FYI.

This story is over 5 years old.

Mata Uang Kripto

Peretas Kembalikan Uang Kripto Ether Senilai Rp233 Miliar yang Dicuri Tahun Lalu

Kalau akhirnya dibalikin, ngapain juga nyolong ya? Kami menduga dia mendadak dapat hidayah dan takut membayangkan azab pencuri uang kripto.
Sumber kolase foto: akun Flickr/David Whelan

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

Seorang hacker baru-baru ini membuat heboh kancah duit kripto setelah mengembalikan Ether—duit kripto keluaran Ethereum—senilai $17 juta (setara Rp233 miliar). Pengembalian ini nyaris berselang setahun setelah uang itu dia curi sendiri. Yang paling ganjil dari pengembalian tersebut adalah peristiwa ini bukan kali pertama peretas tersebut mengembalikan duit kripto curian. Masih ada mata uang kripto bernilai jutaan dollar yang tersimpan di alamat milik hacker tersebut.

Iklan

Juli tahun lalu, sebuah perusahaan rintisan bernama Coindash berencama menggeler Initial Coin Offering atau ICO, skema pengumpulan modal yang diperkirakan bisa menghasilkan duit kripto bernilai jutaan dollar bagi perusahaan tersebut. Malang, saat diluncurkan, ICO Coindash berantakan. Seorang peretas meretas website Coindash dan mengganti alamat Etherereum ICO dengan alamat milik.

Akibatnya, ether yang harusnya dikirim ke Coindash masuk ke alamat milik si peretas. Dalam hitungan menit, peretas ini mengantongi 43.000 ether yang waktu itu setara dengan $7,4 juta (sekitar Rp101 miliar)—atau sekitar $37 juta (sekitar Rp508 miliar) saat ini.

Sejak saat itu, si peretas tersebut perlahan-lahan mengembalikan ether yang dia curi ke masing-masing calon investor dan Coindash. Bulan September lalu, sekitar 10.000 Ether, atau nyaris seperempat dari total yang dicuri, dikembalikan ke Coindash dari alamat peretas. Tindakan ini justru bikin kaget Coindash. Lalu, Jumat pekan lalu, Coindash lagi-lagi dibikin heboh karena sang hacker kembali mengembalikan ether yang dia curi. Jumlahnya bahkan lebih besar: 20.000 ether atau setara $17 juta (sekitar Rp233 miliar).

Dalam unggahan blognya, Coindash menyatakan mereka sudah melaporkan perihal pengembalian ether ini. Coindash menegaskan tindakan peretas tersebut tak akan mempengaruhi rencana peluncuran produk pertama mereka—tracker portfolio bernama Blox, yang dilepas ke pasaran 27 Februari lalu—meski rasanya agak sulit memahami cara pikir Coindash yang seperti menganggap $17 juta yang mereka terima sebagai sebuah masalah.

Iklan

“Seperti peretasannya sendiri, tindakan peretas ini tak akan menghalangi kami mewujudkan visi kami. Coindash akan tetap melaksanakan peluncuran produk minggu depan seperti rencan kami semula,” ujar Alon Muroch, CEO Coindash, dalam unggahan blog.

Coindash tak menanggapi permintaan redaksi Motherboard untuk memberi komentar atas tindakan ganjil sang hacker.

Pengumunan yang diunggah dalam blog resmi Coindash itu tak menyebut-nyebut rencana perusahaan tersebut menyangkut ether yang dikembalikan sang peretas. Perlu dicatat, saat website mereka diretas Juli tahun lalu, Coindash mengumumkan bahwa semua calon investor akan diberikan token terlepas apakah mereka tertipu atau tidak.

Pada September tahun lalu, saat sang hacker mengembalikan seperempat ether yang dia curi, Coindash mengaku sudah impas dengan para investor dan akan menggunakan dana yang dikembalikan untuk pengembangan perusahaan.

Sampai saat ini, masih ada 13.000 ether senilai $11 juta (sekitar Rp151 miliar) yang tersimpan di alamat sang peretas. Jadi, sepertinya drama pencurian duit kripto ini bakal terus berlanjut.