Foto-Foto Saat Kami Bermalam Bersama Pendukung Ahok di Luar Rutan Cipinang

Raut wajah orang-orang sendu, ketika saya menginjakkan kaki di luar Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur. Jarum jam menunjukkan sudah lewat tengah malam, tapi masih ada lebih dari 500 orang berkumpul di jalan raya depan gerbang utama rutan.

Orang-orang itu ingin bertemu satu sosok yang mendekam di dalamnya sejak siang: Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok. Sang gubernur divonis bersalah atas kasus penistaan agama akibat ucapannya menyinggung surat Al Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu tahun lalu. Hakim menjatuhkan hukuman dua tahun penjara, dan memerintahkan jaksa segera mengirim Ahok ke tahanan langsung selepas sidang.

Massa pro-Ahok itu sudah memberi dukungan moral sejak sidang belum dimulai. Mayoritas dari mereka mengenakan kemeja kotak-kotak warna merah-hitam. Sebagian tidak bisa menahan diri karena idola mereka dipenjara. Ada yang menumpahkan kekesalan, melakukan orasi mencemooh lawan politik Ahok dalam pilkada bulan lalu. Dalam pilkada itu, Ahok selaku petahana dikalahkan oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Belasan orang, tak mempedulikan angin malam yang dingin tersedu-sedu memegangi pagar besi penjara. Di jalanan terserak bekas lilin. Selepas maghrib, nyaris seribu orang berkumpul menyalakan lilin untuk mendoakan keselamatan Ahok. Sempat pula muncul kericuhan kecil, ketika pendukung Ahok membakar spanduk serta melempari petugas rutan pakai botol air minum.

Saya tidak berniat mengajak bicara para pendukung Ahok sepanjang dini hari itu. Kehadiran mereka sudah mengungkapkan banyak hal. Saya menemani mereka bertahan di depan rutan hingga pagi menjelang.

Beberapa jam sebelumnya, polisi sudah meminta massa pendukung Ahok pulang. Wakil Gubernur Djarot Syaiful Hidayat meneken surat jaminan, agar Ahok diizinkan menjadi tahanan kota. Djarot kemarin sekaligus telah dilantik oleh Kementerian Dalam Negeri menjadi Pelaksana Tugas Gubernur sampai masa jabatannya selesai pada Oktober tahun ini.

Polisi mengaku mendapat pesan langsung dari sang gubernur pesakitan agar massa pendukung pulang saja sejak sore hari sebelumnya. "Seandainya ingin menemui beliau, laksanakan secara konstitusional. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan," kata Kapolres Jakarta Timur Andry Wibowo. Massa menolak. "Kami akan tetap di sini sampai Ahok diizinkan jadi tahanan kota," kata salah satu utusan massa di hadapan aparat Kepolisian Jakarta Timur.

Setelah pagi menjelang, sebagian besar massa pulang. Tapi mereka kabarnya hendak melakukan aksi lanjutan di Depan Markas Brigade Mobil Kepolisian. Tengah malam tadi, tanpa diketahui para pendukung dan awak media, Ahok dipindahkan ke Rutan Mako Brimob di Kota Depok, Jawa Barat. "Atas pertimbangan keamanan dan juga potensi mengganggu keamanan lalu lintas di depannya karena banyak yang demo, itu kan jalan arteri, maka kita pindahkan [Ahok] ke Mako Brimob," kata Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly dalam jumpa pers siang tadi.

Tim pengacara Ahok hendak mengajukan banding atas putusan hakim. Dengan demikian, saga penistaan agama bakal berlanjut di Pengadilan Tinggi Jakarta Utara dalam waktu dekat.

Foto-foto berikut menjadi pencatat momen ketika ratusan orang bersolidaritas seorang politikus yang terjerat kasus hukum. Pemandangan yang cukup langka terjadi di negara ini.