Kita biasanya bikin peraturan bersama ketika tinggal bareng sahabat atau pasangan di kontrakan atau apartemen, meski ujung-ujungnya enggak bakal dipatuhi juga. Hidup dalam satu atap bersama orang selain anggota keluarga tak jarang menyebabkan renggangnya hubungan, terutama kalau kalian enggak sabaran atau teman serumah susah banget dibilangin.Saat memutuskan tinggal bersama, kami sengaja menjalaninya dengan santai. Kami terkadang masih suka berbeda pendapat, tapi hampir enggak pernah bertengkar. Semakin lama semakin sulit menentukan siapa yang kelewat malas mencuci piring kotor sampai menggunung, atau mengapa panci bisa tiba-tiba menjadi alat percobaan dan ada di balkon.
Iklan
Tempat paling menyenangkan di apartemen kami berada di dapur, karena kami bisa ngobrol sambil masak, makan atau bersih-bersih (sebenarnya kami jarang melakukan satu ini) di sana. Berhubung kami berdua anak fotografi, lama-lama obrolannya berubah menjadi proyek yang mengamati mikrokosmos di dapur dengan kamera.Sejak itu, kami secara konsisten mendokumentasikan makanan dan benda jamuran yang lupa dibuang. Kami sadar Jerman menghadapi masalah limbah makanan serius setiap tahunnya, sehingga kami enggak membusukkannya dengan sengaja.Semua benda jamuran itu murni kami temukan dari dalam kulkas. Entah mengapa, fotografi bisa menjadi metode terapi yang pas untuk menyembuhkan sejumlah trauma visual pernah kami sebabkan selama beberapa tahun belakangan.Kalian bisa menikmati karya Nikita dan Max lainnya di situs mereka masing-masing.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE Germany