Konten Viral

Lima Pertanyaan Soal Video Viral Anak Mengapung Tiga Jam di Laut Kepulauan Seribu

Video penyelamatan anak hanyut oleh TNI AL itu menyisakan banyak pertanyaan. Semoga Tentara membaca artikel ini agar kami bisa tidur tenang.
Viral TNI AL selamatkan remaja berenang sendirian di Laut Kepulauan Seribu Ridho ilhami
Ridho Ilhami (14) remaja yang diselamatkan TNI AL saat mengapung di laut Kepulauan Seribu. Foto dan screensho dari arsip Puspen TNI AL

Begini kronologi insiden misterius di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pekan lalu. Pada Jumat (18/6) pagi, awak KRI Sembilang-850 milik TNI Angkatan Laut (AL) secara tidak sengaja melihat benda terapung mencurigakan di perairan dekat Pulau Laki. Pas dipantau lebih detail, ternyata benda terapung itu anak laki-laki yang masih hidup, mengapung pasrah di lautan. KRI Sembilang lantas mengirim sekoci untuk menyelamatkannya. Video penyelamatan bocah tersebut tersebar dan viral di internet.

Iklan

Belakangan diketahui anak itu bernama Ridho Ilhami, berusia 14 tahun dan berasal dari Pulau Harapan, wilayah yang masih bagian gugusan Kepulauan Seribu.

Tapi sebelum para tentara ini tahu namanya, ketika Ridho sedang ditarik ke sekoci, salah satu tentara sempat bertanya: doi dilempar ke laut apa gimana kok bisa sampai terombang-ambing di air gini. Sambil naik ke perahu, Ridho menjawab getir, “Iya [dilempar], diceburin saya, Bang. Sama anak-anak.”

Waduh, savage betul.

Dari penuturan Ridho, ia diketahui jatuh dari kapal penyeberangan rute Kronjo, Banten, menuju Pulau Harapan, rumahnya. Dengan kemampuan berenang yang untungnya dia miliki, Ridho mempertahankan daya apung selama mungkin sebab ia juga enggak bisa melihat daratan selama hanyut itu. Selang tiga jam, barulah ia ditemukan KRI Sembilang-850 dan diklaim dalam keadaan “baik dan sehat”. Ajaib.

Atas kemampuan Ridho bertahan hidup di tengah laut, TNI AL menghelat seremoni di hanggar heli dermaga Jakarta International Container Terminal pada Senin (21/6) kemarin. Atas keberaniannya, pelajar SMP itu diberi tabungan, bingkisan, juga sepeda.

“TNI AL mengapresiasi atas ketangguhan mental dan keberaniannya di lautan yang medan tugas sama dengan kita, kita perlu bantu karena mentalnya sudah tidak diragukan,” ujar Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono dilansir Media Indonesia.

Iklan

Meski insiden sudah dianggap selesai, VICE menilai kasus ini masih menyisakan banyak pertanyaan. Karena itu, kami menyusun lima pertanyaan berikut demi membongkar kasus ini seterang-terangnya, sejelas-jelasnya.

1) Kawan tongkrongan macam apa yang tega melempar kawannya 45 kilometer dari daratan?

Per hari ini (23/6), sudah hampir seminggu sejak Ridho diselamatkan. Tapi, kita belum juga diberi tahu siapa sosok bangsat yang bisa-bisanya melempar manusia di tengah laut. Yang jelas, dari kalimat Ridho yang menyebut “anak-anak”, bisa diasumsikan bahwa pelakunya (1) bukan hanya satu orang, dan (2) saling kenal dengan Ridho. Artinya, pelakunya kemungkinan besar ya teman-teman Ridho sendiri.

Jelas ini bikin dahi mengernyit. Teman macam apa yang melempar kawannya sendiri di tengah laut lalu meninggalkannya? Ini kan udah masuk ranah percobaan pembunuhan. Apakah Ridho sedang menjalani tantangan menirukan aksi Life of Pi sebagai syarat masuk lingkaran remaja elite Kepulauan Seribu? Kalau iya, mana harimaunya? Membingungkan.

2) Mengapa saat ditemukan ia tidak memakai baju?

Ini jelas petunjuk yang harus dicari tahu penyebabnya. Soalnya, kalau emang dilempar, masak iya pelaku kepikiran membuka baju Ridho terlebih dahulu? Kalau boleh berbagi asumsi, orang pada umumnya membuka baju kalau emang dia sendiri yang mau terjun ke kolam atau laut. Maka muncullah asumsi konspiratif kami: jangan-jangan Ridho kena prank? Bisa jadi tadinya Ridho akan melompat bareng-bareng ke laut bersama teman-temannya, namun pas menghitung satu-dua-tiga, hanya Ridho yang melompat, sedangkan teman-temannya enggak jadi melompat sambil cekikikan di atas kapal. Bangsat budaya prank toxic ini.

Iklan

3) Ada siapa saja di kapal penyeberangan itu?

Ini juga perlu penjelasan. Kalau emang Ridho jatuh dari kapal penyeberangan, mestinya ada banyak orang lain dong di kapal itu selain Ridho dan “anak-anak”. Lagian melihat foto-foto kapal penyeberangan Kepulauan Seribu di Google, kok rasanya kecil kemungkinan orang lain enggak tahu ya ada anak kecil jatuh dari kapal.

Kecuali, kapal penyeberangan itu khusus ditumpangi satu lingkaran pertemanan Ridho itu sendiri. Buset tajir bener, apakah kapal ini adalah kelompok mafia yang diisi para seleb centang biru yang di-endorse Covid-19?! Ampun, Bli Jerinx. Bercanda doang.

4) Apa yang ia pikirin selama tiga jam ngapung di tengah laut itu ya?

Kekaguman terbesar kami melihat video penyelamatan Ridho oleh TNI AL adalah raut muka Ridho yang sungguh tenang. Tiga jam di lautan tanpa tahu arah setelah dikhianati teman jelas akan mengguncang kejiwaan manusia biasa. Apa yang membuat Ridho tetap kalem? Apakah ia sudah pasrah dan berserah? Atau, berada 45 kilometer di tengah laut sudah rutinitas biasa bagi seorang remaja yang tumbuh besar di daerah kepulauan? Semoga Ridho bisa berbagi tipsnya kelak, siapa tahu bisa membantu kami yang sering kalut kala tenggat kerjaan menanti.

5) Maaf Komandan, kenapa hadiahnya Ridho sepeda sih?

Sumpah deh, Bapak-bapak TNI AL, kenapa sepeda dah? Siapa tahu kan Ridho lebih pengin PS5. Apa karena Ridho jago berenang, lalu Bapak Tentara menganggap dia pasti mengerti nama-nama ikan?


Btw, kalau ada kerabat, kenalan, atau Ridho sendiri membaca artikel ini jangan ragu hubungi redaksi VICE lewat sini ya. Kami betulan pengin memahami kenapa insiden mengapung yang ajaib ini bisa sampai terjadi.