FYI.

This story is over 5 years old.

kesehatan

Bau Kolam Renang yang Kita Pikir Bersih Biasanya Malah Banyak Mengandung Urine

Yakin kolam renangnya bersih? Siapa tahu sudah dikencingi.
Thomas Barwick/Getty Images

Ada sejumlah ilmuwan yang berhasil mengukur seberapa banyak urine yang ada di kolam renang, dan hasilnya cukup meyakinkan kita kalau kencing di kolam renang adalah hal yang lumrah. Laporan ini juga mengungkapkan bahwa atlet renang sering melakukannya saat sedang latihan. Mereka berdalih klorin akan menetralisirnya. Anggapan ini sangat keliru, karena sebenarnya reaksi kimia yang timbul akibat air seni dan klorin menciptakan zat kimia yang bisa menyebabkan asma dan masalah pernapasan lainnya.

Iklan

Nitrogen triklorida, atau trichloramine, terbentuk ketika urea air seni bercampur dengan klorin—disinfektan yang biasa digunakan dalam air kolam renang. Senyawa kimia ini awalnya diciptakan oleh Pierre Louis DuLong sebagai percobaan pada 1812, tapi kini nitrogen triklorida sering terbuat secara tidak sengaja di kolam renang.

DuLong membuat nitrogen triklorida dengan memperlakukan larutan amonium klorida dengan klorin. DuLong tidak menyadari kalau senyawa ini mudah meledak. Matanya buta dan jarinya terbakar hangus karena nitrogen triklorida meledak secara tiba-tiba saat masa percobaan. Senyawa ini bisa meledak saat terguncang atau terpapar sinar matahari.

Sir Humphry Davy dan Michael Faraday menjadi korban selanjutnya setelah melakukan percobaan serupa. Davy mengalami buta sementara dan jari tangan Faraday cacat.

Beruntung hanya zat murni saja yang mudah meledak, jadi atlet renang yang kencing di kolam nasibnya tidak berakhir seperti para ilmuwan tersebut. Meskipun begitu, penelitian membuktikan bahwa nitrogen triklorida, selain senyawa lain yang terbentuk saat kamu kencing, seperti chloramine dan dichloramine, bisa menyebabkan iritasi mata dan saluran napas atas.

Klorin yang bisa membunuh bakteri dan melindungi kesehatan perenang malah berhubungan dengan kimia beracun. Selain itu, bau kolam renang yang selama ini kita anggap bersih, ternyata malah mengandung banyak nitrogen triklorida dan urin.

Iklan

Nitrogen triklorida adalah senyawa volatil yang mudah berubah menjadi gas berbahaya dan awet menempel di udara di kolam. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang tidak berenang sekalipun, seperti penjaga pantai, akan terpapar gas ini. Mereka jauh lebih berisiko mengalami masalah pernapasan dibandingkan orang yang jarang berada di sekitar kolam renang.


Tonton dokumenter VICE yang menceritakan perjalanan perenang difabel Laura Dinda menerabas keterbatasan sampai menjadi juara dan pemecah rekor

Sebuah studi dilaporkan menemukan bahwa air kolam renang umum berkapasitas 829.000 liter bisa mengandung sebanyak 75 liter urin, yang bisa membentuk senyawa nitrogen triklorida. Jumlahnya memang sedikit, tapi tingkat toksisitasnya tinggi.

Selain air seni, kotoran tubuh kita dapat menghabiskan hingga 30% klorin dan urea dari keringat atlet renang bisa bereaksi dengan klorin.

Bagaimana caranya menghentikan ini? Para peneliti menyarankan untuk menurunkan kadar klorin di kolam renang agar mengurangi kemungkinan terbentuknya senyawa beracun. Berhubung penelitian tersebut hanya dilakukan pada satu kolam renang, maka belum ada solusi yang tepat sampai saat ini.

Para perenang bisa melakukannya dengan membersihkan diri sebelum berenang, tapi tidak ada bukti kuat yang menunjukkan masalah kesehatan yang terjadi apabila tidak mandi sebelum berenang. Kita perlu mengurangi iritan, karena bisa menyebabkan masalah pernapasan kalau tidak melakukannya. Selain itu, bukan hanya perenang saja yang terpapar risiko. Petugas kolam renang juga bisa terserang.

Baik perenang biasa maupun atlet sangat dianjurkan untuk buang air kecil sebelum berenang. Mereka turut membantu kebersihan kolam renang kalau bersedia melakukan ini.

Simon Cotton adalah dosen kimia di University of Birmingham. Laura Finney adalah mahasiswa PhD di University of Nottingham. Artikel ini pertama kali tayang di The Conversation . Sila baca artikel aslinya di sini .