FYI.

This story is over 5 years old.

Musik digital

Seorang Penipu Mengeruk Rp13,3 Miliar dari Spotify dengan Bikin Playlist Abal-Abal

Dengan modal dua playlist palsu, sang penipu sudah mengeruk untung sebanyak $ 1 juta. Parahnya lagi, tindakannya tidak bisa digolongkan sebagai kegiatan ilegal.
Lauren O'Neill
London, GB

Artikel ini pertama kali tayang di Noisey Keberadaan musisi palsu di Spotify sebenarnya sudah ramai sejak setahun lalu dan sepertinya masalahnya belum bisa diatasi oleh Spotify. Malah, para penipu belakangan makin pintar mengelabui raksasa streaming asal Swedia itu, kendati Spotify sudah berusaha memerangi musisi-musisi abal-abal ini.

Selasa lalu, Music Business Worldwide menerbitkan sebuah laporan yang menduga bahwa seorang penipu asal Bulgaria membuat dua buah playlist. Kedua playlist masing-masing berjudul , "Soulful Music" dan "Music From the Heart" serta berisi lagu-lagu palsu yang panjangnya tak lebih 30 detik, syarat wajib durasi monetisasi Spotify. Bahkan, peringkat kedua playlist tersebut terus naik dalam chart mingguan rahasia Spotify meski followernya cuma segelintir. "Soulful Music," misalnya cuma punya 1.800 follower. Terus, kenapa kok bisa populer banget?

Iklan

Jadi begini, ada dugaan kalau orang atau organisasi yang bikin dua playlist it punya banyak sekali akun premium spotify. Nah, sepanjang hari, semua akun ini terus memutar dua playlist. Niat banget sih emang nipunya, tapi hasilnya juga enggak sedikit. Lagi-lagi menurut perhitungan MBW, playlist "Soulful Music" bisa mengeruk $300.000 (setara Rp4,1 miliar) dalam sebulan. Skema penipuan yang memanfaatkan dua playlist ini dalam empat bulan saja sudah menghasilkan $1 juta (Rp13,6 miliar). Parahnya, jumlah uang ini akan bertambah dan secara teknis tindakan ini tidak ilegal.

Jelas, label-label kebakaran jenggot dan kendati Spotify belum mengonfirmasi apakah laporan ini benar atau tidak, mereka mengeluarkan pernyataan lewat laporan MBW. Bunyi pernyataan itu adalah sebagai berikut:

Kami sangat serius memerangi manipulasi aktivitas streaming dalam layanan kami. Spotify memiliki beragam sistem pengawasan untuk mendeteksi, menyelidiki dan membereskan masalah ini.

Kami akan terus menggunakan segala sumberdaya yang kami miliki untuk mengembangkan proses pengawasan dan metode pendeteksian dan penghapusan tindakan curang tersebut. Kami juga berusaha mengurangi imbasnya pada pencipta resmi dan pemegang hak cipta sebuah lagi serta para pengguna Spotify.

Mantap kan? Kalau dipikir-pikir, kasus penipuan ini mirip plot-plot film bergenre heist, atau lebih tepatnya, film heist yang lakon utamanya adalah seorang maniak musik yang doyan streaming lagu.

Follow Noisey di Twitter .