elon musk

Satelit Elon Musk Nyaris Tabrak Stasiun Luar Angkasa Tiongkok

CEO SpaceX menuai kontroversi setelah satelit buatan perusahaannya dua kali nyaris menabrak stasiun luar angkasa Tiongkok.
Elon Musk
Elon Musk. Foto: Patrick Pleul / AFP

Otoritas Tiongkok marah besar usai satelit Starlink dari perusahaan milik Elon Musk dua kali nyaris menabrak stasiun luar angkasa milik negara.

Dalam surat resmi yang dikirim ke badan antariksa PBB, Beijing mengajukan pengaduan resmi awal bulan ini perihal dua tabrakan yang hampir terjadi pada Juli dan Oktober 2021. Stasiun luar angkasa Tiongkok dikabarkan terpaksa mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya tabrakan.

Iklan

Dalam pengaduan, Tiongkok menyebut satelit Elon Musk “membahayakan” keselamatan astronot di stasiun luar angkasa, yang dibangun mulai April dan akan rampung pada 2022.

“Dengan satelit [Starlink] terus bermanuver, strategi manuvernya tidak diketahui dan kesalahan orbital sulit dinilai, sehingga ada risiko satelit Starlink-2305 bertabrakan dengan Stasiun Luar Angkasa Tiongkok,” demikian bunyi aduannya.

Pejabat Tiongkok lebih lanjut menyatakan semua pihak dalam Perjanjian Luar Angkasa, termasuk Amerika Serikat, harus memikul “tanggung jawab internasional” atas kegiatan yang dilakukan lembaga pemerintah dan swasta di luar angkasa. SpaceX telah meluncurkan 1.900 satelit ke orbit untuk memfasilitasi jaringan internet broadband, dengan izin dari Komisi Komunikasi Federal AS.

Sampah antariksa telah menjadi masalah besar, mengingat ada hampir 30.000 satelit dan objek lain yang mengorbit planet kita. Para ilmuwan mendorong pemerintah untuk berbagi data guna mengurangi risiko tabrakan antariksa yang dahsyat. Mereka juga memprediksi orbit Bumi rendah dipenuhi 10 kali lebih banyak satelit buatan akibat meningkatnya peluncuran dari perusahaan komersial selama beberapa tahun belakangan.

Iklan

Elon Musk menjadi pusat kontroversi di Tiongkok, yang merupakan pasar konsumen utamanya. Perusahaan otomotif Tesla dikritik habis-habisan terkait keamanan mobil listriknya dan sikapnya terhadap konsumen.

Pada April, pemilik Tesla di Shanghai yang mengalami kecelakaan menjadi viral karena menaiki bagian atas mobil untuk memprotes standar keamanan dan respons perusahaan yang buruk terhadap keluhan pelanggan. Sebulan kemudian, polantas kota Taizhou tewas dalam kecelakaan yang melibatkan mobil Tesla.

Amarah warga Tiongkok kian menjadi-jadi setelah mengetahui berita tentang stasiun luar angkasa yang nyaris tertabrak satelit Starlink. Berbagai postingan di media sosial mengecam “keangkuhan” sang miliarder dan mengkritik perusahaannya.

Para pengguna situs mikroblog Weibo menuduh satelit Starlink “senjata perang ruang angkasa Amerika” dan menganggap itu hanya “sampah luar angkasa”.

“Apa yang bisa diharapkan dari miliarder Amerika yang arogan? Tiongkok sudah terlalu baik melaporkannya sebagai kecelakaan, padahal insiden ini jelas-jelas sabotase,” tulis pengguna Weibo yang menggunakan nama Luo Kaiqi.

Pengguna juga membanjiri postingan lama Elon Musk di akun Weibo resminya dengan hujatan. “Kamu beruntung astronot Tiongkok berpikir cepat,” seseorang berkomentar. “[Peristiwa ini] menunjukkan betapa tidak kompetennya ciptaanmu.”

“Bisa kamu bayangkan gimana jadinya kalau satelit milikmu benar-benar menabrak stasiun luar angkasa? Tiongkok sudah lebih lama mengorbit di luar angkasa daripada kamu, dan kami pantas mendapatkan permintaan maaf dan jaminan peristiwa ini takkan terjadi lagi. Akan ada konsekuensi yang serius jika terulang kembali,” bunyi komentar yang disukai ratusan kali.

Follow Heather Chen di Twitter.