Musisi Legendaris

Kami Meminta Anak Muda Menyusun Rekomendasi Lagu-Lagu Terbaik Didi Kempot

Berkat saran penggemar, kita bisa meraba playlist karya terbaiknya, dari patah hati pahit, konser eksperimental, hingga lagu yang riang. Selamat jalan legenda. Dionisius Prasetyo memang fana, Didi Kempot Abadi.
Didi Kempot meninggal di Solo lagu terbaik Didi the godfather of broken heart
Penampilan Didi Kempot dari video klip 'Layang Kangen' dari akun YouTube Dasa Entertainment

Petikan lirik di lagu “Kuncung” punya makna tersendiri buat Faisal Amin, pemuda pekerja media berusia 26 asal Kebumen. Lagu ini menelanjangi masa kecilnya, membuatnya begitu emosional saat mendengar kabar kepergian sang maestro.

“Cilikanku rambutku, dicukur kuncung..
Katokku, soko karung gandum..
Klambiku, warisane Mbah Kakung..
Sarapanku sambel korek, sego jagung.”

"Waktu kecil keadaan ekonomi keluargaku caur. Persis lirik lagu Pakde Didi, aku pakai celana dari karung gandum, [aku] nunggu lungsuran (warisan) pakaian dari orang-orang yang sudah dewasa, termasuk baju-baju batik Mbahku. Makananku waktu kecil ya cuma sambel korek. Aku juga dicukur kuncung [potongan rambut Ronaldo di Piala Dunia 2002]. Cukuran kuncung itu kayak jadi standar patokan anak baik-baik, jadi hampir semua teman sebayaku, kalau cukur ya dikuncung," kenang Amin kepada VICE.

Iklan

Tidak berhenti di situ, lirik lagu "Kuncung" selanjutnya masih akurat menceritakan masa kecil Amin. Setiap hari mandi di kali beramai-ramai, bermain lempung, mandi tanpa sabun, keluar rumah saat padang bulan, dan main petak umpet malam-malam.

Dionisius Prasetyo, nama asli sang maestro pencipta "Kuncung" itu, meninggal di usia 53 tahun pagi ini (5/5) di RS Kasih Ibu, Surakarta, sekitar pukul setengah delapan pagi, akibat gangguan jantung. Kepergian "The Godfather of the Broken Heart" membuat banyak orang di Indonesia patah hati, termasuk Amin.

Nostalgia menghantam keras ribuan pendengar yang tumbuh dewasa bersama lagu-lagu Didi, yang sekalipun mayoritas ditulis dalam bahasa Jawa, mampu menembus tembok bahasa dan geografis tersebut.

Barangkali ini lah kekuatan terbesar Didi Kempot. Ia adalah perwakilan suara orang-orang biasa, lahir di tempat biasa, dan dari keluarga (seniman) "biasa". Dia sempat menjadi pengamen di Jakarta. Ketika akhirnya sukses di awal 2000-an, Didi tak pernah ambil pusing soal royalti dan merelakan lagunya menghidupi banyak label dan musisi lain. Lord Didi mengajarkan kita bahwa ketika mengenal cinta, hidup manusia biasa akan jadi luar biasa. Kita siap mencari dan memperjuangkannya hingga ke seribu kota. Dia pun mewariskan sikap penting, betapa maskulinitas tidak patut menghalangimu untuk menangis.

Bahkan, ketika tempo hari Didi berhasil menggalang dana fantastis untuk penanggulangan pandemi corona bersama Kompas TV, dia enggan mendapat bagian. "Mas Didi tidak pernah ngomong soal berapa bagian untuk dirinya. Beliau minta agar hasil donasi sobat ambyar sebanyak Rp7,6 miliar diurus Kompas dan diatur pembagiannya kepada saudara-saudara yang membutuhkan karena kasus Covid 19. Mas Didi pergi setelah semuanya bersih," kata Rosiana Silalahi, pemimpin redaksi Kompas TV yang berinisiatif menggelar konser amal itu.

Iklan

Didi Kempot adalah idola bapak-ibu kita. Bagi keluarga yang lekat dengan budaya Jawa, lagu Didi Kempot merupakan default musik latar setiap rumah. Beberapa tahun belakangan, Didi memastikan bahwa anak-anak muda juga melakukan hal yang sama. Setiap panggungan yang ada Lord Didi-nya, selalu ada sadboi dan sadgirl berjoget di depan panggung.

Didi berhasil menyentuh anak muda karena punya tema lagu terbaik yang paling dekat dengan generasi di bawahnya: patah hati. Ia diberi gelar "the Godfather of the Broken-Heart" secara aklamasi, tanpa nada protes dari siapa pun. Juni tahun lalu, kami merekam momen kebangkitannya berkat sebuah video reaksi penonton kala menghadiri pertunjukan langsung Didi.

Sejak saat itu, panggung Didi selalu dihadiri 'sadboi' dan 'sadgirl', julukan untuk anak muda dengan hati terluka oleh asmara. Didi berhasil menyentuh anak muda karena punya tema lagu terbaik yang paling dekat dengan generasi di bawahnya: patah hati. Ia diberi gelar The Godfather of the Broken Hearted secara aklamasi, tanpa nada protes dari siapa pun.

"Lagu terbaik untukku adalah ‘Stasiun Balapan’. Dulu 2012, aku masuk SMA di Bekasi. Aku dekat sama orang, dia sekolah di Solo. Jadi, aku minta orang tuaku pindah sekolah ke Solo. Karena enggak ada sekolah Solo yang cocok, akhirnya aku sekolah di Jogja. Jadilah aku sering banget pulang pergi Jogja-Solo tiap akhir minggu ditemani lirik ‘Kuto solo sing dadi kenangan, kowe karo aku’," kenang Anom, pemuda 23 tahun yang berbakat alami jadi budak cinta.

Iklan

Anom yang kini masih kuliah sembari bekerja sebagai videografer menceritakan hubungannya dengan perempuan yang diperjuangkannya sampai pindah kota, namun tidak berujung baik. "Ya udah akhirnya gitu lah, cerita cinta monyet remaja. ‘Stasiun Balapan’ ini yang menemani masa-masa sulit di kala itu. Ngena banget sama lirik ‘ning Stasiun Balapan, rasane koyo wong kelangan, koe ninggal aku’," lanjut Anom kepada VICE.

Ardi, pemuda 19 tahun asal Jogja, lantas menceritakan kepada VICE bahwa di SMA tempatnya bersekolah, lagu-lagu Didi Kempot dipilih sebagai latar musik tongkrongan. Lagu ‘Cidro’ didaulat jadi favorit, lagu yang bahkan diciptakan sebelum Ardi dan teman-temannya lahir.

"Lagu Didi Kempot diputar terus sama temenku lewat speaker bluetooth kalau lagi ngumpul. Lagu ‘Cidro’ bahkan jadi lagu wajib playlist dangdutan anak-anak SMA sih. Lagi ngapain aja lagunya Pakde pasti dinyanyiin bareng, mau sambil mabar atau garap properti event. Ada temanku sampai nangis gitu dengerin lagu Didi Kempot," ujar Ardi, yang baru lulus dari SMA 9 Yogyakarta.

"Kalau menurutku, karena lagunya sangat relate sama anak-anak SMA. Anak SMA tuh hobi banget pretend kalau dirinya yang paling ‘ambyar’ kisah hidupnya. Nah, punchline di lagu Didi kayak ‘ wong sek tak tresnani mblenjani janji’ dan ‘ wong salah, ora gelem ngaku salah’ gitu-gitunya yang bikin deket," imbuh Ardi.

"Ketaman Asmoro" menjadi pilihan lain Filla, pekerja LSM berusia 26 tahun asal Madiun, yang emosional karena hari meninggalnya Didi Kempot adalah hari ulang tahunnya.

Iklan

"Lagu ini menurutku the best. Dari kecil aku belum ngerti cinta-cintaan, tapi gara-gara lagu ini aku jadi tau rasanya patah hati. Apalagi pas dewasa terus patah hati ya tentu saja ditemani lagu ini tiap mau move on. Liriknya yang ‘wis tak lali-lali, malah sansoyo kelingan, nganti tekan mbesok kapan nggonku, mendem ora iso turu’ tuh indah banget," ujarnya.

"Layang Kangen" juga kerap disebut oleh anak-anak muda yang dihubungi VICE.

"Kalau memang harus memilih satu, saya akan memilih ‘Layang Kangen’ sebagai lagu favorit. Baik lirik maupun lagunya on point: mewakili kerinduan yang amat gamblang. Bahkan, lagu ini mengandung pesan empowerment, galau karena rindu bukan sesuatu untuk disangkal: "Ra maido, sopo wong sing ora kangen, adoh bojo pengen turu angel merem." [Tak dipungkiri, siapakah yang tidak rindu, jauh dari pasangan, ingin tidur saja terasa sulit memejamkan mata]," kata Ario Bimo, Dosen berusia 26 tahun di Surabaya yang pernah ditertawakan kawan sejawat saat remaja, karena memenuhi playlist Winamp miliknya dengan lagu-lagu Didi Kempot.

"Selain itu, saya juga seorang pejuang LDR, sehingga lagunya makin relevan dengan kondisi personal. Didi Kempot bukan hanya seniman. Bagi saya, ia adalah sebuah pengalaman."

Ketika disusun dari pengakuan para sadboi dan sadgirl tersebut, kira-kira seperti ini rekomendasi lagu-lagu terbaik Lord Didi mencakup berbagai tema dan suasana:


Tema Patah Hati dan Kerinduan Berbasis Lokasi Terkenal

Iklan

*Rekomendasi playlist: Stasiun Balapan, Tanjung Mas Ninggal Janji, Terminal Tirtonadi, Banyu Langit

Didi Kempot yang 'Bersukacita'

*Rekomendasi playlist: Kuncung, Jambu Alas, Sekonyong-Konyong Koder, Omprengan

Eksperimen Live Terbaik Didi Kempot

*Rekomendasi playlist: Konser Didi Kempot di Ngayogjazz 2018, Konser SMA 1 Wonosari 2017, Jazz Gunung 2019, konser Layang Kangen Show Suriname 2018

Kisah Sakit Hati yang Sulit Terobati

*Rekomendasi playlist: Kalung Emas, Cidro, Pamer Bojo, Dalan Anyar

Ekspresi Cinta Tulus Seorang Didi

*Rekomendasi playlist: Sewu Kutho, Layang Kangen, Ketaman Asmoro


Bagaimanapun jua, The Godfather of the Broken-Hearted telah tiada. Tugasnya telah selesai. Lagu patah hatinya berhasil menggema menembus zaman, dinyanyikan penuh air mata oleh seantero anak muda Indonesia.

Terima kasih, Legenda. Terima kasih, Didi Kempot. Tanggal 5 Mei adalah Hari Patah Hati Nasional yang sesungguhnya.