Fobia Ekstrem

Lelaki Filipina 10 Tahun Lebih Tidak Mandi Karena Fobia Langka

Dia diduga mengidap 'ablutophobia'—ketakutan psikologis yang lumayan langka.
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
Lelaki Filipina 10 Tahun Lebih Tidak Mandi Karena Fobia Membersihkan Tubuh
Foto ilustrasi mandi via Unsplash

Junie Ilustrisimo, yang tinggal di desa kecil pesisir pantai Cebu, Filipina, hanya bisa terbaring telanjang di dipan kayu dengan kedua kaki terlipat di depan tubuh. Lelaki 31 tahun itu sudah lima tahun tidak bangun dari tempat tidur. Dia pun tidak mandi selama 13 tahun terakhir. Akibatnya, dia harus diurus bibinya setiap hari.

Kisahnya diangkat acara televisi. Dalam program tersebut, Ilustrisimo dikatakan tinggal bersama kakek-nenek karena sang ayah meninggalkannya sejak dia berumur 4 tahun. Kondisi ekonomi yang pas-pasan memaksanya bekerja dari usia belia untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dia menjadi nelayan ketika beranjak dewasa. Ilustrisimo mencari ikan dari pukul 6 sore hingga 5 pagi. Dia diasuh tante setelah kakek-neneknya meninggal.

Iklan

Ada beberapa alasan yang mungkin menyebabkan Ilustrisimo menarik diri. Dia awalnya cuma jarang mandi, sampai akhirnya benar-benar berhenti. Bibinya tak tahu-menahu mengapa dia bisa seperti itu. Menurutnya, dia mulai berubah jadi pendiam usai ditinggal kakek-nenek. Dia terakhir kali mandi pada usia 18.

Psikolog Dr. Camille Garcia yang tampil dalam acara tersebut menduga dia mengidap depresi yang tidak terdiagnosis akibat ditelantarkan orang tua. Atau mungkin saja dia mengalami trauma yang disebabkan bekerja dari kecil.

Ablutophobia juga dapat menjadi alasan dia berhenti mandi. Dr. Garcia menggambarkannya sebagai ketakutan berlebihan untuk mandi atau membersihkan tubuh. Berdasarkan informasi pada situs layanan kesehatan Healthline, ablutophobia sama saja seperti fobia lainnya yang bisa muncul karena peristiwa traumatis, perubahan fungsi otak, atau faktor genetik.

Kesehatan mental memang semakin sering dibicarakan di Filipina akhir-akhir ini, tetapi ada banyak hal lain yang perlu dibahas. Walaupun Undang-Undang kesehatan jiwa sudah disetujui Senat pada 2017, pelayanan kesehatannya masih sulit diakses di daerah-daerah selain kota besar.

Awal tahun ini, organisasi nirlaba yang memulai hotline cegah bunuh diri terhambat masalah biaya setelah Kementerian Kesehatan Filipina dan Pusat Kesehatan Jiwa Nasional menghentikan bantuan dana kepada mereka.

Bagi warga miskin seperti Ilustrisimo, masuk TV adalah satu-satunya cara membuat masalahnya mendapat perhatian publik. Hal ini mengekspos kurangnya kepedulian negara terhadap para penderita gangguan kejiwaan, serta minimnya pengetahuan tentang kesehatan mental.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.