FYI.

This story is over 5 years old.

Pacaran

Mencari Penyebab Jomblo Lebih Ngebet Punya Pacar Ketika Cuaca Lagi Dingin

Seksolog membeberkan aspek psikologis dari naiknya hasrat punya pacar, cuddling, dan tentu saja bercinta ketika sedang musim penghujan.
Jomblo biasanya ngebet cari pacar kalau cuaca lagi dingin.
Foto ilustrasi via Nathan McBride/Unsplash

Memasuki November sampai akhir tahun, baik mereka yang hidup di kawasan tropis ataupun subtropis menjalani cuaca yang disebut 'cuffing season' alias musim kruntelan. Di negara subtropis sekarang musim gugur, sementara di kawasan tropis kayak Indonesia, sudah mulai nih hujan rutin yang bikin kita jadi kedinginan dan malas keluar rumah. Dalam banyak artikel, cuaca mendung dan hujan yang terus menerus turun disebut-sebut bikin banyak orang pengin punya pacar agar bisa pelukan pas turun hujan—setidaknya sampai musim panas datang lagi.

Iklan

Mungkin kamu penasaran, jangan-jangan artikel kayak gitu cuma omong kosong belaka atau bahkan konsep yang kedengaran keren tapi sebenarnya clickbait doang. Daripada penasaran dan mengambil kesimpulan ngasal, saya bikin semacam penelitian kecil di internet. Berikut kesimpulan yang saya temukan.

Mari kita mulai dengan fakta bahwa istilah musim kruntelan belum masuk dalam khasanah ilmu pengetahuan resmi. Artinya, saya belum menemukan satupun jurnal akademik yang menyertakan istilah ini di dalamnya. Hanya saja, temuan ini tak juga bisa tegas menyatakan musim kruntelan adalah konsep imajinatif. Buktinya, sejumlah ilmuwan telah meneliti fluktuasi perilaku mencari pasangan pada manusia.

Misalnya, pada penelitian yang dilakukan pada 2013, peneliti memperhatikan perubahan tren pencarian di Google yang berhubungan dengan seks dalam durasi lima tahun dan menemukan pola yang ajeg: pertama, terdapat peningkatan pencarian mengenai dating online (seperti pencarian tentang OK Cupid, Match, Eharmony dsb.), terutama di bulan-bulan musim dingin, atau musim hujanlah kalau di Indonesia. Data dari Facebook juga mendukung temuan ini. Pengguna Facebook cenderung mengubah statusnya menjadi berpacaran di musim hujan.

Dengan demikian, kita umumnya tak cuma ingin punya pacar di musim hujan—tapi, juga pengin banget punya pasangan seks. Pencarian Google yang berhubungan dengan pornografi dan prostitusi juga ikutan meningkat pada musim hujan. Perlu dicatat bahwa peningkatan ketertarikan akan seks/kencan juga terjadi pada musim kemarau. Bahkan, angkanya lebih tinggi. Jadi, kendati orang lebih bergairah untuk mencari pasangan seks pada musim hujan, bukan mereka lebih ingin melakukannya pada musim hujan. Artinya, dalam setahun, musim kruntelan bisa terjadi dua kali.

Iklan

Namun, peningkatan hasrat kencan dan ngeseks pada musim panas dan dingin mungkin dipicu oleh faktor-faktor yang berbeda. Dan ada banyak penelitian yang menduga bahwa musim kruntelan di musim hujan ada hubungannya dengan fungsi biologis kita. Sejumlah penelitian menemukan bahwa tingkat testoteron sifatnya fluktuatif pada lelaki dan mencapai puncaknya pada musim hujan. Di saat yang sama, terjadi perubahan pada senyawa yang mengatur mood kita.

Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa kami cenderung memproduksikan jumlah serotonin yang lebih sedikit pada musim hujan karena kekurangan cahaya matahari. Ini bisa menyebabkan perasaan kesedihan dalam banyak orang. Kesedihan ini seringkali diimbangi dengan mencari hubungan baru. Alasan untuk musim kruntelan tentunya tidak sepenuhnya biologis. Bagi banyak orang, pertemuan keluarga dan pesta-pesta saat liburan bisa menimbulkan kecemasan pada orang yang malu hadir tanpa pasangan. Ini juga bisa mempengaruhi perilaku mencari pasangan.

Atau mungkin meringkuk atau berpelukan dengan seseorang rasanya lebih menarik pas lagi hujan di luar. Maksudnya, alasan-alasan orang untuk ingin di- cuff bisa berbeda-beda.

Pada saat puncaknya di musim panas, lebih susah menyalahkan hasrat biologis kita, terutama karena testosterone ternyata berkurang pada musim panas sembari cahaya matahari meningkatkan jumlah serotonin. Mungkin itu alasan di balik kenaikan ketertarikan kita terhadap seks dan hubungan pada bulan-bulan panas, karena kita memang lebih sering berlibur, dan liburan merupakan kesempatan yang baik untuk membangkitkan gairah seks masing-masing orang.

Kesimpulannya, data tersebut menunjukkan kalau “kruntelan” di musim hujan itu beneran ada, dan dorongan untuk mencari pasangan bisa saja berbeda dari musim lainnya. Sebentar lagi musim hujan, dan sepertinya “kruntelan” bakalan ngetren lagi. Meskipun begitu, kita tidak bisa menggeneralisasikan kalau semua orang yang cari pacar saat musim hujan itu alasannya sama.


Justin Lehmiller adalah peneliti dari The Kinsey Institute. Dia juga menulis blog di Sex and Psychology . Buku terbarunya berjudul “Tell Me What You Want: The Science of Sexual Desire and How It Can Help You Improve Your Sex Life.” Kamu bisa follow dan ngajak ngobrol @JustinLehmiller di Twitter.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.