industri peternakan

Cegah Flu Babi Meluas, Kompleks Apartemen Khusus Babi Dibangun di Tiongkok

Peternakan bertingkat tinggi ini diharapkan dapat menghasilkan setidaknya 840.000 ekor anak babi per tahun.
Gavin Butler
Melbourne, AU
Proyek pembangunan kompleks peternakan babi bertingkat tinggi
Proyek pembangunan kompleks peternakan babi bertingkat. Foto oleh Reuters / Dominique Patton (Kiri) dan Canva (Kanan).

Perusahaan agrikultur swasta asal Tiongkok membangun kompleks “apartemen” khusus babi di tengah hutan lereng Gunung Yaji di selatan Guangxi. Bangunan bertingkat tinggi ini nantinya menampung kawanan babi terbesar di dunia.

Setengah lusin peternakan Yangxiang dibangun dengan konsep ruangan tertutup untuk mencegah risiko wabah flu babi, yang telah membunuh 200 juta ekor—atau setengah populasi dunia —sejak 2018.

Iklan

Begitu pembangunan selesai, peternakan diharapkan dapat menghasilkan 840.000 anak babi setiap tahunnya. Salah satu gedungnya akan memiliki 13 lantai, menjadikannya peternakan tertinggi di dunia.

“Ada banyak keuntungan dari peternakan bertingkat tinggi,” pengelola peternakan Xu Jiajing memberi tahu Reuters. “Bangunannya menghemat energi dan sumber daya. Meski lahannya tidak luas, banyak babi yang bisa diternak di sini.”

kawanan babi  dan petugas menunggu lift

Foto oleh Reuters / Dominique Patton

Diperkirakan ada 30.000 induk babi yang akan diternak mulai akhir tahun di kompleks seluas 11 hektar ini. Sebagai perbandingan, peternakan babi besar di utara Tiongkok biasanya menampung 8.000 induk babi di lahan 13 hektar. Yangxiang menghabiskan total 500 juta yuan (Rp1,09 triliun) — dengan rata-rata 16.000 yuan (Rp35 juta) per babi. Jumlah tersebut belum termasuk biaya mengurus hewan ternaknya.

Peternakan tradisional yang menjejalkan babi dalam satu ruangan dapat meningkatkan risiko tertular penyakit. Robert Herrmann selaku pejabat eksekutif perusahaan analis pasar Mecardo bahkan mengatakan kontrol biosekuriti kompleks tak tertandingi.

“Sudah ada peternakan babi bertingkat tinggi di luar sana,” ujar Herrmann, dikutip dari ABC. “Peternakan sejenis ini sangat terkendali dan standar biosekuritinya mengungguli peternakan lain. Dengan begini, babi yang diternak dapat bertambah dengan cepat.

“Itu artinya model peternakan bertingkat tinggi lebih aman daripada peternakan biasa.”

Iklan

Yangxiang bukan satu-satunya perusahaan agrikultur Tiongkok yang memiliki ide ini. Reuters melaporkan Shenzhen Jinxinnong Technology Co Ltd berencana membangun dua peternakan babi lima lantai di provinsi Fujian di sebelah tenggara Tiongkok.

Mereka siap mengeluarkan kurang lebih 150 juta yuan (Rp329 miliar) untuk proyek pembangunan. Masih di provinsi yang sama, dua perusahaan lain tertarik melakukan hal serupa.

Namun, klaim peternakan bertingkat tinggi lebih unggul dan mampu mencegah penularan penyakit belum bisa dipastikan kebenarannya.

Follow Gavin di Twitter.