FYI.

This story is over 5 years old.

Game Buatan Korut

Kami Mengulas Game Balapan Buatan Korut yang Ngebosenin Abis

Game ini mirip banget sama kehidupan sehari-hari di Korut di bawah rezim keluarga Kim Jong Un. Gitu-gitu doang dan kebanyakan aturan...

Korut Utara belakangan sering masuk berita yang bikin kita merinding. Namun, kali ini, negeri pertapa itu punya berita yang enggak suram-suram amat: Korut baru saja melepas sebuah video game balapan mobil. Cuma jangan terlalu seneng dulu dan ngarep gamenya bakal seru. Layaknya segala sesuatu yang serba diatur negara, game ini ngebosenin. Pemainnya cuma disuruh nyetir mobil di jalan raya lurus yang miskin dekorasi.

Iklan

Berusaha mengulang kesuksesan Tetris, game populer yang lahir dari Uni Soviet, Koryo Tours, biro perjalanan wisata Korut yang dikelola sekumpulan orang Inggris, membayar perusahaan IT Korut Nosotek untuk membuat game PC yang sepenuhnya disokong pemerintah. Hasilnya adalah sebuah game racing yang diberi nama Pyongyang Racer (loading-nya lelet banget dan nyaris enggak bisa dimainkan).

Game yang busuknya enggak ketulungan ini menawarkan sensasi mengendarai mobil di sekitar ibu kota Korut, tanpa melewati sisi-sisi Pyongyang yang disembunyikan dari orang asing dan tanpa diawasi oleh pemandu wisata yang biasanya ditugaskan mengawasi turis asing. Pyongyang Racer juga memberikan kesempatan bagi pemainnya untuk kebut-kebutan sepuas-puasnya tanpa lawan, alias benar-benar sendirian.

Sebelum game dimulai, pemain akan disuguhkan informasi ini: "game ini dikembangkan pada 2012 dan tak dimaksudkan menjadi game yang menggunakan teknologi terkini dari abad 21. Game ini dirancang menjadi game balap yang menyenangkan (dengan gaya arcade) di mana kamu bisa berkendara di sekitar Pyongyang, belajar tentang beberapa bagian kota dan melihat-lihat pemandangan kota ini."

Dengan kata lain, Pyongyang Racer adalah sebuah game retro. Selama bermain game ini, kalian akan berkenalan dengan seorang polwan yang bisa tiba-tiba nongol di bagian kanan layar, ikut mini game untuk ngumpulin bensin atau nyetir ugal-ugalan kalau memang lagi pengin melakukannya. Tetap saja, tugas utama pemain game ini adalah menyetir lurus, melewati jalan raya yang lurus untuk durasi waktu yang lama. Itu tok. Ngebosenin kan?

Iklan

Hanya saja, saya bisa saja salah menilai atau punya bias terhadap segala sesuatu buatan Korut. Untuk menghindari penilaian yang kurang adil, saya bertanya pada adik saya George, seorang maniak game, untuk ikut menilai game ini. Tanpa perlu waktu lama, George langsung ngoceh seperti ini: "programming gamenya cupu dan desainnya jelek bener. Glitch dan bugnya banyak banget. Dan yang paling parah, gameplaynya ngebosenin."

Untung komentar adik saya ini kemungkinan besar enggak sampai ke telinga Kim Jong-un. Kalau iya, pemimpin besar Korut itu pasti sudah menuklir George.


Tonton dokumenter VICE menyorot remaja 13 tahun yang bertaruh nyawa melarikan diri dari Korea Utara:


Sesungguhnya, George ngomong apa adanya kok. Game ini punya kebanyakan aturan alias restriktif kayak pemerintahan diktator rezim keluarga Kim. Pemain dipaksa untuk bermain seperti apa yang diinginkan oleh perancang game ini—yang dalam hal ini, tak lain dan tak bukan aparatur rezim keluarga Kim.Belum lagi, lanskap kota yang dilihat dalam game enggak jauh berbeda dengan pemandangan menyedihkan di sejumlah kawasan di Saskatchewan atau kawasan pedesaan Ontario.

Rupanya, apa yang digambarkan dalam game mencerminkan kota Pyongyang apa adanya seperti yang dikatakan oleh Jason Torchinsky dari Jalopnik. "Game ini benar-benar menggambarkan seperti rasanya mengendarai mobil di Pyongnyang: lamban, ngebosenin abis, jalanannya kosong melompong, kebanyakan aturan serta teknologi yang digunakan ketinggalan minimal satu abad. Pyongyang Racer adalah sebuah parodi berkendara di Pyongyang tanpa ironi."

Iklan

Mobil yang kamu gunakan untuk menyusuri jalan raya digital Pyongyang dibuat oleh perusahaan otomotif Pyeonghwa. Baru-baru ini beredar rumor bahwa Park Sang-Kwon, presiden perusahan pembuat mobil itu, sudah menjual perusahaannya. Ini jelas berita yang menyedihkan. Pasalnya, Pyeonghwa adalah satu-satunya perusahaan di Korea Utara yang berani beriklan di TV dan Billboard

Bagian yang paling menarik—atau mungkin satu-satunya—dari Pyongyang Racer adalah ketika diomeli Barbie-Ho, seorang polwan yang paling males kalau pengendara mobil ngeliatin dirinya. Kata-kata yang keluar dari mulut polwan mungkin jadi satu-satu celaan dalam game. Padahal kalau dipikir-pikir, polwan itu cuma ngomong kayak gini. "Kendarai mobil anda dengan lurus. Jangan sembarangan lihat-lihat. Saya sedang bertugas!"

Nick Bonner, seorang sineas kelahiran Inggris yang sudah mengelola Koryo Tours sejak tahun ‘90an, mendapatkan ide Pyongyang Racer setelah ngobrol dengan Volker Eloesser dari Nostek. Bonner mengaku senang mengerjakan proyek “yang menyenangkan, tak mengandung kekerasan dan tak politis” dengan anak muda Korut—maksudnya, sekelompok mahasiswa jurusan gaming dari Chaek University of Technology, Pyongyang yang turut membantu Nostek mengerjakan Pyongyang Racer.

Tapi, kenapa gamenya harus seretro itu? Banner lekas menjawab "Ya karena game retro itu cool abis."

"Pada dekade 70'an, saya adalah seorang pemuda yang doyan main game. Saya masih ingat game-game arcade dari zaman itu—game-game Nintendo awal, Space Invaders dan game-game racing awal. Saya suka sekali game-game itu. Saya suka kesederhanaannya," katanya lewat sebuah surel yang dikirim dari Brussel. Bonner berada di Brussel guna menjalani serangkaian pengambilan gambar film komedi romantis pertamanya yang didanai pemerintah Korut.

"Saya sih pengin nambah bus-bus troli, tram yang membelah kota. Gampangnya, bikin gamenya lebih menantang," ujar Bonner. "Mungkin itu nanti dimasukan ke upgrade selanjutnya deh."

Upgrade? Terimakasih deh Om Bonner. Kalau gamenya cupu kayak gini sih, saya cukup main sampai di sini saja.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Canada