Percintaan

Belum Bisa Terbuka Sama Pasangan di Awal Hubungan Bukan Tanda Kalian Ga Cocok

Manusia pasti membentengi perasaan supaya enggak gampang disakiti orang lain. Kamu baru punya masalah, kalau terus menutup diri dari pasangan, mungkin ada yang salah dari hubungan.
Hannah Smothers
Brooklyn, US
Kontestan the bachelor
Ilustrasi pacaran via ABC/John Fleenor 

Pernahkah kalian berpikir seperti ini? "Pacarku bilang aku harus lebih terbuka; barangkali memang aku terlalu menutup diri di awal hubungan kami."

Aku sering gedeg kalau mendengar pernyataan kayak gitu dari temenku yang curhat. Bayangkan situasinya seperti ini: kalian baru tujuh minggu jadian. Kalian belum lama menghabiskan waktu bersama, bahkan mungkin paling banter cuma jalan bareng. Sangat wajar kalau pasangan atau dirimu masih jaga sikap. Namanya juga berhubungan dengan sosok yang baru dia kenal. Menjaga perasaan seharusnya bukanlah hal aneh.

Iklan

Dalam urusan percintaan, ada semacam keyakinan hubungan akan berjalan lancar jika dilalui bersama orang yang tepat. Tiap orang mati-matian “mendobrak” benteng dalam dirinya, supaya bisa cocok sama orang itu. Bisa langsung haha-hihi, kentut di depannya, pokoknya berusaha enggak jaim. Padahal, kalau kamu harus berubah demi seseorang dan harus langsung "terbuka" dari awal, malah bisa jadi doi bukan sosok yang tak tepat untukmu.

Coba perhatikan penjelasan, Judith Siegel, guru besar psikologi dari NYU sekaligus penulis buku What Children Learn from Their Parents’ Marriage. Dia menjelaskan bila semua orang cenderung melindungi perasaan sendiri ketika terancam. Kalian sangat mungkin menjadi lebih waspada ketika kekasih baru mengingatkan kalian pada mantan (atau orang tua) yang ngeselin. Apabila mereka terus membentur bentengmu, itu tak selalu berarti kalian membencinya atau mereka ngeselin. Hal tersebut justru menandakan ada isu yang harus kalian selesaikan bersama.

Megan Fleming, psikolog spesialis hubungan asmara di Kota New York, mengamini bahwa membentengi perasaan adalah reaksi alami. Sikap ini sering kali muncul dari trauma masa kecil, ketika mereka cuma bisa memendam perasaan. Normal-normal saja kalau banyak orang dewasa terus melakukannya, meski mereka sebenarnya memiliki lebih banyak pilihan untuk menangani konflik.

Menurut Siegel, batasan emosional ini bisa dirundingkan jika kalian sadar penuh akan sikapmu dan dapat berkomunikasi dengan baik bersama pasangan. Siegel bilang sebagian besar pasangan yang konsultasi ke dia membicarakan masalah ini. Hubungan tak serta-merta harus diakhiri ketika ada pasangan yang membentengi perasaannya. Menjalin asmara dengan orang lain berarti kita harus siap dikonfrontasi ketika melakukan kesalahan baik secara sadar maupun enggak.

Iklan

Siegel berujar benteng tersebut bisa dibobol ketika kalian dan pasangan bersedia membicarakan batasannya dengan penuh fleksibilitas. Tak hanya itu saja, kalian akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam hubungan. Mendobrak benteng adalah proses untuk tumbuh. Menurutnya, seseorang yang gaya keterikatannya berbeda dari pasangan mungkin akan merasa lebih ditekan. Misalnya, orang independen bisa merasa terkekang oleh pasangan yang membutuhkan kepastian. Perbedaan ini tak selamanya menunjukkan ketidakcocokan, karena semua orang bisa berubah. Beda halnya jika seseorang merasa terus-terusan meminta pasangan untuk membuka diri. Mungkin memang ada ketidakcocokan di antara mereka. Lama-kelamaan, rasanya akan sangat melelahkan untuk meributkan masalah yang sama. Siegel menambahkan, pasangan kekasih berhak memutuskan sendiri apakah benteng inilah yang membuat hubungan mereka enggak cocok.

Kalian baru bisa terbuka kepada seseorang ketika memercayainya. Apabila hubungan kalian rasanya terlalu dipaksakan padahal sudah jalan lumayan lama, hal itu bisa menunjukkan kalian enggak cocok satu sama lain. Kalian mungkin menyukai pasangan, tapi dia selalu mengingatkanmu dengan mantan atau mungkin ada sesuatu dari kepribadian mereka yang kalian kurang sukai.

Seperti yang dikatakan Siegel, membangun benteng itu wajar karena tujuannya untuk melindungi perasaan. Ada kalanya kalian memang harus membentengi perasaan, terutama saat kalian enggak cocok dengan seseorang, atau dipaksa jatuh cinta demi syuting misalnya.

Follow Hannah Smothers di Twitter.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.