kesehatan

Vape Mulai Diserang di Banyak Negara, Industri Farmasi Tawarkan Alternatif Baru: Sprape

Nikotin semprot itu digadang-gadang hisa menyaingi popularitas rokok elektrik. Tapi masalahnya alternatif ini diproduksi industri farmasi besar, jadi kita patut waspada.
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
pengguna vape
Seseorang pengguna vape sedang mempertimbangkan sprape. Foto ilustrasi oleh Danil Nevsky via Stocksy 

Artikel ini tidak bermaksud mengadu dua alternatif rokok satu sama lain. Tetapi nikotin semprot over-the-counter (OTC) kayaknya disiapkan industri mengisi celah yang ditinggalkan vape setelah diserang sana-sini.

Reuters melaporkan, panel pakar independen menganjurkan agar Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui penjualan nikotin semprot oral jenis OTC di Amerika. FDA tidak berkewajiban mematuhi perintah mereka, tetapi instansi pemerintah—badan federal dalam Kementerian Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS—cenderung mengikuti saran panel ini.

Iklan

Nikotin semprot diproduksi GlaxoSmithKline, dan sudah dijual oleh Johnson & Johnson di 45 negara selain AS. Pengguna mengonsumsi satu miligram nikotin dalam setiap semprotannya (sekitar seperduabelas dari kandungan di rokok, dan 1/60 dari Juul). Nikotin semprot cenderung digunakan untuk menghentikan kebiasaan merokok, seperti permen karet nikotin dan rokok elektrik, tetapi tak menutup kemungkinan pengguna akan kecanduan produk tersebut atau memakainya bersamaan dengan rokok, sebagaimana yang ditulis panel dalam rekomendasinya kepada FDA.

Dengan munculnya berbagai larangan penjualan rokok elektrik—baik dengan perisa maupun tidak—nikotin semprot OTC bisa dipastikan akan merebut takhta rokok vape kalau FDA menyetujuinya, walaupun produk semacam ini sebenarnya sama-sama enggak efektif seperti permen karet nikotin dalam menghentikan kebiasaan merokok secara jangka panjang.

Follow Harron Walker di Twitter.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.