The VICE Guide to Right Now

Peta Interaktif Ini Menampilkan Kondisi Kota-Kota Besar Dunia Ratusan Juta Tahun Lalu

Jakarta masih terendam air ketika reptil mirip mamalia Therapsid muncul 220 juta tahun lalu, berdasarkan peta digital Paleo Maps Project.
Penampakan New Delhi dan Los Angeles ratusan juta tahun lalu
(Kiri) Tangkapan layar penampakan New Delhi 120 juta tahun lalu; (Kanan) Tangkapan layar penampakan Los Angeles 300 juta tahun lalu. Gambar oleh Ian Webster/Ancient Earth

Dulu, waktu pertama kali tahu Google Street View, saya hobi mencari negara impian dan “menjelajahi” setiap penjuru kotanya. Terkadang saya juga iseng melihat seperti apa bentuk rumah dari aplikasi.

Rasanya seperti ada kepuasan tersendiri ketika berhasil menemukan tempat familiar yang menyempil di antara bangunan lainnya. Sekarang kalian bisa menyaksikan bagaimana kota tempat tinggal bergerak dan bergeser selama 750 juta tahun melalui peta interaktif ini.

Iklan

Petanya memiliki berbagai fitur yang memudahkan kalian untuk belajar lebih banyak tentang Bumi, mulai dari ekuator hingga penjelasan dinosaurus dan bunga apa saja yang muncul pada tahun pilihan.

“Peta ini menunjukkan lingkungan bisa berubah-ubah,” kreator Ian Webster memberi tahu CNN. “Sejarah Bumi lebih panjang dari yang bisa kita bayangkan… Wajah planet ini masih akan terus berubah di masa depan.”

Webster memanfaatkan database dinosaurus digital terbesar di dunia—yang juga dibuat olehnya—dan data geografis dari sumber lain, Ancient Earth, untuk membuat peta interaktif tersebut. Ancient Earth sendiri merupakan hasil Paleo Maps Project yang dilaksanakan oleh ahli paleografi Christopher Scotese. Peta ini menggambarkan perkembangan lempeng tektonik sejak 750 juta tahun lalu, tak lama setelah ganggang hijau berevolusi untuk pertama kalinya.

Dalam bola dunia Webster, kalian bisa melihat model lempeng tektonik suatu kota yang bergeser selama ratusan juta tahun. Situs ini meng-geocode lokasinya dan menggunakan model Scotese untuk bergerak mundur.

Jakarta masih terendam dan belum terbentuk sekitar 220 juta tahun lalu, sama seperti penampakan kota Los Angeles 300 juta tahun silam. Di sisi lain, Tokyo merupakan bagian dari daratan besar yang berdekatan dengan kutub utara 240 juta tahun lalu. Di bagian kiri bawah, kalian bisa membaca dinosaurus apa yang hidup pada masa itu.

“Saya takjub karena geolog bisa mengumpulkan data yang menunjukkan rumahku 750 [juta] tahun lalu, dan saya rasa kalian akan menikmatinya juga,” tulis Webster.

Dia berujar proyek ini bertujuan menghormati para ilmuwan yang telah memudahkan kita semua untuk mempelajari masa lalu dunia. Bola dunia Webster belum tentu akurat, tapi setidaknya membuktikan betapa luas dan beragam kehidupan di dunia ini.

Follow Satviki di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE India