FYI.

This story is over 5 years old.

Berita Dunia

Mantan Agen KGB Menganalisis Dugaan Skandal Pemerasan Trump oleh Intel Rusia

Kemungkinan besar Trump jadi korban operasi kompromat. Intel mencari kelemahan seseorang, termasuk info skandal seks yang bisa mencemarkan nama baik.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Tuduhan pencabulan dilakukan Presiden-terpilih Amerika Serikat Donald Trump masuk ke dalam berkas milik mantan perwira intelijen Inggris. Rumor yang ramai di media massa internasional ini menandakan kemunculan kembali praktik "kompromat"—pengumpulan informasi pribadi pejabat publik khas intelijen Negeri Beruang Merah.

baca juga: latar belakang kasus Trump dan rumor pemerasan intel Rusia.

Iklan

Gennady Gudkov, mantan wakil ketua parlemen Rusia, dikenal karena vokal mengkritik Presiden Vladimir Putin dan partai United Russia. Dia adalah mantan kolonel dinas intelijen Uni Soviet (KGB) dan FSB. VICE menemui Gudkov, membicarakan sejarah panjang dan kelanjutan praktik kompromat di Rusia era modern. Kami memintanya menilai kemungkinan apa yang terjadi antara Trump dan komunitas intelijen asal Rusia.

Apa yang dimaksud dengan "kompromat" dan bagaimana cara kerjanya?

Praktik kompromat telah ada sejak manusia ada. Kompromat adalah praktik pengumpulan informasi rahasia mengenai seseorang. Kompromat itu sejenis alat menaikkan posisi tawar—sampai tahapan tertentu dapat memaksa seseorang melakukan tindak kriminal atau hal-hal tercela karena takut informasi tersebut diungkap ke publik. Jadi ya mirip dengan pemerasan.

Tapi di samping pemerasan, ada banyak cara lain seseorang menggunakan kompromat, seperti memengaruhi posisi atau pandangan politik seseorang menggunakan bantuan informasi memalukan.

Apakah Kremlin masih mengumpulkan kompromat, dan bagaimana kompromat itu digunakan?

Kompromat telah menjadi pekerjaan favorit elit Rusia selama beberapa abad terakhir. Mereka tak sekadar mengumpulkan kompromat; mereka menggunakannya terus menerus dan secara aktif menyebarkannya ke media. Ada perang yang terus berlangsung antar partai-partai politik, dengan berita palsu, kebohongan, rumor, dan lain-lain. Dan Kompromat adalah senjata andalan pada perang ini, terutama ketika tidak ada demokrasi ataupun transparansi.

Kita hidup dalam kerjaan penuh kebohongan, dan kerajaan berisi kompromat.

Iklan

Apakah ada contoh terkini mengenai suksesnya penggunaan kompromat di Rusia?

Kompromat memiliki peran besar dan konstan dalam sejarah kami—dan biasanya digunakan menjatuhkan oposisi dan rival. Contohnya, mantan jaksa Rusia yang ditampilkan pada televisi sedang menggunakan jasa dua pekerja seks. Hal ini hampir saja menjadi siaran langsung pada Channel 1 [televisi arus utama Rusia].

Kita juga perlu ingat bahwa perang kompromat antara kubu Luzhkov dan Putin. Banyak kompromat digunakan pada peperangan antar layanan pengamanan RUsia. Seluruh penangkapan investigator dan beragam jendral yang terjadi, itu semua disebabkan oleh penggunaan kompromat pada permainan kekuasaan antar beragam kelompok, untuk menjatuhkan lawan.

Apakah pemerintah melakukan pemerasan pada tokoh oposisi di Rusia?

Kompromat digunakan untuk mendiskredit dan mengisolasi oposisi. Seringnya kompromat digunakan sebagai landasan untuk akrual lanjutan yang berisi informasi palsu dan kebohongan.

Kita sama-sama tahulah: Mereka mengambil sebuah fakta, menambah spekulasi, rumor dan informasi palsu untuk menciptakan ilusi berita benar.

Contohnya, laporan-laporan mengenai Navalny mencuri hutan, atau Gudkov tertangkap mencuci uang di Eropa, dan lain-lain. Bukti tak lagi dibutuhkan. Ketika media masa menjadi alat propaganda, ketika kompromat dikumpulkan oleh keamanan rahasia melalui pengintaian dan retasan, dan digunakan sebagai alat propaganda atau juga menangkal propaganda, atau digunakan untuk menyetak skor pada permainan politik, tujuannya menjadi amat jelas.

Iklan

Inilah bagaimana "politik rumah kaca" bekerja di Rusia. Reputasi politisi yang mampu mempengaruhi opini publik hampir selalu tercemar—inilah permainan favorit Kremlin. Ya, sebetulnya bukan hanya Kremlin, tetapi seluruh regim totalitarian dan otoriter. Semuanya menikmati praktik pengumpulan informasi memalukan dan menyimpannya di rak-rak selama bertahun-tahun. Dan mereka tidak hanya mengumpulkan informasi mengenai oposisi politik mereka, tetapi juga sekutu dan kawan. Begini cara pikir mereka: hari ini kamu adalah kawan, tapi besok boleh jadi kamu adalah rival. Hari ini kamu adalah kawan, tapi besok kamu adalah musuh besar—jadi mereka harus punya folder tentang setiap orang. Ini adalah prinsip kerja pemerintah kami—menyimpan kompromat mengenai setiap orang.

Menurutmu, apa Intel Rusia benar-benar mengumpulkan kompromat tentang Trump?

Kalau mereka bisa mengumpulkan kompromat tentang Trump, mereka pasti telah melakukannya. Kalau mereka bisa mengumpulkan kompromat tentang Clinton, mereka pasti melakukannya. Kalau mereka bisa mengumpulkan kompromat tentang Merkel, mereka tidak akan segan telah melakukannya. Dengan kata lain, kamu hanya perlu mengerti cara kerja kompromat.

Saya tahu seorang politisi Rusia yang hidung belang. Saya suatu kali bilang skandalnya bisa merugikan di masa mendatang. Lalu dia bilang, "Saya engga peduli; hal seperti itu hanya akan menambah rating saya." Itulah bagaimana dia bisa hidup tanpa rasa malu. Dia tidak peduli bahwa dia dalam pengawasan, karena dia percaya informasi sememalukan apapun tidak dapat mendiskreditkan sosoknya dia.

Iklan

Contohnya, di Amerika Bill Clinton pernah berhubungan dengan Monica Lewinsky, dan itu menyebabkan kontroversi besar. Tapi jika Boris Yeltsin menjalin hubungan asmara dengan salah satu asistennya, popularitasnya justru meningkat di Rusia. Jadi efeknya berbeda-beda pada setiap orang. Kompromat bisa menjadi hal memalukan tetapi bisa juga netral. Tergantung pada situasinya, kepribadian target pemerasan, dan kondisinya.

Kalau Kremlin betul punya kompromat tentang Trump, bagaimana cara menggunakannya?

Mereka tidak akan menggunakannya sekarang karena Kremlin sangat gembira soal kemenangan Trump. Tapi menurut saya kegembiraan mereka sebuah ilusi, angan-angan bahwa "Trump dalam kuasa kita." Trump tidaklah dalam pengaruh Rusia. Jelas sekali bahwa pertama-tama, Trump adalah politisi pro-Amerika, dan saya rasa dia akan menjadi lebih sulit untuk dihadapi dibandingkan Clinton atau Obama. Bagaimanapun, ada banyak euforia atas kemenangannya.

Kemenangan Trump adalah kesuksesan besar bagi kami.

Jadi, kalaupun ada kompromat mengenai Trump, intel kami tidak akan memakainya. Tapi bukan berarti jika situasinya berubah, jika hubungannya berubah atau muncul sebuah konflik, kompromat ini tidak akan digunakan. Sekali lagi, semua skenario ini adalah pengandaian kompromat tentang Trump benar-benar ada ya.

Sebagai mantan mata-mata Rusia, apakah menurutmu kumpulan informasi soal Trump di media massa asli?

Berita palsu sering terlihat lebih asli daripada kebenaran. Ini sulit dipecahkan. Yang bisa kita lakukan hanyalah memeriksa informasi menggunakan sumber berbeda-beda. Kalau mereka mengkonfirmasinya, maka itu boleh jadi benar. Kalau tidak, ya saya akan menganggapnya palsu.

Karena Trump punya pendapat, pemikiran, dan sikap yang mandiri, beberapa laporan boleh jadi asli. Tetapi ini bisa juga dibentuk secara cerdas sebagai provokasi untuk memojokkan Trump.

Iklan

Sulit untuk mengetahui keasliannya 100 persen, bahkan hampir mustahil.

Metode kompromat seperti apa yang dikumpulkan agen keamanan rahasia Rusia?

Agen keamanan rahasia memiliki bermacam alat mengumpulkan kompromat setiap hari. Semua orang sangat bergantung pada gawai mereka masing-masing, semua orang membawa beberapa radio marker dan perekam video yang memungkinkan seseorang melacak lokasi mereka, menguping percakapan, dan bahkan mengambil foto dan dokumen lain-lain. Orang-orang tidak menyadari bagaimana mereka bisa hidup tanpa perangkat elektronik yang dapat dilacak dan diatur oleh organisasi luar.

Tugas utama agen keamanan rahasia kami adalah mengontrol internet dan telepon IP, dan mereka selama ini telah sukses dalam hal itu. Vkontaktre dan jejaring sosial [Rusia] lainnya telah bisa dikuasai. Kini aplikasi media sosial seperti Twitter dan Telegram telah mengalami tekanan serius di Rusia.

Semua ini terjadi dengan mudah, sayangnya, karena banyak pebisnis Barat memilih pemasukan alih-alih prinsip, mereka menyerahkan kode-kode pengamanan jaringan pada organisasi pemerintahan di Rusia, termasuk dinas kemanan rahasia.

Bila rekaman-rekaman skandal Trump betul-betul ada, organisasi apa saja yang terlibat dalam operasi pengintaian?

Kalau membicarakan siapa yang bisa mengumpulkan informasi mengenai Trump, organisasi utamanya adalah Federal Security Service (FSB). Saya yakin Dinas Intelijen Luar Negeri (SVR) pernah diutus untuk mengawasi Trump. Saya yakin mereka juga menggunakan mantan departemen ke-16 KGM, yang kini bagian dari  Federal Guard Service, yang bertugas mengumpulkan setiap jenis informasi di Rusia dan seluruh dunia.

Kita perlu paham bahwa ada banyak informasi bersifat open-source di AS. Trump bukanlah staf pemerintahan, melainkan seorang pebisnis, jadi banyak informasi mengenai dia di seluruh media dan sumber terbuka lainnya di AS.

Iklan

Agensi keamanan rahasia kami dapat dengan mudah mengakses data ini. Saya yakin bahwa agensi keamanan rahasia Rusia memiliki banyak informasi seputar Trump, keluarganya, rekan bisnisnya, koneksi-koneksinya, dan lain-lain. Setiap agen keamanan rahasia dari setiap negara besar melakukan ini.

Memperhitungkan semua risiko, mungkinkan agen keamanan rahasia Rusia menyadap hotel Trump di Moskow?

Dulu, hotel-hotel yang menerima tamu asing memiliki "plus rooms." Ini adalah sebutan slang agensi keamanan rahasia. Kamar-kamar tambahan ini ditandai dengan dengan tanda tambah pada daftar KGB, yang berarti ruangan tersebut dilengkapi peralatan pengintaian. Kamar-kamar itu masih ada hingga sekarang di beberapa hotel, terutama yang sering dikunjungi oleh staf pemerintah asing, politisi, figur publik, dan lain-lain. Kini ruangan-ruangan "plus" hanya sedikit, karena kini kamu bisa membawa semua yang kamu butuhkan ke dalam kamarmu. Dulu, seseorang perlu memasang alat-alat pengintai, membor tembok, memasukkan kabel, menyembunyikan perekam di balik cermin dan jendela. Kini mereka bisa memasang itu semua dalam hitungan menit.

Tetapi ya, kamar-kamar "plus" masih ada. Mungkin saja Trump menginap di presidential suite yang juga adalah "plus room". Sulit sekali untuk menyadari peralatan pengintaian; ukurannya mikroskopik. Peralatan pengintai sangat tipis, hampir mustahil untuk melindungi diri kita.

Wawancara ini dilakukan dalam Bahasa Rusia, dialihbahasakan oleh Mikhail Galustov. Wawancara disunting agar enak dibaca dan lebih ringkas.