Planet Mars

Kalian Sekarang Bisa Mendengar Rekaman Suara Otentik Planet Mars di Soundcloud

Rekaman ini resmi dari NASA lho. Lembaga itu kayaknya tahu ada banyak orang penasaran sama bunyi angin dan getaran tanah di planet merah tersebut.
NASA Mengunggah Rekaman Suara Otentik Planet Mars di Soundcloud
Beginilah tampilan SEIS instrument yang merekam suara dari Planet Mars. Sumber: NASA/JPL-Caltech 

Ariana Grande berusaha meraih gelar untuk lagu luar angkasa terbaik 2019 lewat tembang “NASA,” tapi kini dia memiliki saingan berat: planet Mars merilis sebuah mixtape berisikan sound-sound asing yang belum pernah kita dengar sebelumnya.

Selasa pekan ini, NASA—lembaga antariksa AS itu lho ya, bukan lagu Ariana—mengunggah beberapa data suara yang direkam di Mars oleh InSight, robot yang mendarat di planet merah tersebut pada Mei 2018.

Iklan

InSight merupakan misi pertama yang merekam “marsquakes” alias gempa mars. Gempa ini dideteksi menggunakan sebuah instrumen bernama Eksperimen Seismik untuk Struktur Interior (SEIS) yang diciptakan oleh badan luar angkasa Perancis.

SEIS kini telah mendengarkan sekitar 100 bunyi getaran aneh yang mengguncang interior Mars, dan 21 di antaranya telah diidentifikasi sebagai potensi gempa mars. Contoh, berikut sebuah representasi audio dari gempa mars berskala 3.7 yang terdeteksi pada 22 Mei 2019, yang merupakan operasi “sol” (kata untuk satuan hari di luar angkasa) ke-173 milik SEIS.

NASA mengatur agar frekuensi seismik yang direkam SEIS masuk ke ranah yang bisa didengar telinga manusia. Tapi kamu tetap perlu menggunakan headphone sih, supaya terdengar lebih jelas. Bunyi gempanya terdengar seperti dengung ambient ngebass yang mungkin mirip dengan yang kita sering dengar dari adegan-adegan menegangkan film thriller.

Rekaman kedua NASA—gempa mars berskala 3.3 yang terjadi pada 25 Juli 2019—memiliki profil yang berbeda, terutama di akhir-akhir ketika nadanya berubah dan getarannya bertambah kuat.

Gempa-gempa ini kemungkinan disebabkan oleh bebatuan yang pecah atau bergeser dalam kerak Mars yang kemudian mengirim riak gelombak seismik ke satu planet.

Di Bumi, gelombang seismik melaju jauh lebih cepat akibat proses geologis, seperti lempeng tektonik dan siklus air yang mengisi ruang kosong dalam kerak Bumi, menurut keterangan NASA. Kontras dengan bumi, permukaan Mars yang kering kemungkinan diisi oleh celah-celah berlubang sehingga mengganggu laju gelombang seismik di planet tersebut. Dampak lainnya, getarannya bertahan lebih lama dibanding di Bumi.

Iklan

Saking sensitifnya, SEIS juga mendeteksi getaran-getaran lain dalam rekamannya, seperti hembusan angin atau pergerakan lengan robot InSight. Kalau dimanipulasi sedikit, bunyi rekaman ini tidak akan beda jauh dengan bunyi nafas robotik Darth Vader loh.

NASA juga merilis bunyi-bunyian yang diproduksi oleh instrumen SEIS itu sendiri, yang diduga ilmuwan disebabkan oleh proses pendinginan peralatan di penghujung hari.

Sampel di atas direkam setelah matahari terbenam pada 16 Juli 2019 dan menambah nuansa perkusi dingin di atas bunyi gempa yang berat dan gema dari angin.

Ada yang bilang sudah enggak ada lagi bebunyian yang orisinal di atas bumi? Untunglah sekarang kita punya Mars.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard