FYI.

This story is over 5 years old.

NASA Menyusun Playlist ‘Suara Menyeramkan Dari Luar Angkasa’

Kompilasi hasil rekaman satelit lembaga antariksa itu selama menjelajah tata surya. Selain bisa merayakan Halloween, cocok juga buat kalian yang demen musik noise.
Helix Nebula. Gambar via Wiki Commons

Kalau kalian mikir angkasa luar itu sunyi, sori coy, salah besar. Antariksa itu senantiasa bergetar dan menghasilkan gelombang elektromagnetik. Gelombang tadi bisa diubah jadi suara dan dimainkan lewat speaker. Ternyata suara yang dihasilkan dari proses ini terkesan kayak sound effect bawaan program seperti iMovie. Enggak spesial-spesial amat sih. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, suara-suara itu diambil oleh wahana luar angkasa yang terbang melewati barisan awan debu atau dekat pusat magnetik Jupiter lho. Karenanya, suara-suara ini menarik didengarkan—dan bikin kita merinding.

Iklan

NASA, yang kerjaannya banyak banget, ternyata masih sempat menyusun bebunyian noise ini menjadi sebuah playlist berjudul "Spooky Space Sounds." Track-track dalam playlist ini diambil dari beragam wahana luar angkasa yang beroperasi sejak dekade 70'an. Suara yang terkumpul berupa denyutan, desis, gemuruh, dan cuplikan komentar dari astronot NASA yang terdengar menenangkan. Beberapa track di playlist ini barangkali bikin kuping berdenging dan kepala pusing. Jangan khawatir, ada juga track-track yang enak buat disimak. Makanya, biar lebih asik, kami sertai track-track yang lebih manusiawi ini dengan fakta-fakta menarik di belakangnya.

Track kelima dalam playlist ini adalah suara kilat di sekitar Planet Jupiter yang direkam pesawat luar angkasa Voyager saat melewati planet gas raksasa itu pada 1979. Nama Voyager pasti kedengaran familiar di kuping kita. Baru-baru ini Voyager sukses keluar dari sistem tata surya kita, mengembara "lebh jauh dari siapapun, atau apapun, dalam sejarah." Voyager membawa fonograf emas berisi detail-detail Bumi dan penghuninya. Seperti yang dijelaskan dalam website Voyarger, "pesawat luar angkasa ini dirancang untuk bertahan sampai milyaran tahun. Voyager akan suatu hari nanti akan jadi satu-satunya jejak terakhir peradaban manusia." Berikutnya, track delapan dalam playlist ini sejatinya adalah rekaman emisi radio Saturnus yang ditangkap oleh wahana luar angkasa Cassini yang mengorbit planet bercincin raksasa ini pada 2004. Cassini kemudian mengitari planet itu sampai kehabisan bahan bakar September silam. Setelah melanglang angkasa luar selama 20 tahun, NASA memutuskan untuk mengirimkan Cassini dalam misi kamikaze ke atmosfer Saturnus. Salah satu rekaman Cassini yang berharga banget adalah informasi kondisi di beberapa satelit Saturnus yang mirip Bumi. NASA telah menjadwalkan melakukan penelitian akan hal ini di masa depan. Pada tanggal 15 September 2017, Cassini diarahkan ke Saturnus. Sayang, wahana itu hancur lebur saat melewati atmosfer Saturnus. Kalau kalian mencari track yang berisi noise alami—maksudnya yang terdengar seperti dibuat dengan synthesizer cupu 80'an, silakan dengar track nomor enam: "Stardust: Passing Comet Tempel." Bunyinya seperti suara hujan es yang menimpa atap seng karena memang itu yang sebenarnya terjadi saat track ini direkam. Pada 2011, wahana Stardust berpapasan sama sebuah komet dan terbang melewati awan debu angkasa. Bagian luar wahana ini dihujani kerikil dan debu angkasa. Seperti track-track lainnya, Stardust: Passing Comet Tempel tak begitu seram tapi tetap asyik buat disimak, apalagi kalau kamu penyuka musik noise dan field recording.

Seandainya selera musikmu tak seekstrem itu, playlist "Spooky Space Sounds" tetap layak didengar demi merayakan Halloween.