FYI.

This story is over 5 years old.

Asia

Cari Mantu, Juragan Thailand Bikin Kompetisi Berhadiah Rp6,2 M dan Siap Wariskan Bisnis Durian

Pelamar anak bungsunya membludak sampai 10 ribu orang. Dia meminta mereka berkompetisi dengan cara kerja di perkebunan. Siapapun boleh melamar asal tidak suka mabuk-mabukan dan sayang putrinya.
Anont Rotthong dan putrinya Kansita
Anont Rotthong dan putrinya. Foto dari arsip pribadi via Facebook/อานนท์ รถทอง

Jalan seseorang menemukan jodoh saat ini sudah jauh berbeda dari apa yang harus dilakukan beberapa generasi sebelum kita. Manusia modern semakin terbiasa menggunakan aplikasi, semisal Tinder, untuk menemukan teman kencan atau bila beruntung jodoh. Artinya, proses percintaan pun sekarang semakin dipengaruhi algoritma.

Tapi, sebuah keluarga di Thailand menampik “otomatisasi” pencarian jodoh semacam itu. Mereka memilih cara yang lebih old-school, jika tak bisa dibilang unik.

Iklan

Kansita Rotthong, perempuan 26 tahun asal Kota Chumphon, Thailand, mempersilahkan ayahnya Anont Rotthong “menyeleksi” lelaki yang paling sempurna jadi pasangan hidupnya. Anont, juragan durian, menambahkan iming-iming luar biasa agar lelaki dari seluruh penjuru Thailand tergerak melamar putrinya. Surat kabar Bangkok Post mengabarkan calon mantu yang berhasil memincut hati Kansita akan memperoleh uang jutaan Baht, mewarisi bisnis durian sang mertua, ditambah emas yang jumlahnya tak bisa dibilang sedikit.

Lewat akun Facebook pribadinya, Sabtu pekan lalu, Anont mengumumkan "siapapun yang tahu cara membeli, memilih dan mendapatkan durian dari perkebunan bisa menikahi putri saya. Saya tak minta maskawin apapun. Malah, saya akan memberikan uang sebesar 10 juta Baht (setara Rp6,2 miliar-red), sepuluh kendaraan, sebuah rumah, ditambah dua tempat penjualan durian." Dalam postingan yang sama, Anont membeberkan bahwa putrinya lulus dengan IPK tinggi dari Assumption University dan memeroleh gelar S-2 dari Sun Yat-sen University, di Cina.

Anont mengklaim dirinya nekat mengambil langkah ekstrem demi menemukan jodoh buat putrinya lantaran dua alasan ini: dia percaya putrinya terlalu tua untuk menikah. Sang juragan sendiri kepengin segera pensiun lalu fokus pada hobi-hobinya.

Meski secara teori semua cowok di Thailand bisa mencoba peruntungan untuk mendapatkan hati Kansita, Anont punya kriteria tertentu bagi calon menantunya. Dia secara tegas bilang tak akan menikahkan putrinya dengan lelaki gemar judi. Dua syarat lainnya, si lelaki itu harus pekerja keras dan mencinta Kansita.

Iklan

Tawaran Anont segera disambut riuh lelaki jomblo di Negeri Gajah Putih. Hanya dalam tiga hari setelah pengumumannya viral, lebih dari 10 ribu lelaki melamar putrinya, sampai membuat Anont pusing. Sang juragan durian akhirnya menutup pendaftaran yang dilakukan via telepon atau akun Facebook-nya.

Seperti dilansir Coconut Bangkok, Anont akhirnya mengubah aktivitas cari mantu ini jadi kompetisi "battle royale". Semua lelaki yang serius ingin menikahi putrinya wajib bekerja di kebun durian miliknya. "Baiklah kalian semua yang berminat, bawa baju, datang ke sini. Kerja tiga bulan di kebun. Dua orang yang kerjanya paling bagus akan kerja lagi tiga bulan, sampai tersisa satu orang yang kuanggap paling pantas menikahi putriku."

Setelah dua dekade menggeluti bisnis durian, mestinya Anont mudah saja mencari penerus bisnis dengan menggelar proses seleksi yang lebih lazim. Rupanya, Anont ingin menyelam sambil minum air. Siapa tahu, dia bisa dapat menantu dan lelaki yang mau mengurusi bisnisnya.

Kansita sendiri tak keberatan sama metode mencari jodoh yang ditempuh sang ayah. Putri bungsu Anont ini menyatakan, "awalnya aku pikir ayah cuma bercanda. Eh dia beneran serius mencari calon menantu. Aku dan saudara-saudaraku menghormati keputusan ayah."

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Austraila