mengontrol dan memantau penduduknya. Urumqi–kota yang menduduki peringkat ke-14–adalah ibukota Xinjiang, dimana kaum Islam Uighur sedang dipersekusi dan dipantau aparat pemerintah. Dengan menggunakan sistem pengawasan canggih, pemerintah Tiongkok mengendalikan populasi Uighur secara sistemik, seperti yang dilansir New York Times pada Mei 2019.Di antara kota-kota sepuluh besar yang diawasi, kota-kota di luar Tiongkok hanya London, Britania Raya (68,40 kamera per 1.000 orang) dan Atlanta, AS (15,56 kamera per 1.000 orang). London meraih peringkat ke-6, sementara Atlanta menduduki peringkat ke-10.Singapura tidak lolos ke 10 besar, melainkan muncul di peringkat ke-11 dengan 15,25 kamera per 1.000 penduduk, yang membuatnya kota ketiga paling diawasi di luar Tiongkok.Di bawah Singapura ada Abu Dhabi, Chicago, Urumqi, Sydney, Baghdad, Dubai, Moscow dan Berlin. Delhi muncul di peringkat ke-20.Dalam hal pengawasan, para peneliti di balik laporan ini mengamati bahwa korelasi antara tingkat pengawasan dan keamanan tergolong lemah. “Jumlah kamera lebih tinggi belum tentu meningkatkan keamanan dan menurunkan kriminalitas. Artinya, lebih banyak kamera belum tentu membuat orang merasa lebih aman,” baca laporannya.Ikuti Meera di Twitter dan Instagram .Artikel ini awalnya dimuat di VICE ASIA.
