The VICE Guide to Right Now

Demonstran Hong Kong Bikin Tato Gambarkan Perjuangan Mereka

Belakangan ini, seniman tato di Hong Kong sedang kebanjiran pesanan membuat desain yang terinspirasi dari aksi demo besar-besaran.
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
Demonstran Hong Kong Bikin Tato Gambarkan Perjuangan Mereka
Gambar tato demonstran Hong Kong via  Instagram Zada Lam

Suatu saat nanti, demonstrasi Hong Kong akan diingat sebagai aksi terbesar yang melibatkan hampir dua juta orang dalam memperjuangkan dari Tiongkok daratan. Sementara itu, demonstran punya cara sendiri untuk mengenangnya, yakni menato tubuh mereka dengan simbol-simbol demo.

Seniman tato di Hong Kong sedang kebanjiran pesanan belakangan ini. Desain yang mereka gambar kebanyakan berupa masker gas, kacamata goggle, lambang negara Hong Kong bunga Bauhinia, dan payung (yang terinspirasi oleh aksi unjuk rasa 2014 atau Gerakan Payung).

Iklan

Kepada South China Morning Post (SCMP), pegawai restoran Sage Victor mengatakan tatonya dikerjakan oleh David Zuleta. Remaja, yang diidentifikasi hanya dengan nama awal dan tengahnya, merupakan pindahan dari Los Angeles sejak 13 tahun.

Gambar masker gas kecil, demonstran mengangkat spanduk, dan lelaki menghadap tank tempur tertoreh di tubuh lelaki 19 tahun itu. Desain ketiga merupakan “tank man”, ikon unjuk rasa Tiananmen 1989 di Beijing.

Bagi Sage Victor, tato adalah opsi tepat untuk “mengenang segala perjuangan warga Hong Kong yang telah dan masih berlangsung.”

Dia hanyalah satu dari sekian banyak orang di Hong Kong yang memutuskan menato tubuhnya karena hal ini. Lewat media sosial, sejumlah warganet di sana mengumumkan telah melakukan hal serupa.

Seniman tato Zada Lam memberi tahu SCMP telah menato 70-80 orang dengan desain tersebut. Dia melakukannya sukarela, tanpa memungut bayaran sedikit pun.

Aksi protesnya telah berlangsung selama 11 minggu, dan massa masih semangat melanjutkan perjuangan mereka mewujudkan demokrasi dan menolak pengesahan RUU Ekstradisi yang kontroversial.

Meski ada larangan dari polisi, pengunjuk rasa tetap menggelar aksi damai di Taman Victoria pada Minggu (19/8). Mereka menuntut pelengseran pemimpin Hong Kong Carrie Lam, dan mengekspresikan kemarahannya terhadap regu polisi yang telah melakukan kekerasan pada demonstran.

Follow Meera di Twitter dan Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.