Skandal SEA Games

Muncul Rumor Atlet Senam Indonesia untuk SEA Games Dipulangkan Karena Tak Perawan

Orang tua atlet merasa nama baik anaknya dirusak Persatuan Senam Indonesia (Persani) atas beredarnya tuduhan tidak perawan itu. Kemenpora membantah kabar tersebut.
Beredar Rumor Atlet Senam Indonesia untuk SEA Games Dipulangkan Karena Tak Perawan
Ilustrasi atlet senam Indonesia saat berlaga di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. Foto oleh Mohd Rafsan/AFP

Shalfa Avrila Siani, atlet senam calon peserta SEA Games ke-30 di Manila, Filipina, gagal mengikuti kompetisi setelah muncul kabar dituduh tidak perawan. Kabar itu disampaikan keluarga Shalfa yang diminta menjemput anak mereka dari Pusat Pendidikan Latihan (Pusdiklat) Persatuan Senam Indonesia (Persani) di Kota Gresik, Jawa Timur.

Ayu Kurniawati, ibu Shalfa, mengaku ditelepon pelatih anaknya pada 13 November untuk membawa pulang putrinya. Saat itu si pelatih tak menyebut alasan pemulangan Shalfa. Sesampainya di Gresik, barulah Ayu dikabari bahwa anaknya dikembalikan karena dituduh sudah tidak perawan.

Iklan

"Ya syok, enggak nyangka. Sama pelatihnya dilempar begitu saja, enggak ada surat, enggak ada pemberitahuan. langsung disuruh pulang. Alasannya, anak saya sering pulang malam dan sudah tidak virgin. Katanya, selaput daranya sudah robek kayak orang diperkosa," ujar Ayu kepada iNews, Kamis (28/11). Logika yang sangat ga mashoookk….

Orang tua Shalfa yang heran dengan alasan tersebut langsung memeriksakan Shalfa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri. Hasil pemeriksaan yang menyimpulkan selaput dara Shalfa tidak robek, membuat keluarga Shalfa merasa nama baik mereka telah dirusak.

Lewat kuasa hukum mereka, Imam Muklas, keluarga Shalfa berniat meminta kejelasan pemulangan Shalfa kepada pemerintah. Imam mengaku sudah melayangkan surat kepada Presiden Jokowi, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta pihak-pihak terkait. Selain minta kejelasan alasan, keluarga menuntut ada sanksi kepada pelatih yang sudah memulangkan Shalfa dengan alasan ngawur tersebut.

Manajer timnas senam Indonesia Dian Arifin mengaku terkejut dengan kabar ini. Kepada media, ia menjanjikan pengecekan segera ke Pengurus Besar Persani. Namun, ia merasa seharusnya ikut tidaknya atlet di kompetisi besar ditentukan berdasarkan prestasi, bukan hal lain yang enggak relevan kayak keperawanan.

"Promosi-degradasi atlet [dilihat] dari event terakhir di kejuaraan nasional senam dan hasil pusat pendidikan dan latihan pelajar. Karena ada atlet-atlet muda dan sesuai arahan Menpora terdahulu. Tapi tetap [mempertimbangkan] prestasi. Selain itu, kami juga melihat kesiapan atlet yang kami nilai (berpotensi) tampil di SEA Games" ujar Dian kepada Detik.

Sementara itu, info berbeda diutarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dari penjelasan Sekretaris Menpora Gatot S. Dewa Broto, Persani membantah isu pencoretan Shalfa karena isu keperawanan.

"Kami langsung hubungi Ibu Ita dari Persani. Informasinya sebagai berikut: Katanya tidak betul ada pemulangan paksa oleh pelatih Persani. Yang benar kata Pak Indra [pelatih senam Jawa Timur] bahwa atlet tersebut tidak disiplin dan kurang fokus serta berdampak prestasi menurun sehingga diputuskan pelatihnya tidak disertakan di SEA Games. [Shalfa] kemudian digantikan atlet lain yang peringkatnya jauh lebih baik," ujar Gatot dalam rilis dari Kemenpora yang diterima CNN Indonesia.

Kemenpora sepatutnya menyelidiki mengapa misinformasi ini bisa sampai terjadi. Enak aja masalah dianggap selesai sementara Shalfa sudah kadung menanggung malu karena dicek keperawanannya di rumah sakit. Apalagi menurut keluarga, kini Shalfa masih syok dan tak mau sekolah karena trauma.