Kabur dari Penjara

Mirip Kartun, Tahanan di Bali Sukses Kabur Gergaji Sel Saat Polisi Tertidur

Kisah pelarian dua tahanan dari ruang tahanan pos polisi Jimbaran ini tak sedramatis Shawsank Redemption, tapi jelas lebih kocak. Kasus kayak gini rupanya sering terjadi di Indonesia.
Untitled design (22)
Ilustrasi menggergaji pintu sel penjara. Sumber: shutterstock (kiri); sel dari pixabay, lisensi CC 2.0 (kanan)

Kalau Andy Dufresne dari film The Shawshank Redemption butuh waktu 19 tahun untuk kabur dari penjara, dua tahanan asal Bali berinisial AN dan W hanya butuh waktu satu bulan buat minggat dari pos polisi Ungasan, Jimbaran, Bali. Tersangka kasus curanmor dan narkotika ini memanfaatkan kelengahan/kelelahan polisi jaga malam. Sel dijebol bukan dengan palu seperti yang Dufresne lakukan, melainkan memakai gergaji besi.

Iklan

“Mereka kabur dengan cara menggergaji jeruji besi di sana, petugas lalai karena tidak mengecek barang bawaan di dalam sel,” ucap Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan, dikutip dari Kompas.

Ruddi mengatakan, kaburnya tahanan di Pos Polisi Ungasan terjadi pukul 03.00 pagi. Kalau kata Bang Napi kejahatan terjadi karena ada niat dan kesempatan, niat bebas keduanya berbarengan dengan kesempatan saat petugas jaga malam ketiduran. Bunyi gergaji besi malam-malam tidak sanggup membangunkan si penjaga. Ini jelas pelajaran berharga buat lapas dan rumah tahanan agar di rekrutmen selanjutnya diadakan tes tahan begadang.

Yang absurd selain penjaga yang tidur lelap, hanya dua dari enam tahanan yang kabur. Empat sisanya nggak kepancing nafsu duniawi dan memutuskan tetap di penjara. “Mereka sadar hukum,” tambah Ruddi, mengapresiasi empat tahanan yang tidak ikut-ikutan lari.

Kini semua kepolisian di Bali sudah berkoordinasi untuk melacak keberadaan dua tahanan cabutan itu. Jalur transportasi keluar masuk Bali terus dipantau, termasuk bandara dan pelabuhan terdekat. Terkait polisi yang ketiduran tadi, Ruddi mengatakan pasti ada sanksinya, namun semua diserahkan kepada kebijaksanaan Unit Profesi dan Pengamanan (Propam) Polresta Denpasar.

Kasus tahanan kabur karena penjaga ketiduran pernah juga kejadian di Bima, Nusa Tenggara Barat. Seorang tahanan berhasil memanfaatkan momen penjaga ketiduran untuk kabur dari sel. Dari rekaman CCTV kantor polisi, tersangka berinisial S terlihat membuka gembok pintu penjara dengan begitu mudahnya saat si penjaga tidur pulas di depan pintu.

Iklan

Di Sidoarjo, Jawa Timur juga ada kasus serupa. Malahan cara yang dilakukan tahanan sama persis, menggergaji besi sel tahanan. Kedua tahanan, H dan M, berhasil lolos ketika petugas piket jaga tidur. Padahal di sana harusnya ada empat anggota lapas yang berjaga. Yawla.

Terakhir, ada kasus penjaga lapas tertidur saat jaga yang lumayan kocak di sel Polsek Tenggilis Menjoyo, Jawa Timur. Di sana para penjaga kayak nggak niat banget menjalankan tugasnya. Bayangkan, selain ketiduran saat berjaga, mereka juga lupa mengunci gembok pada jeruji besi. Hasilnya, dua orang tersangka kasus narkoba dan penggelapan uang berhasil kabur. Untuk ukuran petugas yang seteledor itu, dua tahanan itu yang bakal digoblok-goblokin teman-teman mereka semisal mereka nggak kabur.

Tertidur atau ketiduran memang sering jadi sumber masalah cukup runyam. Kalau tidak percaya, tanya saja orang-orang di DPR ini. Atau minimal ketika tertangkap kamera, bakal jadi bahan tertawaan kayak insiden-insiden di siding sengketa pemilu di MK kemarin. Ditambah lagi ketiduran nggak cuma bikin orang bisa kabur dari penjara, namun juga sebaliknya.

Lihat saja AR, pemuda 19 tahun, yang berniat mencuri PlayStation di Bandung pada 2011. Setelah berhasil masuk ke lantai dua rumah seorang warga, pemuda tersebut malah ketiduran di rumah incarannya tersebut. Pembantu rumah kemudian menemukan AR yang tertidur dan seketika langsung menelepon polisi. HIH! Ini mah gobloknya emang perlu di-ninuinu-in.