FYI.

This story is over 5 years old.

Mencari Kerja

Maaf Kawan, CV Nyeleneh Tak Akan Membuat Peluangmu Diterima Kerja Meningkat

Wajar kalau pas nyari kerja kamu selalu pengin CV-mu kelihatan berbeda, biar kemungkinan dilirik makin tinggi. Tapi jangan lupa, ada batasan antara kelihatan berbeda dan benar-benar aneh.
Ilustrasi proses lamaran kerja oleh Daniel Zender

Artikel ini pertama kali tayang di FREE—situs baru VICE Media yang membahas berbagai isu ekonomi dan pengelolaan keuangan secara nyeleneh.


Di awal karirnya sebelum menjadi CEO perusahaan bursa lowongan kerja ZipRecruiter, Ian Siegel bekerja untuk perusahaan media yang tengah susah payah mencoba mencari editor video. Dari setumpuk surat lamaran yang mampir ke meja kerjanya, ada satu berbentuk kaset VHS. Siegel segara membuka lamaran tersebut.

Iklan

“Isinya terkesan seperti video lanskap luar angkasa,” kata Spiegel saat dihubungi FREE. “Tapi begitu kameranya mendekat, kami baru sadar kalau pengirim lamaran ini tengah memamerkan pori-pori tubuhnya. Siapapun tim HRD yang mengurus lamaran kerja pasti enggak akan lupa sama video semacam ini.”

Terus apa dong pelajaran dari cerita singkat itu? Begini, sejak anak-anak, kita diajarkan pentingnya menjadi berbeda dari orang lain. Singkatnya, makin unik dirimu, makin baik buat masa depanmu. Nah sekarang, ajaran ini baru terasa ada benarnya juga. Kita tahu makin ke sini, lapangan kerja yang tersedia makin tersedia makin sedikit. Akibatnya kita harus bisa menonjolkan diri agar bisa, minimal, dilirik HRD lalu dipanggil wawancara. Itu saja s susah. Apalagi kalau kamu cuma ngandelin CV yang formatnya pakai format bullet-point.

Imbasnya, kita jadi panik, enggak pedean atau ngerasa harus menonjol diri dengan cara segokil mungkin tiap kali hendak melamar kerja. Malah kadang, saking pengin menonjolnya ada yang sampai bikin video pori-pori tubuh kita dan ngarep dia bakal bisa dilirik HRD kayak cerita Siegel sebelumnya.

Ternyata cara nyeleneh enggak selalu berhasil. “Kami akhirnya tidak mempekerjakan orang itu,” imbuh Siegel.

Memang sih, dalam beberapa kasus, tingkah polah nyetrik bisa membantu kita mendapatkan pekerjaan. Contohnya Jon Ebner, seorang pelaku pemasaran, yang pernah mencari kerja di sebuah perusahaan rintisan catering lima tahun lalu. Dia menggunakan cupcake untuk menonjolkan diri. Tanpa janji dengan HRD, Ebner langsung datang ke kantor tempatnya melamar kerja, lantas memberikan cupcake yang dia beli dari pedagang kue di New York City sambil menunggu pemilik perusahaan tersebut kembali ke kantor. “Aku enggak memungkiri kalau yang aku lakukan sebenarnya agak menyeramkan dan aneh,” kata Ebner pada Business Insider. Pendek cerita, Ebner diterima dan sekarang menjabat sebagai general manager sebuah perusahaan rintisan makanan lainnya yang bernama Platterz.

Iklan

Lamaran Nyeleneh Malah Berisiko Membuatmu Ditolak

Datang begitu saja tanpa janji ke tempat kamu melamar kerja itu perbuatan yang memerlukan keberanian ekstra. Salah-salah, kamu bisa distop atau malah diusir oleh petugas keamanan. Namun, ada batasan yang memisahkan mana tingkah polah unik yang bisa dipakai saat melamar kerja dan mana yang mutlak harus dijauhi supaya kamu berhasil alih-alih disangka orang gila.

Dalam pada sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Robert Half pada 2017 terhadap lebih dari 400 eksekutir perusahaan berbagai negara membeberkan pendapat mereka tentang CV, surat lamaran, hingga tingkah pola saat wawancara kerja nyeleneh. Berikut rangkumannya:

  • 55 persen responden mengatakan pelamar yang nyeleneh itu “tidak profesional.”
  • 27 persen responden merasa tak keberatan “selama gayanya tak mengaburkan informasi yang ingin mereka sampaikan.”
  • 12 persen responden mengatakan gaya yang nyeleneh itu ada gunanya tapi kadang terlalu lebay hingga tak sesuai sasaran.
  • Hanya 2 persen responden mengatakan bahwa tingkah pola yang nyentrik dari pelamar kerja, “meningkatkan kemungkinan seseorang mendapatkan pekerjaan.”

“Cara-cara nyeleneh dalam mencari pekerjaan bisa membuat seseorang menonjol dalam persaingan mencari kerja yang sangat ketat, tapi punya risiko tersendir,” kata Diane Domeyer, Direktur Eksekutif The Creative Group. “Apa yang dianggap oleh seorang pemberi kerja sebagai sesuatu yang orisinil dan menarik, di mata orang lain bisa dipandang aneh dan kurang profesional.”

Iklan

Yang dimaksud “aneh dan kurang profesional” lagi-lagi mencakup video memamerkan pori-pori tubuh sendiri. Masalahnya, kadang HRD sebuah perusahaan enteng saja memperluas definisi ini hingga melingkupi hal-hal yang harusnya biasa saja. Salah satu teman saya yang bekerja di toko barang mewah mengatakan saban kali dia menerima CV pelamar yang dibubuhi parfum, dia otomatis mengganggapnya sebagai gelagat negatif.

“Aku kan sudah dewasa,” katanya. “Kalau memang seseorang memang memenuhi persyaratan, harusnya mereka tak usah bertingkah seperti orang gila.”

Lalu, Bagaimana Caranya Agar Bisa Menonjol dan Dapat Pekerjaan?

Begini. Kita tentu ingin CV kita menonjol dibandingkan tumpukan CV di meja HRD lainnya. Caranya gimana tanpa berusaha terlalu nyentrik? Jawabannya mungkin tak seperti yang kamu harapkan. Percayalah CV yang ringkas dan kelihatan ngebosenin mungkin cara yang paling ideal yang bisa kamu tempuh.

“CV terbaik itu kriterianya mudah dibaca dan menegaskan pengalaman pembuatnya,” kata Domeyer. “Resume seperti ini biasanya menggunakan font sederhana, margin standar, ada bagian heading, bullet point untuk menonjolkan atrtibut tertentu dan membantu tim HRD memahami informasi di dalamnya.”

Jangan khawatir, terdapat beberapa cara yang subtil yang bisa kita gunakan untuk mengotak-atik format standar resume, terutama kalau tujuanmu menggarisbawahi informasi yang harus dibaca penerima lamaran. “Coba tempatkan dirimu dalam posisi si penerima lamaran,” kata Siegel. “Mereka mencari orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan,” terang Siegel. Artinya, memasukkan skill-skill tertentu dalam resumemu adalah sebuah poin yang penting. Pengalaman tetap saja diperlukan. Akan tetapi dalam pasar tenaga kerja yang makin ketat seperti sekarang ini, pekerja yang punya skill dan bisa langung berkontribusi dari hari pertama bekerja adalah yang paling dicari.”

Di sinilah, format atau tingkah yang nyeleneh (tapi enggak lebay ya) bisa bikin perbedaan krusial. Bob Gillespie, seorang wirausahawan ternama asal Chicag, masih ingat salah satu lamaran paling keren yang pernah dia terima. Pengirim lamaran tersebut membagi dua resumenya jadi dua. Menampilkan “sisi geek” dan “kemampuan bisnis” dirinya.

“Format CV-nya kayak orang ngobrol. Dari situ, dia kelihatan sangat cerdas, tak murahan apalagi aneh,” kata Gillespie. “Orang itu pada akhirnya jadi karyawan paling keren yang pernah kami pekerjakan.”