FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Bos Yakuza Diduga Memerintahkan Pembunuhan Perawat Karena Operasinya Gagal

Korban yang ditusuk di jalanan Tokyo pernah terlibat operasi pembesaran penis yang dilakoni Satoru Nomura, bos Yakuza kenamaan.

Seorang gembong kriminal Jepang berumur 70 tahun diduga kuat memerintahkan upaya pembunuhan terhadap seorang perawat yang terlibat operasi pembesaran penisnya yang gagal pada 2013. Demikian dilaporkan situs berita Tokyo Reporter.

Di pengadilan Senin lalu, jaksa penuntut menuduh Satoru Nomura, kepala dari sindikat Kudo-kai, berkonspirasi dengan anggota senior gang Yoshinobu Nakata untuk mengincar seorang perempuan yang bekerja sebagai salah satu perawat dalam operasi kosmetik yang terjadi 2012 lalu, menurut laporan surat kabar Japan Today. Mengingat beringasnya serangan yang dilakukan terhadap sang perawat, diduga ada kesalahan yang terjadi dalam operasi tersebut. Nakata menusuk perempuan malang tersebut di kepala, leher, dan dada ketika dia sedang berjalan trotoar ramai. Untungnya korban berhasil lolos dari maut.

Nakata yang tengah diadili karena melakukan dua penyerangan lainnya menurut jaksa penuntut mendapat perintah pembunuhan dari Nomura. Dia mengatakan bahwa dia "hanya membantu pelaku yang sesungguhnya" dalam penyerangan terhadap perawat tersebut. Dia tidak berniat membunuhnya. Dia juga mengaku bahwa dia tidak tahu apakah perintah tersebut datang dari bos Kudo-kai. Namun berdasarkan sadapan percakapan telepon antara dua orang tersebut, jaksa penuntut mengatakan Nakata berbohong.

Tidak jelas apa motif Nomura melakukan operasi penis tersebut atau kesalahan apa yang terjadi dalam operasi. Padahal nih ya, daripada menyuruh preman menusuk si perawat. dia masih punya beberapa pilihan. Seandainya dia tidak masuk penjara dan tetap tidak puas dengan hasil operasi, selalu ada pilihan untuk pergi ke dokter pencipta penis robot atau menjahit 'anunya' orang yang sudah mati ke selangkangan.