FYI.

This story is over 5 years old.

Pelecehan Seksual

Lecehkan Ratusan Atlet, Mantan Dokter Tim Senam AS Divonis Penjara 175 Tahun

Lebih dari 150 perempuan mengaku ke pengadilan telah dilecehkan Larry Nassar. Hakim menyatakan tak ada faktor meringankan, mengingat sang dokter predator seksual buas.
Larry Nasar memasuki ruang sidang Pengadilan Ingham County pada 24 Januari lalu. Foto oleh Jeff Kowalsky/AFP/Getty Images.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Hakim Rosemarie Aquilina menjatuhkan vonis penjara 175 tahun kepada Larry Nassar, mantan dokter atlet tim senam Olimpiade Amerika Serikat. Sang dokter itu terbukti predaktor seksual yang secara sengaja tidak pernah berkosultasi kepada psikiater atas kelainan yang dia derita, serta sadar telah melecehkan dan menggerayangi lebih dari 150 perempuan selama bertugas. Hakim mengatakan tindakan Nassar "memuakkan", bahkan menjamin dengan hukuman ini terpidana "akan berada di kegelapan sepanjang sisa umurnya."

Iklan

"Vonis ini sama saja seperti hukuman mati untukmu," kata Aquilina dalam sidang yang dipadati pengunjung di Pengadilan Michigan.

Nassar, 54 tahun, kepada penyidik hanya mengakui melakukan pelecehan terhadap tujuh perempuan, termasuk atlet-atlet senam top AS di masa lalu. Namun polisi dan jaksa berhasil merekam kesaksikan lebih dari 150 perempuan lainnya, membuktikan Nassar adalah predator seksual yang korbannya menjangkau banyak sekali lawan jenis. Pemaparan testimoni korban memakan waktu hingga satu minggu saking banyaknya. Tiap kesaksikan memberi detail mengerikan tindakan pelecehan, mulai dari penggerayangan, pelecehan verbal, sentuhan tak diinginkan, hingga upaya pemerkosaan. Semua tindakan bejat tersebut dilakukan Nassar terhadap korban memakai dalih perawatan medis sebagai dokter atlet tim Olimpiade.

"Anda tidak pantas bebas dari penjara. Anda seharusnya bisa mengendalikan nafsu itu, tapi anda tidak melakukan apa-apa. Apalagi anda tahu kalau menderita kelainan seksual sejak usia muda, tapi tak pernah berusaha mendatangi terapi," kata hakim. "Anda tidak melakukan apapun untuk terhindar dari status predator seksual."

Jaksa Negara Bagian Michigan, Angela Povilatis, menyatakan Nassar adalah pelaku kejahatan seksual menyasar anak-anak paling parah dalam sejarah AS. Atas dasar itu, jaksa memandang hakim tak perlu ragu menjatuhkan hukuman maksimal untuk kejahatannya.

Hakim Aquilina menyetujui semua dakwaan jaksa, bahkan menambahkan pasal berlapis. Nassar sebelumnya sudah divonis bersalah atas pornografi anak, dengan hukuman 60 tahun penjara. Di pengadilan yang berlangsung Rabu (24/1) sore waktu setempat, Nassar mendapat tambahan hukuman 24 plus 40 tahun, sehingga total dia dipenjara lebih dari 175 tahun tanpa kemungkinan bebas bersyarat.

Sebelum pembacaan vonis, Nassar diizinkan menyampaikan permintaan maaf kepada korban-korbannya. "Pengakuan semua korban telah mengguncang diri saya," ujarnya. "Saya akan selalu mengingat semua kesaksian itu sampai akhir hayat kelak."

Beberapa korban pelecehan Nassar adalah pesenam top AS yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade, misalnya Aly Raisman, McKayla Maroney, Gabby Douglas, Jordyn Wieber, dan Simone Biles. Sebagian bahkan sudah dilecehkan Nassar ketika mereka masih di bawah 10 tahun.

Salah satu korban yang sangat detail menjabarkan perilaku bejat Nassar adalah Megan Halichek. Dia mengaku masih trauma dan menggigil ketika harus datang ke persidangan menceritakan ulang pengalamannya. "Dia melecehkan saya di ruang pemeriksaan, padahal di sana juga ada ibu saya," kata korban. "Saya ingat selalu merasa takut, muak, dan ingin cepat-cepat pergi dari ruang pemeriksaan dokter atlet tiap kali ada [Nassar]."