media sosial

Konsistensi Lelaki yang 9 Tahun Ucapkan 'Selamat Malam' di Twitter Buat Laura Basuki

Bintang FTV itu sampai menyadari sosok fans beratnya asal Bekasi. Hasil tidak mengkhianati usaha. Menariknya, Ridho melakukan ini semua tanpa terasa 'creepy' sama sekali.
Konsistensi Ridho dari Bekasi 9 Tahun Ucapkan 'Selamat Malam' di Twitter Buat Laura Basuki
Kolase oleh VICE Staff. Foto kiri dari Pixabay; foto kanan screenshot dari Twitter.

Sebelas tahun lalu seorang teman masa kuliah memberi saya resep untuk membuat gebetan naksir balik. "Kirimi dia SMS setiap hari," katanya, "dan harus di waktu yang sama." Saya pikir petuah itu sampah karena si teman terkenal sebagai pecundang cinta. Nyatanya, perjalanan hidup seorang lelaki berdomisili di Bekasi membuktikan petuah itu tak salah-salah amat.

Namanya Ridho Trinanda. Usia 26 tahun. Pekerjaan stand-up comedian dan pekerja pabrik di Bekasi, Jawa Barat. Pekan lalu ia menjadi konten viral di Twitter, setelah netizen menyadari setiap malam selama lima tahun terakhir, doi pasti ngetwit "Selamat Malam Laura Basuki :)" tanpa pernah absen. Selalu. Setiap malam.

Iklan

Gabungan antara fanatisme dan cinta platonis, dari estimasi 1.825 twit yang Ridho bikin lima tahun terakhir, tak satu pun cuitannya sengaja mention Laura Basuki. Laura baru tahu kelakuan penggemarnya itu setelah netizen lain mengabari.

Lima tahun itu gila sih. Saya penggemar berat Nicholas Saputra, tapi usaha saya sebatas menyalakan notifikasi story dan post di Instagramnya. Saya lalu menghubungi Ridho untuk tahu apa motifnya berada di jalan pedang fanatisme platonis seperti ini.

Ternyata ia lebih gila dari bayangan saya.

Menggunakan akun Twitter @MerahKuningIdo, Ridho sudah ngetwit selamat malam buat Laura Basuki sejak 2010, walau hanya sesekali. Memasuki 2014, ia mulai ngetwit setiap malam. Rata-rata twit dikirimkan setelah pukul 23.00.

"Emang cuma seneng aja sama nama itu. Dan orangnya," kata Ridho saat saya hubungi. Dia mengaku mulai menyukai Laura sejak 2009 gara-gara nonton FTV. "Itu sebagai kegiatan terakhir saya sebelum tidur."

Hasil tidak mengkhianati usaha. Tahun lalu ia berhasil bertemu dengan Laura Basuki berkat twit istikamahnya. Kala itu Ridho bekerja sebagai asisten fotografer pada seorang teman. Sang teman suatu kali diminta Laura memotret acara pernikahan keluarga. Sang teman yang hafal bahwa Ridho penggemar Laura lalu mengajaknya.

Beberapa hari kemudian baru Laura tahu penggemar yang kerap dilaporkan kepadanya di Twitter itu sudah bertatap muka dengannya. Kepada teman fotografer tadi, Laura menitip salam untuk Ridho. Laura yang kini sudah mengenal Ridho kemudian mengundang Ridho datang di pemutaran perdana film Terbang pada 19 April 2018.

Iklan

"Pacar pernah marah?"

"Pacar saya yang sekarang mah cuek aja."

Tentu tak semua kekasih Ridho secuek itu. Ada pula yang sebal melihat konsistensi tak wajar tersebut. "Ada [mantan] yang kayak nyindir gitu," ujarnya. "'Orang lain diucapin, pacar sendiri enggak.'"

Cerita ringan ini tentu membuat kita berpikir, "Apakah tindakan Ridho sudah masuk taraf mengganggu?" Rasanya sih tidak ya. Dia bukan stalker alias penguntit idola yang menyeramkan. Satu-satunya yang aneh adalah kegigihannya. "Sengefans apa sih kamu sama Laura? Apa sudah masuk taraf jatuh cinta?" tanya saya kepada Ridho. "Saya bingung juga sengefans apa. Soalnya saya enggak ngotot banget buat mau ketemu. Cuma kagum aja."

Ridho bukan satu-satunya pengguna Twitter yang punya konsistensi mencuit soal idolanya. Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa tahun rajin mencuit sambil mention akun penyanyi Raisa Adriana. Sampai akhirnya, November tahun lalu jubir kesayangan netizen itu benar-benar bisa bertemu sang penyanyi pujaan. Kita bisa berdebat apakah tindakan mereka creepy. Namun yang bisa dipastikan, kisah Ridho ataupun Sutopo adalah bukti kerja keras tak mengkhianati.

Lalu, saya jadi ingat waktu saya pernah marah banget ke mantan pacar yang tiap hari bilang Maudy Ayunda cantik. Saya tidak berani membayangkan dia bisa bernasib seperti Ridho atau Pak Sutopo, jika punya kesabaran melakukannya hingga satu dekade mendatang.