Bikin Akun Instagram Palsu Bisa Membantumu Terhindar Dari Sifat Narsis

FYI.

This story is over 5 years old.

Instagram

Bikin Akun Instagram Palsu Bisa Membantumu Terhindar Dari Sifat Narsis

Coba deh bikin Finstagrams—akun palsu Instagram yang hanya diikuti oleh teman-teman dekat. Akun begini bisa membantumu keluar dari dunia medsos yang terlalu ‘pencitraan’.
Audy Bernadus
Diterjemahkan oleh Audy Bernadus

Artikel ini pertama kali tayang di Garage.

Tiap kali saya merasa terlalu banyak mengakses internet dalam sehari, saya berusaha mengingat-ingat lagi momen 2012. Saat itu dunia tampak lebih sederhana. Obama baru menang pemilu di As, ramai dibahas kemungkinan kiamat gara-gara perhitungan kalender Maya, serta Instagram belum setenar sekarang. Bahkan, saat itu filter fotonya masih sedikit (plus di April tahun itu untuk pertama kalinya Instagram bisa dipakai pengguna Android). Sekarang Instagram sudah jadi aplikasi yang harus banget ada di smartphone. Kita memasukkan nyaris semua hal dari kehidupan kita ke sana.

Iklan

Sekarang, Instagram diakses semua kenalan kalian, bahkan menjadi keharusan buat pamer kehidupan sosial dan karier. Bagi pengguna media sosial yang masih di usia awal 20-an, Instagram adalah aplikasi yang lebih disukai dibanding Facebook. Banyak remaja yang merasa ‘terisolasi’ dan merasa tidak bisa hidup tanpa Instagram. Beberapa remaja punya aturan sendiri soal kapan harus ‘like’ dan kapan harus posting foto. Di bisnis hiburan, akun Instagram bisa dijadikan resume, yang fungsinya kurang lebih sama seperti LinkedIn. Kadang-kadang, perusahaan juga meminta supaya pegawainya eksis di Instagram supaya nama perusahaannya juga jadi semakin populer.

jadi , profil di Instagram jadi semacam portofolio untuk dirimu sendiri, yang fungsinya seperti buku diary yang kamu sembunyikan di bawah kasur. Nah, Finstagram, atau “Finsta” , sebuah akun palsu yang cuma diketahui teman-teman terpercaya, adalah akun di mana kamu bisa posting semua serba riil tentang dirimu. Dengan akun macam ini, kamu bisa posting apapun yang asli, enggak ditambah-tambah atau dikurangin. Kamu bisa curhat atau becanda absurd yang enggak lucu.

Intinya, semua jenis postingan yang bakal bikin kamu panik kalau sampai dilihat mantan pacar, mantan boss lihat postingan yang seperti itu. Finsta mungkin bisa jadi pilihanmu kalau pengen nyampah sebenar-benarnya. Sekilas rasanya memang nyusahin kalau kita harus punya 2 akun Instagram. Tapi sama seperti menulis jurnal, atau curhat secara langsung ke teman, punya Finsta bikin kamu bebas keluarin uneg-uneg. Coba aja lihat pesohor macam Hari Nef, Lorde, dan Tavi Gevinson yang sekarang punya Finstagram.

Iklan

Tapi memposting uneg-uneg tentang seseorang di media sosial bisa bahaya juga, apalagi kalau menyangkut privasi kamu. Makanya, berikut ini beberapa tahap yang bisa kamu lakukan supaya bisa berFinstagram dengan aman dan nyaman.

Pertama, memilih nama akun. Kalau bisa sih pilih nama akun yang hanya teman-teman dekat kamu yang tahu kalau itu kamu. Misalnya punya saya adalah sebuah kata dari Program Uni Soviet di tahun 1980 yang bunyinya mirip bunyi nama saya. Nama palsu memang tergantung seberapa peduli kamu tentang privasi. Untuk beberapa orang, privacy setting dari Instagram juga sudah cukup. Tapi kalau bisa jangan pakai nama akun yang menghina etnis atau agama. Pakai yang lucu aja jadi kalau dilihat sama orang yang enggak suka postingan kamu, mereka enggak langsung marah.

Kedua, jangan umbar postingan kamu, kalau bisa malah lebih bagus kalau diprivate aja akunnya. Hanya follow orang-orang yang dekat sama kamu, dan tolak permintaan follow orang yang enggak kamu kenal. Sebaiknya kamu buat akun itu hanya buat orang-orang yang benar--benar dekat.

Sekarang, kamu sudah siap buat posting foto-foto. Kalau saya sih sering posting foto-foto yang absurd, mulai dari meme, foto muka jelek orang yang mau bersin, sampai screenshot dari chat yang aneh-aneh. Beberapa orang, seperti mama saya, pikir bahwa Finstagram isinya sesuatu yang bisa bikin skandal. Tapi menurut saya Finstagram bisa bikin kita lebih bebas buat berekspresi. Misalnya kamu abis bikin kue yang enak banget, atau baru aja ada kejadian buruk yang nimpa kamu dan kamu mau komen sinis, jangan posting di akun Instagram asli. Posting aja di Finstagram supaya memang hanya orang-orang dekat dan hanya yang peduli sama kamu yang lihat.

Bagaimanapun punya dua akun, dan harus ngurusin foto-foto di dua akun Instagram, merepotkan. Tapi ingat, orang pada dasarnya narsis kok, enggak cuma di Instagram. Misalnya 300 tahun yang lalu orang rela berdiri diam berjam-jam buat dilukis, dan akhirnya lukisannya dipajang supaya orang-orang bisa lihat. Rousseau menyebut ini “amour proper”, saya menyebutnya pembuktian diri. Kapitalisme tahu bagaimana membuat produk yang bisa memuaskan kita dalam urusan narsisme ini. Sebaliknya, Finstagram membuat kita mampu share semua hal yang realistis dan apa adanya, tanpa peduli tekanan sosial yang mengharuskan postingan Instagram itu bagus.

Kalau kamu terlanjur kecanduan media sosial dan belum siap buat ‘tobat’, bikin aja Finstagram. Punya akun macam itu minimal membuat hidupmu terasa lebih realistis.