Tren Diet Terbaru: Tidur Selama Mungkin Demi Menurunkan Berat Badan
Ilustrasi oleh Ben Thomson

FYI.

This story is over 5 years old.

kesehatan

Tren Diet Terbaru: Tidur Selama Mungkin Demi Menurunkan Berat Badan

Metode ini disebut 'Diet Putri Tidur', sebenarnya engga baru-baru amat. Tapi sekarang rame lagi gara-gara blog pro-anoreksia.

Artikel ini pertama kali di Broadly.

"Jika kalian sering tidur, semakin lama kalian tidak makan." Berangkat dari konsep sederhana itu, muncul diet ala Sleeping Beauty, sebuah praktek diet ekstrem yang menggunakan tidur sebagai cara untuk melawan rasa lapar.

Metode diet ini menganjurkan seseorang untuk tidur dalam jangka waktu yang sangat lama, kadang dibantu obat tidur, sebagai cara menahan diri melawan godaan untuk makan. Biarpun tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa ini adalah metode diet yang sukses, nyatanya praktek diet Sleeping Beauty sudah dimulai beberapa dekade yang lalu. Gosipnya Elvis Presley adalah pengguna setia metode ini di dekade 70-an ketika si raja rock n' roll masih hobi mengenakan kostum panggung ketat.

Iklan

Diet ini pertama kali disebutkan di 1966 dalam novel best-seller Jacqueline Susann, Valley of the Dolls. Tokoh protagonis novel itu, seorang aktris yang tinggal di Hollywood kerap meminum obat tidur atau menginap di "klinik tidur" Swiss guna mengurangi berat badan.

Sesungguhnya, dalam bentuk yang non-ekstrem, diet ini hanya menganjurkan seseorang untuk tidur cukup di malam hari, makan secara sehat dan berolahraga. Program The Sleep Doctor's Diet Plan karya Dr Michael Breus menganjurkan seseorang berolahraga selama 4 jam sebelum tidur, dan dilarang mengkonsumsi kafein atau alkohol 7 jam sebelum tidur.

Namun dalam bentuk yang paling ekstrem, diet Sleeping Beauty berupa tidur 20 jam setiap hari, dibantu oleh obat tidur—yang berpotensi menjadi substansi adiktif dan memiliki resiko tinggi overdosis.

Dr. Tracey Wade, seorang profesor dari Flinders University School of Psychology mengatakan bahwa adiksi hanyalah satu dari banyak resiko diet Sleeping Beauty. "Apabila anda harus mengandalkan obat-obatan untuk bisa tidur—terutama obat seperti benzodiazepine yang bersifat adiktif—anda beresiko kecanduan," jelasnya. "Anda bukan hanya akan tidur lebih lama dari yang dibutuhkan, tapi juga harus mengkonsumsi dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang diinginkan."

Aku akan mengonsumsi beberapa pil pain killers, lalu tertidur berjam-jam.

Wade mengatakan tidur selama 20 jam sehari juga bisa mengancam kehidupan anda. "Ini terlalu ekstrem. Anda tidak akan bisa berpartisipasi dalam kehidupan karena terlalu lama tidur. Anda akan mengalami isolasi sosial, yang dapat mempengaruhi mood dan menimbulkan depresi.

Iklan

"Depresi dapat menimbulkan gangguan makan," tambah Wade. "Jadi ini akan mendorong seseorang untuk masuk ke dalam lingkaran setan yang dimulai oleh gangguan makan ini."

Banyak perempuan di blog dan forum pro-anoreksia mengadopsi metode diet ini dengan cara mereka sendiri. Sebuah akun dengan nama prettythin mengaku bahwa diet ini "sempurna untuk dilakukan di akhir semester sekolah," dan menguraikan program puasa berkalori rendah selama 14 hari—ditambah tidur minimal 10 jam sehari.

Tidak sedikit juga yang menenggak obat tidur. "Saya sering meminum obat pereda rasa sakit berdosis tinggi dan tidur siang berjam-jam. Obat ini akan membantu anda menahan rasa lapar." "Saya sering sekali tidur untuk menghindari makan. Untungnya saya hampir selalu capek, jadi ini mudah untuk dilakukan."

Metode diet ini masalahnya tidak menjelaskan apa yang harus kita lakukan selama bangun. Kamu akan merasa sangat lapar dan disorientasi.

Diet ini digemari banyak perempuan muda karena mudah dilakukan, jelas Wade ke Boadly. "Di atas kertas, diet ini terdengar mudah. Mungkin buat banyak orang yang mengalami depresi atau mengidap gangguan makan, mudah bagi mereka untuk menghindari kehidupan dan tidur terus-menerus."

Metode ini juga tidak pernah membahas bagaimana sesungguhnya berat anda bisa turun. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa diet Sleeping Beauty ampuh, dan Wade mengatakan peluang diet ini berhasil sangat kecil. "Sesungguhnya ini hanyalah diet rendah kalori yang memperlambat metabolisme badan. Tubuh anda akan meminta makanan dan mungkin justru membuat anda kalap makan setelah bangun."